Film ini merupakan kelanjutan dari seri yang pertama berjudul Mesrine:Killer Instict pada tahun 2008 silam, dan kemudian hanya selang beberapa bulan diproduksi kembali kelanjutan serinya dengan judul Mesrine. Kalau dilihat dari poster film Public Enemy 2, bisa ditebak cerita apa yang mau diangkat di film ini. Bukan bermaksud spoiler ya, tapi lihat saja posternya yang terpampang seorang Vincent yang terluka parah dan berdarah-darah di mukanya. Sudah pasti menunjukkan sesuatu kan dengan apa yang akan terjadi di film ini? Daripada gue kebanyakan bacot atau curhat, lebih baik pantengin aje curhatan josep berikut ini. Check this out!
Kisah berlanjut dari seri pertama, yang menceritakan tentang Mesrine, buronan polisi, yang selalu keluar masuk penjara. Melalui akal-akalnya yang cemerlang dan cerdik, dia dapat keluar dengan sesuka hatinya dari penjara. Aksi kejar-kejaran antar polisi sudah sering acap kali dilakukan Mesrine. Dari rumah ke rumah pun sudah dikunjungi Mesrine untuk tempat persinggahannya. Walaupun Mesrine selalu lolos, sudah bisa ditebak oleh penonton apa yang akan selanjutnya terjadi film ini. Kelihaian Mesrine pun terlihat ketika dia dapat merubah gaya tatanan rambut, pakaian, dan tingkah lakunya dapat mengecoh dari lawan mainnya ketika melakukan aksi.
Secara keseluruhan, Vincent bisa dibilang aktor utama di film ini, disini maksudnya para pemain yang disini hanya sekedar numpang lewat saja untuk membantu aksi dari Vincent. Alur yang dihadirkan film ini pun bisa dibilang alur mundur maju. Dimana, pada awal film ini diceritakan bagaimana akhir film ini yang kemudian diceritakan kembali proses bagaimana cerita hingga sampai akhir film tersebut pada awal cerita film ini.
Kalo mau membandingkan dengan kisah yang sama, Public Enemies (2009) yang diperankan oleh Jhonny Deep, film ini bisa dibilang lebih vintage dan kuno. Walaupun Public JhonDep itu juga menceritakan seseorang di masa lalu tapi secara keseluruhan bisa dibilang lebih menarik dibanding Public Enemy 2. Walaupun bergaya vintage, akan tetapi sisi sinematografi yang dihadirkan film Public Enemy 2 ini, bisa dibilang hampir mendekati sempurna. Pengambilan gambar yang vintage, dan jadul begitu apik dibuat film arahan sutradara Jean-François Richet.
Adegan-adegan di film ini bisa dibilang tidak ada sesuatu hal yang baru, mungkin semua peralatan dan tempat tinggal di film ini mengambil unsur vintage dan klasik. Kalau dari segi kualitas pelakonan para pemain, mereka bisa dibilang tampil begitu maksimal dan tidak mengecewakan. Sifat keplayboyan yang dimunculkan oleh Vincent pun tidak bisa dipandang sebelah mata. Dan karakter si cewek yang begitu nakal tapi egois pun begitu apik dilakoninya.
IMHO, gue lebih suka film Public Enemies yang diperankan JhonDep dibandingkan film ini. Entah apa karena gue nonton film itu lebih dahulu atau karena belum nonton public enemy part one? Tapi walaupun kedua film ini hampir sama ceritanya (bukan bermaksud spoiler), tetap saja film ini layak untuk ditonton. Itu pun jika lo belum nonton Killer Instict (bagian pertamanya) tidak menutup kemungkinan untuk menonton Public Enemy Part One ini. :cheers:
Kisah berlanjut dari seri pertama, yang menceritakan tentang Mesrine, buronan polisi, yang selalu keluar masuk penjara. Melalui akal-akalnya yang cemerlang dan cerdik, dia dapat keluar dengan sesuka hatinya dari penjara. Aksi kejar-kejaran antar polisi sudah sering acap kali dilakukan Mesrine. Dari rumah ke rumah pun sudah dikunjungi Mesrine untuk tempat persinggahannya. Walaupun Mesrine selalu lolos, sudah bisa ditebak oleh penonton apa yang akan selanjutnya terjadi film ini. Kelihaian Mesrine pun terlihat ketika dia dapat merubah gaya tatanan rambut, pakaian, dan tingkah lakunya dapat mengecoh dari lawan mainnya ketika melakukan aksi.
Secara keseluruhan, Vincent bisa dibilang aktor utama di film ini, disini maksudnya para pemain yang disini hanya sekedar numpang lewat saja untuk membantu aksi dari Vincent. Alur yang dihadirkan film ini pun bisa dibilang alur mundur maju. Dimana, pada awal film ini diceritakan bagaimana akhir film ini yang kemudian diceritakan kembali proses bagaimana cerita hingga sampai akhir film tersebut pada awal cerita film ini.
Kalo mau membandingkan dengan kisah yang sama, Public Enemies (2009) yang diperankan oleh Jhonny Deep, film ini bisa dibilang lebih vintage dan kuno. Walaupun Public JhonDep itu juga menceritakan seseorang di masa lalu tapi secara keseluruhan bisa dibilang lebih menarik dibanding Public Enemy 2. Walaupun bergaya vintage, akan tetapi sisi sinematografi yang dihadirkan film Public Enemy 2 ini, bisa dibilang hampir mendekati sempurna. Pengambilan gambar yang vintage, dan jadul begitu apik dibuat film arahan sutradara Jean-François Richet.
Adegan-adegan di film ini bisa dibilang tidak ada sesuatu hal yang baru, mungkin semua peralatan dan tempat tinggal di film ini mengambil unsur vintage dan klasik. Kalau dari segi kualitas pelakonan para pemain, mereka bisa dibilang tampil begitu maksimal dan tidak mengecewakan. Sifat keplayboyan yang dimunculkan oleh Vincent pun tidak bisa dipandang sebelah mata. Dan karakter si cewek yang begitu nakal tapi egois pun begitu apik dilakoninya.
IMHO, gue lebih suka film Public Enemies yang diperankan JhonDep dibandingkan film ini. Entah apa karena gue nonton film itu lebih dahulu atau karena belum nonton public enemy part one? Tapi walaupun kedua film ini hampir sama ceritanya (bukan bermaksud spoiler), tetap saja film ini layak untuk ditonton. Itu pun jika lo belum nonton Killer Instict (bagian pertamanya) tidak menutup kemungkinan untuk menonton Public Enemy Part One ini. :cheers:
3,5/5
Trailer:
Komentar
Posting Komentar