Rachel dan Darcy adalah dua sahabat dari sejak kecil. Dalam hubungan percintaan rasanya Rachel lebih kurang beruntung dibandingkan Darcy. Di saat umurnya menginjak ke 30, Rachel pun belum memiliki pacar hingga saat itu. Sebaliknya, Darcy sahabatnya, sudah memiliki tunangan dan akan berencana melanjutkan ke suatu ikatan pernikahan. Suatu hari, Darcy memberikan kejutan pesta ulang tahun kepada Rachel. Di malam itu juga, Darcy memperkenalkan Rachel kepada Marcus, teman dari tunangannya, Dex. Dex sendiri adalah teman satu kampus Rachel di kuliah jurusan hokum pada saat itu. Rachel pun bersikap biasa saja hingga acara selesai. Ketika acara selesai, Rachel pun tidak sengaja pulang bareng dengan Dex dan ternyata kejadian tersebut membuahkan perbuatan terlarang.
Setelah kejadian malam itu, hubungan Rachel dan Dex pun seperti petak umpet dengan Darcy. Dex entah kenapa tidak bisa melupakan Rachel, begitu pun sebaliknya dengan Rachel. Rachel agak merasa bersalah karena sudah menyakiti perasaan sahabat kecil tersebut. Di sisi lain pun, Rachel merasa berdosa telah melakukan kesalahan besar ketika nge-date yang mereka berdua lakukan 6 tahun lalu sewaktu masa perkuliahan. Kini, persahabatan mereka pun diuji. Pengorbanan cinta diam-diam selama 6 tahun atau persahabatan dari kecil pun menjadi taruhan dalam sebuah film ini.
Film arahan Luke Greenfield bisa dibilang bukanlah sesuatu film tipe romcom yang spesial atau gampang diingat. Film yang berdasarkan novel dengan judul yang sama oleh penulis Emily Giffin terlihat sama ceritanya dengan film-film yang telah ada. Entah kenapa gue ketika menonton film ini seperti dejavu atau seperti pernah menonton film dengan cerita yang serupa, tapi sayangnya gue kembali lupa judul film tersebut. Skenario yang dibuat oleh Jennie Snyder Urman dibuat alurnya maju mundur, dimana tujuannya untuk memflash-back kejadian para tokoh di masa lampau. Tapi sayangnya, alur cerita yang dibuat Jennie tidak konsisten dan terasa kosong melompong di pertengahan film. Dan endingnya pun terasa garing dan basi sekali walaupun memang happy ending. #eh *spoiler*
Dari deretan para pemain, sebenarnya gue secara pribadi tidak masalah dengan akting mereka masing-masing karena cukup aman dibawakannya. Yang jadi masalah adalah gue merasa ada yang aneh dari Ginnifer Goodwin dan Colin Egglesfield, mereka terkadang terlihat cantik dan ganteng tapi terkadang terasa tua bahkan jelek. Mungkin kesalahan dari tata rias mereka. Mereka juga terkadang terlihat kaku satu sama lain walaupun masing-masing memendam cinta diam-diam selama 6 tahun.
Pesan yang diangkat film ini bisa sebagai bahan pembelajaran buat yang sudah pernah selingkuh atau agar tidak selingkuh bahkan dengan pacar sahabat sendiri. Memang agak susah untuk melakukan tersebut, akan tetapi kalau memang cinta sebaiknya dinyatakan terus terang daripada main belakang dan lebih menyakitkan orang ketiga nantinya jika ketahuan. Dan yang paling penting juga rasa kepercayaan satu sama lain antar sahabat atau pacar juga sangat dibutuhkan untuk menjaga suatu hubungan. *kenapa gue jadi sok ngegurui gini?? #plaaaaak!* Okei kalau memang lo penasaran banget sama film ini, ya silahkan saja menonton film ini. Akan tetapi kalau ada yang lebih bagus dari film yang sedang tayang ada yang lebih bagus, kayaknya kalau film ini diskipped dulu juga tidak masalah kok. Selamat menentukan pilihan. :cheers:
2,5/5Trailer:
Komentar
Posting Komentar