Tidak ada salahnya terlintas berpikir orang-orang kenapa Pamela Bowie dan Morgan Oey lagi sih harus dipasangkan dalam sebuah film. Ya salah satunya gue, apalagi setelah melihat di film sebelumnya Winter in Tokyo belum begitu berhasil membuat gue percaya dengan mereka karena tidak maksimalnya chemistry para pemain. Ya untuk Melbourne Rewind semuanya itu ternyata berubah dan jauh lebih baik. Bisa dibilang Morgan Oey dan Pamela salah satu pasangan terbaik sepanjang tahun 2016. Good chemistry dan berhasil memerankan karakter mereka dengan baik di film Melbourne Rewind.
Film ini menceritakan sosok perempuan yang tidak tahu apa mimpinya dan sisi lain mau move on akibat ditinggal sang pacar yang pergi meraih mimpinya. Hingga suatu hari, pertemuan tidak disengaja pun terjadi diantara keduanya. Perempuan yang kini berprofesi sebagai penyiar radio dan masih belum memiliki mimpinya, mencoba untuk tidak baper ketika bertemu dengan Pria yang dulu pernah singgah di hatinya.
Karakter yang diperankan oleh Pamela sebagai perempuan tidak tahu mimpinya apa dan secara bersamaan harus kehilangan yang dia sayangi sangat baik dan natural diberikan oleh gadis di tahun 2016 sedang naik daun ini. Begitu juga dengan Morgan, yang berakting sebagai seorang pria mengejar mimpinya, dan setelah mimpinya tercapai tidak lupa meraih kembali mimpi selanjutnya yaitu cinta. Tidak hanya cinta yang disajikan oleh film ini, untuk move on tidak hanya mengenai Cinta akan tetapi move on dari walkman ke ipod pun harus dilakukan bagi kamu yang masih menggunakan walkman untuk mendengarkan lagu. Cukup mencuri perhatian di film ini selain dari para pemain juga dari sisi musik yang indah dan tata busana dari Quartini Sari yang begitu pas dan tahu fisik serta karakter pemainnya sehingga kelihatan sekali perencanaan tata kostum untuk film ini. Akhir kata, Danial Rifki berhasil membuat sajian film Indonesia bertemakan remaja menuju dewasa dengan cerita yang sangat relate dengan kehidupan sehari-hari.
Trailer:
Komentar
Posting Komentar