Nama duo MC kondang Desta dan Vincent sudah tidak asing pastinya saat ini. Nama mereka semakin terkenal hingga membawakan sebuah acara talkshow Tonight Show NET. Deddy Mahendra Desta sebagai produser memilih Tompi sebagai sutradara untuk karya perdananya yang berjudul Pretty Boys. Pretty Boys bercerita tentang 2 sahabat sejak kecil yang bercita-cita ingin masuk TV dan menjadi seorang Host di salah satu acara TV. Rahmat dan Anugerah mempunyai sifat yang bertolak belakang satu sama lain. Rahmat bisa dibilang tipikal orang yang lebih aktif dibandingkan Anugerah yang cenderung pendiam bahkan mengenai percintaan pun Anugerah kurang peka dibandingkan dengan Rahmat. Problematika pun muncul setelah mereka berdua menjadi seorang co-host di sebuah acara TV. Apakah karir dan kehidupan hingga percintaan mereka satu sama lain berjalan lancar?
Nama Tompi pasti kalian mengenalnya sebagai penyanyi saja, untuk sebagai seorang sutradara nama Tompi bisa dibilang baru. Kalau kalian belum tahu, Tompi sendiri pernah membuat beberapa film pendek untuk kampanye ataupun acara olahraga beberapa waktu lalu. Karya dari tangan dia tidak jelek ternyata, apalagi lebih dikenal dari seorang penyanyi ataupun seorang dokter. Mari kita fokus membahas film debut Tompi yang berjudul Pretty Boys ini. Film yang diproduseri oleh Desta sendiri dengan menggandeng Anami Films (#aibcyberbully) bisa dibilang sebuah debut yang oke bagi Tompi. Jika yang lain sepertinya menganggap bagus atau menarik justru saya sebaliknya. Ide cerita yang seharusnya menarik eksekusinya dibuat dengan datar. Film ini ingin menyampaikan apa sih sebenarnya, karena saya sendiri bergumul ada banyak sekali yang ingin dibahas.
Pertama, film ini mau menelanjangi dunia pertelevisian dengan kehadiran "pendatang baru" sebagai pembawa acara yang sepertinya kaget dengan dunia baru yang dijalaninya. Kedua, film ini mau menceritakan tentang kisah ayah anak dimana Ayah Anugerah dengan Anugerah yang dijadikan objek penderitanya. Saya bukan bilang kehadiran Roy Marten di film ini jelek ya, justru keistimewaan film ini berasal dari akting Roy Marten yang luar biasa ketika harus tektokan dengan Vincet Rompies. Ketiga, film ini berbicara tentang mimpi 2 orang muda yang ingin menjadi host di televisi. Karena adanya poin pertama, justru poin ketiga terlihat kurang dalam digalinya. Andai saja naskahnya lebih baik lagi pastinya Pretty Boys bisa sebagai salah satu film kuda hitam di tahun 2019.
Pertama, film ini mau menelanjangi dunia pertelevisian dengan kehadiran "pendatang baru" sebagai pembawa acara yang sepertinya kaget dengan dunia baru yang dijalaninya. Kedua, film ini mau menceritakan tentang kisah ayah anak dimana Ayah Anugerah dengan Anugerah yang dijadikan objek penderitanya. Saya bukan bilang kehadiran Roy Marten di film ini jelek ya, justru keistimewaan film ini berasal dari akting Roy Marten yang luar biasa ketika harus tektokan dengan Vincet Rompies. Ketiga, film ini berbicara tentang mimpi 2 orang muda yang ingin menjadi host di televisi. Karena adanya poin pertama, justru poin ketiga terlihat kurang dalam digalinya. Andai saja naskahnya lebih baik lagi pastinya Pretty Boys bisa sebagai salah satu film kuda hitam di tahun 2019.
2/5
Trailer:
Komentar
Posting Komentar