Review film Indonesia 6,9 DETIK (2019)

Film tentang Asian Games 2018 mulai bermunculan, kali ini tema yang diangkat dari sisi olahraga panjat tebing. Dimana atlit dari panjat tebing telah meraih medali emas Asian Games 2018. Semua dituangkan dalam sebuah film produksi Lola Amaria production dengan judul 6.9 detik. Cerita 6.9 tentang drama tiga babak seorang atlit yang menjadi viral di negaranya sebagai Spiderwoman, saat ia memenangkan medali emas Asian Games 2018. Kemenangan yang terlihat manis tentunya melewati proses panjang pendewasaan. Tontonan keluarga, anak TKW yang mencari caranya sendiri untuk berprestasi dalam segala keterbasan. Diangkat dari kisah nyata, Aries Rahayu Susanti, didukung oleh atlit Pelatnas Panjat Tebing nasional. Menawarkan kenyataan tumbuh kembang seorang gadis desa yang mendunia dan kehidupan atlit Indonesia.



Film dengan adanya rasa kebanggaan atas prestasi dari atlit Indonesia pastilah membanggakan dan menambah ilmu penonton yang tidak mengikuti acara Asian Games 2018 atau khususnya di bidang panjat tebing. Film 6.9 detik harusnya bisa hadir sebagai film yang informatif dan inspiratif namun sayangnya film ini minim usaha untuk menjahit adegan demi adegan agar penonton ikut emosi dan hanyut kepada filmnya. Sayang sekali adegan-adegan klimaks yang seharusnya bikin tegang penonton karena harus mencetak rekor baru 6.9 detik pun sia-sia diberikan film ini. Awal film padahal film sudah berjalan baik, namun ketika masa-masa karantina mulai terasa membosankan walaupun adegan karantinanya menarik untuk diketahui kalau atlit ternyata ada melewati proses latihan yang panjang. Dan juga film ini sangat kurang promosinya, entah targetnya siapa sebenarnya ingin ditujukan dari film ini. Untuk sebuah tontonan yang inspiratif rasanya sangat kurang, untuk sebagai tontonan sekedar informatif cukup baik namun apakah daya tarik untuk menggaet penonton ke bioskop agar nonton film ini sudah terlihat dari poster atau trailer film ini? Rasanya masih jauh dari harapan.

1,5/5

Trailer:

Komentar