
Akhirnya Koya Pagayo kembali dengan film horror setelah menghilang sibuk membuat 2 film dengan genre drama romantis yang menggunakkan nama samarannya Nayato. Sebenarnya Santet Kuntilanak cukup baik di sisi musiknya loh, ya setidaknya pas lah memberikan alunan di tempatnya dan paling penting gak buat sakit kuping ketika menonton film ini. Cerita sebenarnya gak buruk-buruk amat tapi agak keteteran dan maksa sekali rasanya. Maksanya itu terlihat dari sisi pembukaan film ini yang rasanya gak penting dan tidak memberikan penjelasan apa sebenarnya maksud dari semua itu. Setelah itu, cara memberikan ceritanya agak maju mundur tapi bukan flash back sepenuhnya. Jadi gini maksudnya, jika si X mau merokok tapi di scene sebelumnya ada adegan dulu si X nyalain rokok padahal di scene sebelum sudah terlihat jelas merokok. Aneh? Iya sih aneh tapi yasudahlah.

Keempat, cara mati dari teman-temannya Robert itu yang pertama mati kecekek sendiri di kamar mandi diskotik dan kedua mati digantung dengan shower kamar mandi. Robert sendiri mati ditusuk pas mau adegan film ini berakhir oleh salah satu teman Maya. Fero pas adegan dirinya batuk-batuk pun bukan seperti orang yang perokok berat malah gue pikir kayak kena santet loh. Terus make-upnya Fero disini lentik dan tebal banget. Dan terakhir adegan terakhir yang tidak penting pun muncul juga. Gue kira sudah kelar pas tahu Maya yang mati juga ditusuk sama Robert eh ternyata muncul Uli Auliani yang mengaku sebagai kakak tiri Robert yang dari awal mengikuti mereka dan tahu kronologis siapa yang menusuk adik tirinya tersebut. DHUAR! Penting ya ada cerita ini? :|
Akhir kata film Santet Kuntilanak agak cukup disayangkan dari lemahnya skenario buatan Ery Sofid. Walaupun musiknya sudah tampil dengan baik tapi semua menjadi hambar dan membosankan karena cerita yang amatlah biasa dan maksa sekali (apalagi akhirnya). Ya tapi tidak bisa juga bilang film ini terburuk juga karena dengan durasi yang sebenarnya 77 menit pun gue tidak merasa cepatnya film ini dan kata lain gue bisa sedikit menikmati dan nyawa filmnya hampir sama dengan Rumah Hantu Pasar Malam. :Salam JoXa:
1/5
Trailer:
Komentar
Posting Komentar