Film ini bercerita tentang misi pembunuhan yang dilakukan Arthur, akan tetapi semua pembunuhan yang dia lakukan begitu sempurna tanpa cacat sedikitpun. Jadi, semua yang terjadi seolah-olah bukan karena campur tangannya yang telah melakukan misi tersebut. Berbagai misi pun dia lakukan dengan Tom, yang dimana anak dari seorang pengusaha mesin ternama yang juga menjadi korban pembunuhan dia. Dari awal adegan pun, film ini membuat saya “kaget” karena misinya begitu apik dibuatnya. Secara logika mungkin pembunuhannya masuk akal, tapi itu belum pernah terbesat dari pikiran gue untuk melakukan semua itu.
Di tengah melakukan misinya, Arthur ditemani oleh anak yang telah bapaknya dia bunuh, Steve. Entah apa maksud dari Steve yang menemani Arthur dalam menjalankan misi-misinya. Dengan sifat yang cuek, Ben Foster mampu bermain lebih baik dibanding filmnya terdahulu, Pandorum (2009). Akan tetapi, lebih mengagumkan aktingnya di film X-Men The Last Stand yang berperan sebagai Angel. Disisi lain, Jason Statham menurut saya cukup tertantang di film ini karena disamping konon kabarnya di semua adegan dia melakukan sendiri tanpa adanya Stuntman. Menurut saya, itu merupakan poin plus buat seorang actor atau aktris ketika bermain film action seperti ini. Namun demikian, secara keseluruhan saya kurang begitu melihat aksi Statham yang wow, karena di film ini bukan aksi terbaik dia. Walaupun pembuat film ini, telah membuat 2 film sebelumnya yang serupa (maksud saya action), akan tetapi saya lebih suka karya bapak Simon West yang Tomb Rider (2001). Tapi usaha beliau untuk membuat Statham sebagai pembunuh tanpa cela bias dijadikan poin plus. Overall, saya cukup terhibur walaupun sedikit dibawah ekspetasi saya terhadap film ini.
3/5
Komentar
Posting Komentar