Thee memutuskan membeli rumah sendiri di sebuah komplek perumahan Ladda Land untuk keluarganya dengan bantuan biaya dari tempat dirinya bekerja. Thee melakukan ini semua karena dirinya tidak mau dijatuhkan harga dirinya oleh mertuanya yang tidak menyukai dirinya sejak menikahi Parn sebagai istrinya. Nan, anak perempuan Thee, tetap tidak setuju dengan pindahnya dia dari Bangkong bersama Ayahnya. Namun Thee sebagai ayah tetap berusaha sabar menerima keadaan itu karena memang sejak kecil Nan dirawat dan diasuh oleh mertua dan sekaligus nenek dari Nan. Lain halnya dengan Nat, yang terlihat begitu menikmati rumah barunya tersebut. Ini juga dikarenakan faktor Nat yang lebih dekat dengan ayahnya dibandingkan Nan yang tidak. Peristiwa misterius pun akhirnya terjadi di komplek perumahan tersebut, sejak ditemukannya seorang wanita mati di dalam kulkas di salah satu rumah komplek tersebut.
Film dari Negara Thailand sepertinya sudah terlihat bersaing di Indonesia setelah krisis film Hollywood yang Indonesia hadapi saat ini. Dari genre yang drama, romantis, komedi, persahabatan dan bahkan horror yang dapat membuat mata anda menutupnya dengan tangan anda. Kini, yang sedang dibicarakan cukup HITS saat ini adalah Ladda Land. Dimana sebuah film Horror yang dapat membuat bulu kuduk anda merinding ketika menonton film ini. Apakah benar Ladda Land mampu membuat bulu kuduk merinding? Apa keistimewaan dari film ini? Simak curhatan josep berikut ini.
Sophon Sakdapisit sebagai sutradara film Ladda Land sepertinya sudah cukup belajar dari pengalamannya pernah membuat sebuah film yang berjudul Coming Soon (2009). Sophon juga bisa dibilang mampu membuat para penonton “tersiksa” kurang lebih 2 jam ketika menonton film ini. Walaupun tidak adanya hantu rambut panjang atau pun nenek tua di film ini, akan tetapi benda-benda mati yang berada di film ini mampu membuatnya itu terasa hidup dan bahkan melebihi seramnya hantu-hantu. Dengan setting tempat yang cukup umum yaitu komplek perumahan dan tentunya lebih banyak mengambil setting tempat juga di rumah. Kalau lo memang penakut dan tinggal di daerah komplek perumahan, sebaiknya membawa teman ketika menonton film ini karena dijamin lo bakalan parno ketika seluk beluk bagian rumah yang diambil secara misterius oleh film ini. Iseng ah, sebut saja taman belakang, ruang tamu, kucing hitam, jendela kamar, dan paling ngeselin sensor AC.
Kalau boleh jujur, gue merasa Ladda Land sebuah cerita yang tidak kuat ceritanya karena banyaknya bolong-bolong di film ini. Kalau menurut penelesuran secara pribadi, gue tidak mengerti kaitan anak perempuan yang muncul menggunakan topeng di rumah Thee. Kalau mau menebak itu anaknya alias Nat sepertinya tidak mungkin karena tinggi badannya beda. Setelah itu, wanita yang ditemukan di dalam kulkas sepertinya penuh teka-teki karena tidak diketahui siapa pelakunya. Dan siapa makhluk dibalik jendela rumah tempat wanita itu meninggal? Kalau cerita tetangga di rumah Thee yang misterius itu, sepertinya cukup masuk akal dan mudah dicerna dengan baik. Nah, kalau kisah-kisah yang bolong tadi gue sebut sepertinya sebuah pertanyaan yang masih belum terjawab oleh gue sampai mereview film ini.
Walaupun ceritanya bolong-bolong, tapi untungnya suasana horror yang dihadirkan film ini begitu baik dihadirkannya. Tenang saja, Sophan tidak menghadirkan 2 jam penuh selamanya horror karena unsur drama yang kuat juga diceritakan di film ini. Ya walaupun sebenarnya tidak ada kaitannya dengan unsur horror tersebut. Para pemain disini bisa dibilang aman-aman saja membawakan karakternya masing-masing. Thee sebagai kepala keluarga yang tertekan dari mertua dan mencoba berusaha membawa harga dirinya naik dimata mertua cukup berhasil dibawakannya. Kalau lo memang pecinta horror, film Ladda Land adalah tontonan wajib buat lo. Namun jika lo bukan pecinta film horror, Ladda Land gue rekomendasikan ke lo untuk ditonton karena untuk sebagai uji nyali. Selamat menonton dan merinding selama 2 jam! :miaaaawwww:
4/5
Trailer:
.
insidious / laddaland sereman MAnah ?
BalasHapus@muridSD laddaland lebih serem karena lebih ke kehidupan nyata...
BalasHapus