Review Film Lebaran HIT AND RUN (2019)

 
Hit and Run, salah satu film Lebaran yang paling ditunggu dari fans Jefri Nichol dari akhir tahun 2018. Film yang disutradarai oleh Ody C Harahap dan naskahnya ditulis oleh Upi (My Stupid Boss 1-2, Laundry Show, dll) dan Fajar Putra S, ini memiliki deretan pemain yang mumpuni di mata fansnya. Sebuta saja Joe Taslim, Chandra Liow, Tatjana Saphira hingga Jefri Nichol. Keempat bintang tersebut mestinya sudah pada mengenal dari apa yang telah mereka lakukan selama ini. Cerita Hit & Run ini berkisah dari seorang anggota kepolisian bernama Tegar yang memiliki sebuah acara TV untuk menegak hukum terhadap pengedar Narkoba dan kriminalitas lainnya. Suatu hari Tegar diperintahkan atasannya untuk mencari Coki. Sialnya, Tegar harus menuntaskan kasus tersebut bersama Liow, orang yang pernah ikut terlibat dari salah satu kasus yang pernah ditangani Tegar. Penuntasan kasus jadi sedikit tersengok karena Tegar kurang fokus ketika suatu hari menolong pujaannya, Meisa. Apakah Tegar mampu menangkap Coki?


Jika dilihat dari trailer, momen action bagbigbug dengan balutan komedi terasa sekali di film Hit & Run. Secara keseluruhan film Hit & Run sebenarnya belum 100% berhasil menghibur, karena ada beberapa part mengganggu di film ini. Yang menarik dari film Hit & Run yaitu karakter Joe Taslim dan Tatjana Saphira yang sedikit berbeda di film-film sebelumnya serta dari sisi action yang terlihat cukup serius digarapnya. Untuk Joe Taslim kecuali dari sisi actionnya ini maksudnya. Durasi hampir 2 jam juga menjadi poin penting penyebab kurang menghiburnya film. Sebenarnya durasi 2 jam untuk penonton tidak akan menjemukan jikalau konten cerita yang diberikan filmnya memang menarik dan bikin bertahan hingga 2 jam. Sayangnya Hit & Run terlihat melupakan bagian ini, sebut saja adegan dari Tegar dan Meisa duet nyanyi sambil pianoan terasa panjang sekali durasinya. Kemudian keputusan pihak film untuk menentukan Chandra Liow sebagai pemain utama dibandingkan Jefri Nichol adalah hal unik. Semoga bukan karena Chandra terkenal di Youtube yang menjadikan alasan kuat memutuskan memilih dia sebagai pendamping Joe Taslim sepanjang film. Asli lah Chandra di film Hit & Run mengganggu sekali.

Kalau saja 2 poin diatas yaitu durasi keputusan memilih Chandra sebagai pendamping Joe dibandingkan Jefri mestinya daya tarik penonton untuk ke bioskop ketika Lebaran bukanlah hal sulit. Kalau film ini menjadi film yang memiliki penonton paling sedikit, mungkin menjadi pembelajaran bagi produser lainnya kalau memilih pemain bukan berdasarkan popularitas yang belum secara matang di dunia perfilman. Platform antara Youtube dan Bioskop itu hal yang berbeda dari sisi target penonton dan keinginan (mau ke bioskop atau sekedar ingin nonton di Youtube saja). Fakta menarik lainnya, lawakan Jefri jauh lebih menghibur ketika Chandra mencoba untuk ngelucu. Ya untuk sisi action rasanya tidak eprlu ragu lagi apalagi ada Yayan Ruhian di film ini. Semoga penonton lainnya lebih merasa terhibur ke film ini dan akhirnya memutuskan ke bioskop untuk nonton Hit & Run ya.

2,5/5

Trailer:




Komentar