Review Perjanjian Dengan Iblis dan Tembang Lingsir (2019)



Di awal tahun 2019, film horror nampaknya menjuarai di layar-layar bioskop Indonesia. Bagaimana tidak, di setiap minggunya ada 1 film horror yang tayang di bioskop. Tema melakukan perjanjian dengan iblis pun masih menjadi momok dari film horror yang tayang di bulan Januari 2019. Film Perjanjian Dengan Iblis dan Tembang Lingsir adalah film yang memiliki tema yang sama. Lalu bagaimana eksekusi dari tema yang sama ini? Dan bagaimana hasil penonton yang didapatkan?

Perjanjian dengan Iblis menceritakan tentang keluarga baru yang sedang berlibur di sebuah pantai. Hubungan ibu tiri dengan si anak tidak harmonis, dengan adanya liburan ini sang ayah berharap mereka bisa semakin dekat satu sama lain. Setelah si Ayah pamit izin ada urusan mendadak di kota, kejadian aneh pun terjadi di pantai tersebut. Kita pindah ke cerita dari film Tembang Lingsir, film ini menceritakan tentang Mala yang tinggal bersama om dan tantenya setelah kematian misterius ibunya. Mala juga harus kehilangan pita suaranya setelah kejadian yang harus dia alami kehilangan ibunya. Setelah ulang tahun anak si om dan tante ke 17 kejadian aneh menimpa keluarga mereka.

Sangat disayangkan poster dan judul film Perjanjian Dengan Iblis tidak seseram judul aslinya. 35 menit pertama filmnya begitu drama dan jauh dari kata horror. Design artistiknya yang ke sisi pastel membuat film ini enak ditonton tapi membosankan ceritanya. Setelah 35 menit film Perjanjian Dengan Iblis berubah menjadi kelam dan teror dari karakter ketiga yang bisa dibilang seorang mak lampir. Dia bisa hidup hingga ratusan tahun karena dari pemberiaan nyawa manusia kepada dirinya. Namun itu bukan berarti filmnya menyajikan tontonan yang enak untuk sebuah film horror. Ardy sebagai sutradara film ini nampaknya masih belum baik meneror penonton serta mengangkat atmosfer horror yang baik. 

Lain halnya dengan film Tembang Lingsir, yang konsep awalnya terlihat menyakinkan serta bikin penasaran cerita apa yang akan disajikan. Apakah ada kaitannya dengan Kuntilanak atau tidak, secara lagu Tembang Lingsir berawal dari film Kuntilanak. Karakter Marsha Aruan sebagai tokoh yang tidak bisa berbicara sepanjang film terlihat kurang menyakinkan. Justru perannya terlihat manja, bodoh, serta tidak memberikan sisi menyeramkan untuk film horror. Jose Poernomo sebagai raja sutradara film horror nampaknya kelihatan kelelahan mau mengeksekusi dari konsep horror yang mestinya diberikan di Tembang Lingsir.

Perjanjian Dengan Iblis NR

Tembang Lingsir 1,5/5

Trailer Perjanjian Dengan Iblis:

Trailer Tembang Lingsir:






Komentar