Bioskop satu ini memang bisa dibilang cerdik mengundang para pecinta film agar tetap ke bioskop. Lihat saja hasil apreasiasi masyarakat luas tentang film-film Asia yang mereka tayangkan begitu banyak yang mengatakan baik dan bagus. Sebut saja A Crazy Little Thing Called Love, Little Comedian, Best Of Times, Suck Seed, dan paling fresh yaitu Lulla Man. Walaupun belum ada keputusan yang jelas tentang film-film Hollywood “terbaru” yang tayang di Indonesia akan tetapi sajian film-film Asia diatas sangat layak ditonton semua kok. Gue yang awalnya bukan pecinta film Asia, sejak menonton A Crazy Little Thing Called Love jadi ketagihan menonton film Asia sejenis drama/drama komedi/drama romantis komedi. Minggu ini bioskop tersebut kembali menghadirkan film Asia yang bisa dibilang bergenre drama romantic tapi kali ini sepertinya lebih matang dan dewasa dibandingkan film Asia sebelumnya (kecuali Lulla Man) yang lebih terarah untuk kalangan remaja, yang berjudul Don't Go BreakingWith My Heart "Daan gyun naam yu" / 單身男女. Untuk lebih jelasnya mari simak curhatan josep berikut tentang film ini.
Yen adalah seorang gadis yang memiliki pengalaman pahit dalam hal bercinta. Pengalaman pahitnya dahulu yaitu 7 tahun berpacaran dengan sang pujangga namun harus menerima resiko ditinggal sang pujangga. Sebenarnya dia sudah berusaha melupakannya, akan tetapi Yen bernasib sial ketika dalam perjalanannya ke kantor bertemu dengan mantan sang pujangganya tersebut di dalam sebuah kendaraan umum. Lebih pahit lagi, dia melihat mantannya telah memiliki istri yang sedang hamil besar. Ditambah lagi kepahitannya setelah diusir dari kendaraan umum tersebut karena istri dari mantannya tidak mau melihat wajahnya. Ckckck. Selama peristiwa di dalam kendaraan umum tersebut, ternyata seorang pria eksekutif dengan mobil mewahnya, yang bernama Sean, mengamati peristiwa tersebut sampai dia pun berusaha mengejar Yen namun tidak ketemu. Karena kegalauan dan kesedihan hatinya yang begitu mendalam, dia nyaris tertabrak dengan mobil. Untung ada seorang pengemis yang menyelamatkan dirinya. Pengemis itu bernama Kevin, lelaki brewok yang suka minum alkohol dan memiliki latar belakang sebagai arsitek. Sejak saat itu, Kevin dan Yen menjadi semakin sering bertemu. Semua barang-barang kenangan sang mantan pun diberikan kepada Kevin (tanpa kecuali).
Kisah pun berlanjut ke tempat Yen bekerja. Disana, dia mendapati seorang Pria yang kantornya berada diseberang kantor dia bekerja. Pria tersebut ternyata oh ternyata adalah Sean. Tapi dia belum mengetahui siapa Sean tersebut. Sean telah berhasil membuat senyum kecut Yen menjadi senyum semerbak matahari. Yen pun akhirnya mencari tahu jati diri Sean sebenarnya. Setelah diketahui barulah hubungan mereka lama kelamaan semakin dekat bahkan Yen pun lupa kalo dirinya pernah mengutarakan janji bakal bertemu dengan Kevin setiap malam di Taman Kota. Kevin pun tidak begitu berharap lagi atas kedatangan Yen, karena dia mengira kalau yen mungkin sudah menjalani kehidupan yang lebih bahagia. Bumbu percintaan pun menghiasi diantara hati mereka bertiga. Yen ternyata mencintai Sean namun dia belum bisa percaya dengan sifat keplayboyannya. Di sisi lain, Kevin ternyata jatuh cinta kepada Yen, namun hal tersebut belum diketahui dan dirasakan Yen. Yen pun harus mengemabil keputusan ketika dirinya dihadapkan keputusan untuk memilih salah satu diantara Kevin atau Sean. Dilematika percintaan pun dirasakan Yen karena dirinya merasakan hal yang indah ketika berhubungan dengan mereka berdua.
Sebuah kisah drama dari negeri Jiran ini bisa dibilang sebuah cerita yang tidak istimewa lagi. Kisah percintaan tersebut mungkin sudah pernah kalian lihat di berbagai FTV-FTV malam atau film yang sejenis tersebut. Lalu apa sebenarnya istimewanya sebuah film Don't Go BreakingWith My Heart "Daan gyun naam yu" / 單身男女 karya Johnnie To dan Ka-Fai Wai kali ini? Apalagi para pemainnya, Louis Koo, Yuanyuan Gao dan Daniel Wu adalah para bintang film yang cukup terkenal. Keistimewaan dari film ini adalah dari para pemain dan scoringnya yang begitu menyentuh.
Kalau dilihat dari sinopsis di atas, bisa dilihat kalau cerita ini cukup klise, apalagi setelah anda menyaksikan langsung film ini secara keseluruhan. Alurnya bias dibilang cukup gampang ditebak karena bias dilihat dari permasalahan sebelumnya dari karakter Yen tersebut. Rasa percaya dan saling setia adalah inti dari film ini. Bagaimana romantisnya dari Kevin dan Sean untuk menarik perhatian Yen juga menjadi poin lebih dari film ini. Akan tetapi, gue merasa durasi film ini tergolong cepat karena adanya bagian-bagian yang terlihat begitu cepat dan tiba-tiba masuk. Dengan berbagai pengalaman bintang film ini yang bias dibilang cukup terkenal, mereka mampu bermain dengan baik di film ini. Bagaimana perubahan wajah dari karakter Kevin pun bisa menjadi sorotan yang menarik. Begitu pula dengan Yuanyuan Gao (karakter Yen) yang berubah penampilan begitu menawan dan segar demi melupakan masa lalunya yang kelam.
Duet karya Johnnie To dan Ka-Fai Wai bukanlah yang pertama bagi mereka. Sebelumnya mereka pernah duet dalam film Running On Karma. Begitu pula dengan Daniel Wu dan Louis Koo yang juga pernah bermain bareng di film Protégé (Mon to) pada 2007 silam. Overall, film Cina kali ini, menawarkan suatu tontonan yang menarik dan masih layak ditonton walaupun ceritanya sudah sering dilihat di sebuah FTV-FTV. Nikmatilah kata demi kata yang dilontarkan para pemain dengan balutan suasana romantisnya film ini. Petiklah sisi romantisnya film ini, karena siapa tahu bisa sekaligus menjadi inspirasi buat kalian. Selamat menonton. :cheers:
3,5/5
Trailer:
Komentar
Posting Komentar