Review: Setannya Kok Masih Ada? (2011)

Dedi dan Beno adalah dua sahabat sarjana pertenakan yang sama-sama pengangguran. Beno seorang yang agak kurang pendengaran dan daya tangkap pikirannya memiliki sifat yang parno akan dunia gaib dan mistis. Lain halnya dengan Dedi yang awalnya seorang pemberani berubah menjadi ketakutan karena ketularan dari si Beno. Pada suatu hari pun Dedi memutuskan melamar pekerjaan di sebuah rumah sakit sebagai penjaga kamar mayat, Beno. Di rumah sakit itulah, Dedi dan Beno tidak sengaja bertemu dengan Maya, seorang model yang memiliki kakek yang bau tanah dan punya harta warisan melimpah yang akan diberikan kepada Maya seutuhnya. Di sisi lain, paman dari Maya tidak begitu suka dan iri karena semua hartanya harus jatuh ke tangan Maya. Akhirnya, Maya pun meminta tolong kepada Dedi dan Beno untuk tinggal di vila kakeknya itu yang menjadi harta warisan satu-satunya. Dibalik rumah warisan tersebut ternyata dibalik misteri yang membuat Dedi dan Beno ketakutan.

Hoaaaaaaaaaaam horror komedi lagi horror komedi lagi, rasanya gue sudah bosan dengan film-film Indonesia yang bertemakan horror komedi. Kalau memang pengerjaannya berkualitas dan membuat tawa dan seram sih gak apa-apa, tapi kalau sebaliknya itu menjadi pengganggu! MVP Pictures yang konon kabarnya akan mengulang kisah komedian Warkop pada waktu dulu di film-filmnya kini nampaknya terlihat masih meraba-raba. Kelemahan dari mereka sebenarnya dari naskah film yang niatnya dibuat horror komedi tapi akhirnya menjadi sebuah horror garing dan dipaksakan. Agak cukup disayangkan ya buat nama besar MVP Pictures jika sampai kesalahan ini tidak diperbaiki bila ingin fokus mengulang kembali masa-masa komedian Warkop.

Lihat saja Setannya Kok Masih Ada terlihat sekali lemah di dialog skenario yang kapasitas komedinya 40% dan sisanya garing. Arahan naskah dari sutradara Muchyar Syamas yang dibantu oleh Martias Syamas. Film Setannya Kok Masih Ada ini sebenarnya sekuel dari film Muchyar Syamas terdahulu yaitu Setannya Kok Beneran yang rilis kira-kira tahun 2008 lalu. Tapi sekuel disini sepertinya agak berbeda pengertian dari seorang Muchyar sendiri, lihat saja pemain semuanya berbeda, kelanjutan cerita sepertinya tidak ada hubungan sama sekali namun benang merah saja yang terlihat sama seperti filmnya pertama. Walaupun judulnya tanpa unsur pocong atau kuntilanak yang lagi sedang hits saat ini akan tetapi karakter-karakter tersebut tetap nongol di film ini, malahan sampai ada tambahan hantu tanpa kepala segala!.

Para pemain disini sebenarnya kuatnya hanya di Desta dan Zacky Zimah saja, walaupun penampilan awal mereka agak mengganggu dan garing tapi setelah itu sampai pertengahan tingkat kelucuan mereka masih bisa terjaga hingga pada akhirnya hambar dan kriuk sampai akhir cerita film ini. Chemsitry sebagai seorang sahabat diantara Desta dan Zacky terlihat cukup aman dan baik dijalankannya. Nah untuk para pemain wanitanya disini terlihat sekali kurang menjual. Padahal setahu gue ya MVP Pictures kalau namanya menjual pemain wanita biasanya bagus dilihat dari segi muka ataupun badannya. Disini terlihat sekali Deriel terlihat buruk dibandingkan pemain kuntilanak, dan suster ngesot disini.

Masalah efek-efek suara yang menajdi langganan MVP Pictures di film horror disini jauh lebih aman didengar. Sinematografi dan efek-efek visual pun tidaklah terlihat buruk sama sekali. Namun untuk kefokusan pengambilan gambar ada beberapa bagian yang goyang di beberapa scene film ini. Akhir kata, Setannya Kok Masih Ada cukuplah untuk unsur komedinya dan bisa dibilang hampir sama unsur komedinya seperti Kalung Jailangkung yang tayang di awal tahun ini. Tapi untuk film horror terkomedi 2011 seperti yang dibuatkan embel-embelnya di poster, rasanya harus berpikir 2-3 kali atau puluhan kali untuk menobatkan film Setannya Kok Masih Ada sebagai film horror terkomedi 2011.

1/5

Trailer:

Komentar