Review Film indonesia MARTABAK BANGKA (2019)

Martabak Bangka pasti sudah tidak asik lagi bagi kamu penggemar martabak. Sudah banyak versi martabak bangka yang sudah kalian temui di sekitar rumah pastinya kan. Nah di bulan September ini ada film yang berjudul Martabak Bangka dan seperti apa sih cerita yang ingin disampaikan film ini? Apakah tentang silsilah Martabak Bangka? Atau ada kaitannya dengan Martabak Bangka dengan 2 karakter utama di poster ini? Berikut ulasannya.

Film Martabak Bangka bercerita tentang anak muda bernama Jaya yang sedang mencari keluarga Koh Acun di Pulau Bangka dengan bermodalkan foto koh Acun. Jaya melawan keinginan kekasihnya Laras yang menginginkan harta warisan koh Acun diambil oleh Jaya. Jaya di temani Asep berkeliling dari satu kota ke kota lain yang pada akhirnya Jaya bertemu dengan sosok Tedjo namun Jaya tak menyangka Tedjo menolak semua warisan dan abu jenazah Koh Acun, kakaknya.


Nama Eman Pradipta akhirnya kembali lagi duduk di bangku sutradara setelah terakhirnya karyanya 4 tahun lalu yang berjudul Anak Kos Dodol tayang di bioskop. Sebagai film kedua yang berjudul Martabak Bangka entah kenapa rasa film dengan judul film terlihat tidak menyatu satu sama lain. Jika kalian mengira ini sebuah film kuliner jelaslah salah, karena adegan membuat adonan hingga terbentuknya martabak hanya 1-3 adegan saja. Film Martabak Bangka justru malah menampilkan sebuah sajian road movie dengan problematika Jaya dan Asep ketika mencari keluarga koh Acun. Chemistry Ramon Y Tungka dan Ario Astungkoro sebagai teman lama di film Martabak Bangka entah mengapa kurang menyatu satu sama lain walaupun ada bumbu pertikaian dan klimaks hingga Ario harus teriak-teriak. Ramon Y Tungka sebenarnya tidak jelek untuk mendalami karakter yang sebenarnya memang bukan seorang chef yang ahli dalam urusan masak martabak bangka. Di dalam dialog pun dijelaskan bahwa resep turun temurun sebenarnya tidak ada, yang ada itu hanyalah bermasaklah dengan hati. Sayang sekali penyampaian film Martabak Bangka tidak dimasak dengan hati hingga tidak nyampe ke penonton. Bahkan film ini di jaringan bioskop XXI tayang reguler hanya sampai hari Jumat (pemutaran hari ketiga di Hari Sabtunya sudah tidak tayang lagi).

1,5/5

Trailer:

Komentar