Review Film Indonesia INVISIBLE HOPES (2021)

Satu lagi film Indonesia yang ternyata diluar dugaan memiliki isi dan pesan yang bagus setelah menonton filmnya. Ya dengan poster anak batita dibalik jeruji penjara bersama ibu yang sedang memgandung terlihat begitu pelik film ini. Invisible Hopes adalah film pertama di Indonesia yang mengungkapkan kehidupan nyata anak-anak yang lahir dari ibu narapidana yang terpaksa hidup dan menjadi korban terselebung dibalik jeruji penjara. Anggrek dan banyak anak lainnya, semenjak lahir harus hidup dalam sel kecil yang sempit, kehilangan kebebasan dan diperlakukan seperti narapidana. Mereka menjadi korban terselubung diantara suramnya kehidupan penjara dan perjuangan ibu mereka untuk bertahan hidup dalam penjara dengan cara apapun bahkan dengan cara yang tidak pernah kita bayangkan. Sebuah film dokumenter dari Lamtiar Simorangkir yang ternyata bagus untuk ditonton. Walau harus diakui durasi 105 menit berasa 2 jam lebih begitu saja karena agak cukup membosankan penyampaiannya. Andai saja diedit semenarik mungkin pasti jauh lebih deep, menyentuh atau malah bertepuk tangan ketika credit film ini muncul di akhir. 

Dibawah naungan produksi Lam Horas Film, film Invisible Hopes memiliki banyak pesan di dalamnya. Khususnya gue yang buta mengenai hukum dan perbuian selama ini jadi tahu sedikit situasi di rutan Pondok Bambu seperti apa, perbedaan rutan dan lapas seperti apa, dan ternyata bagi tahanan wanita yang sedang hamil atau mau melahirkan bagaimana tanggungan nasin ibu dan calon bayi yang akan lahir bagaimana juga dijelaskan di film ini. Lebih bikin tidak habis pikir ternyata masih ada aja yang lolos memakai narkoba di dalam bui, bahkan kondisinya si pemakai sedang hamil atau setelah melahirkan. Sungguh tak masuk di akal akhlak dari ibu pemakai narkoba tersebut. Jika kalian ingin menonton sebuah film dokumenter Indonesia yang menarik ya Invisible Hopes wajib ditonton lah, setidaknya pesan dan fakta dibalik jeruji Rutan Pondok Bambu dapat kalian saksikan di film ini. 

Komentar