Review: Samudra Hotel Ganti Judul 308 (2013)


Setelah lulus kuliah, Naya susah mencari pekerjaan yang cocok dengan dirinya. Suatu hari sahabatnya Caca dan Jefri menawarkan pekerjaan kepada Naya di tempat sahabat Jefri yang ternyata dulunya teman Naya juga, Sena. Rasa suka kepada Naya pun dirasakan Sena ketika awal pertemuan dahulu. Naya pun tidak mengingat siapa sosok Sena dahulu karena dia lebih memikirkan kehidupan adiknya tercinta, Aira, setelah kedua orang tua mereka tiada. Naya pun tidak berpikir lama untuk mengambil tawaran pekerjaan tersebut. Setiba di sebuah hotel yang berlokasi di Pantai Selatan, Pelabuhan Ratu tersebut, Naya merasakan keanehan terhadap tempat dia bekerja nantinya. Berbagai pertanyaan pun ada di benak Naya, belum lagi adanya pantangan memasuki kamar 308. Ada apa sebenarnya dengan hotel tersebut dan mengapa dilarang memasuki kamar 308?

Nama Jose Poernomo di perfilman horror tanah air nampaknya mulai bersinar 1 tahun terakhir ini. Setelah Rumah Kentang di tahun 2012, dan KM 97 di bulan Maret kemaren sekarang beraksi kembali dengan tema horror urban legend yaitu 308. Judul 308 sebelumnya adalah Samudra Hotel, namun pihak hotel ternyata keberatan dengan adanya penempatan judul di film ini. Penjelasan serupa pun ada di awal sebelum film dimulai. Menurut penulis sendiri, judul 308 jika dari awal dibuat terlihat jauh lebih berkelas dibandingkan sekarang di posternya harus dengan judul Samudra Hotel Ganti Judul 308, bisa dibilang judul film ini adalah judul film Indonesia paling gengges.


Dari segi cerita, penulis sebagai orang awam tidak sepenuhnya menikmati film ini karena banyak pertanyaan di benak kepala penulis ketika menonton Samudra Hotel Ganti Judul 308 di bioskop. Salah satunya adalah mungkinkah sebuah hotel hanya ditempati oleh manusia kurang dari 10 orang? Walaupun hotel tersebut ada kendala dan harus mengosongkan semua pengunjung sekalipun, dimanakah pekerja asli hotel ini? Lenyap di telan Nyi Roro Kidul kah satu per satu? Hanya Riheam Junianti sebagai ide cerita dan penata skrip film 308 yang tahu keberadaannya. Akan tetapi untuk memberikan sisi menegangkannya sebuah film dengan berbau mistis, film 308 cukup mampu konsisten dengan apa yang seharusnya ada. Pemanis bumbu komedi yang diberikan Gilang Dirga di film 308 bisa dibilang lumayan menghiburlah. Muka ketakutan dari Shandy Aulia jika ingin dibandingkan dengan Rumah Kentang di film 308 terlihat agak sedikit lebih baik. Walaupun konfliknya serupa yaitu tidak jauh dengan adik tercinta. Akhir kata film 308 terlihat cukup menghibur untuk film yang mengangkat sisi urban horror yang melegenda, walaupun terlihat banyak kejanggalan dan menjadi pertanyaan sampai anda keluar dari bioskop. :Salam JoXa:

2/5

Trailer:

Komentar