Review Film Indonesia Affliction / Pulang (2021, Netflix)

Nama seorang sutradara Teddy Soeriaatmadja sudah tidak asing lagi bagi kalian yang mengikuti perfilman Indonesia. Namanya begitu mencuri perhatian ketika menghasilkan sebuah film Lovely Man di tahun 2011 silam. Berbagai penghargaan lokal hingga internasional telah diraih beliau berkat karyanya tersebut. Di awal tahun 2021, sutradara yang telah menyutradarai 9 film ini ternyata membuat karya kesepuluh beliau yang langsung tayang di OTT, Netflix. Dengan judul internasional Affliction, Pulang yang dibintangi istrinya sendiri Raihaanun, serta aktris senior Tutie Kirana dan didukung oleh Dea Panendra dan Ibnu Jamilo. Dari segi poster terlihat cukup menarik ya, apalagi genre horror merupakan hal yang baru untuk seorang yang kini sudah berusia 46 tahun. 

Affliction atau Pulang menceritakan tentang sebuah keluarga harmonis Hasan dan Nina dengan kedua anak mereka Tasya dan Ryan. Kesibukan Hasan sebagai ahli psikolog anak membuat dirinya harus membagi waktu dengan keluarga dan juga karir yang sedang dijajakinya saat ini. Berita duka harus ditimpa Nina dikarenakan ibundanya meninggal dunia. Suatu hari Nina kedatangan tamu dari kampung Hasan, seorang wanita yang mengaku sebagai pengurus Bunda Hasan di kampung bernama Narsih. Hasan bingung karena sepengetahuan dirinya tidak mengetahui siapa sosok Narsih yang dimaksud istrinya tersebut. Bunda Hasan dikabarkan semakin parah penyakitnya dan berkat bujuk rayu Nina akhirnya Hasan, istri dan kedua anaknya pergi menjenguk Bundanya di kampung. Setiba di rumah Bunda Hasan, Ryan anak dari Hasan dan Nina melihat sosok anak kecil di rumah tersebut. Hasan pun bingung dengan sosok yang dimaksud anak bungsunya tersebut. Nina yang awalnya tidak percaya pun akhirnya percaya setelah melihat sosok anak kecil juga di rumah tersebut. Ada apa sebenarnya dengan rumah Hasan? 
Harus diakui pembuatan film horror atau thriller bukanlah mudah, apalagi untuk seorang Teddy Soeriaatmadja yang biasanya membuat film dengan genre drama. Film horror yang baik sebenarnya tidak hanya sekedar bikin kaget atau banci hantu, namun unsur lainnya seperti lingkungan yang tertangkap kamera dan juga musik yang tidak berisik karena hanya sekedar untuk menambah ketegangan film. Nah untuk film Pulang atau Affliction ini rasanya masih terlihat biasa aja dan kurang menggigit untuk sajian bergenre horror atau thriller. Dramanya cukup baik dan terjaga chemistry pemain satu sama lain. Namun ketika mau memasukkan unsur horror entah kenapa jadi mengerutkan dahi, bukan menutup mata atau tersentak kaget. Masukkan unsur Nina memiliki indera keenam sebenarnya sudah pas ya untuk sebuah film horror, tapi masih datar sekali. Ya mungkin ini menjadi pembelajaran bagi Teddy untuk lebih baik lagi jika memang ingin membuat film horror kembali. Namun jika boleh saran, sebaiknya di jalan genre drama keluarga sajalah Teddy dalam berkarya, rasanya memang sudah jalannya di sana. 


Komentar