Film ini bukan tentang sejarah permainan ular tangga yang dibalut cerita horor. Film ini justru seakan-akan mengambil nama permainan ular tangga sebagai fungsional horor semata. Jadi ceritanya begini, di sebuah desa terpencil tinggallah ayah dan kedua anaknya, sang ayah ingin sekali membahagiakan kedua anaknya. Suatu hari dia menemukan kotak dan kayu di sebuah pohon besar dekat desanya. Setelah diambil, dibuatlah permainan seperti ular tangga untuk membahagiakan kedua anaknya. Suatu malam, ketika anaknya bermain permainan ular tangga buatan ayahnya itu datanglah nenek misterius mengambil roh dari kedua anak ayah tersebut. Nyawa mereka sayangnya tidak bisa tertolong lagi, hingga sang ayah merasa berdosa dan bunuh diri. Setelah itu desa tersebut menjadi horor dan ditutup sebagai wilayah pendakian.
Permainan tidak hanya sampai di situ saja, sekumpulan anak muda yang senang mendaki memasuki daerah terlarang yang dahulu desa horor itu. Satu per satu nyawa mereka pun lenyap, bahkan tubuh mereka hilang begitu saja. Film ini memang terkesan biasa aja, namun masih ada momen di mana film ini menyajikannya secara cukup baik sebagai film horor. Pertama menjaga intensitas di pertengahan hingga akhir cukup baik, selain itu yang kedua memberikan sinden dengan tarian jaipong memberikan sisi mistis lebih dari film Ular Tangga. Tidak mengherankan jika 100ribu orang telah menonton film ini. Oh iya tidak lupa kehadiran Shareefa Daanish ternyata penting juga di film ini walaupun lebih banyak porsi Vicky Monica dari awalnya.
2/5
Komentar
Posting Komentar