Review Film Thailand INHUMAN KISS / แสงกระสือ (2019)

Kalau melihat dari posternya film ini seperti film Thailand dengan konsep jadul. Kalau kalian pernah nonton Nakee 2 yang sempat tayang di bioskop beberapa minggu lalu, kurang lebih samalah itu. Nah Inhuman Kiss atau แสงกระสือ menceritakan tentang seorang gadis yang bernama "Sai" tinggal di sebuah desa pedalaman. Ia menyadari dirinya mewarisi kutukan "Krasue". Pada malam hari, kepalanya akan terlepas dari tubuhnya dan mencari darah dan daging. Penduduk desa takut dengan kematian ternak mereka dan saat itulah perburuan Krasue dimulai. "Jerd" seorang teman bergabung dalam perburuan, sementara "Noi", teman masa kecil yang baru saja kembali ke desa memutuskan untuk berdiri di samping Sai meskipun mengetahui kebenaran yang mengerikan.


Film Thailand yang rilis tahun ini dengan tema seperti Inhuman Kiss rasanya tidak cocok untuk gue. Setelah Nakee 2 yang membosankan, Inhuman Kiss juga sama. Padahal ide ceritanya menarik, kalau di Indonesia disebut dengan palasik. Setidaknya gue menonton film ini karena penasaran palasik atau Krasue ala Thailand seperti apa dan bagaimana kok bisa seperti itu makhluknya. Kalau di Thailand film ini laris mungkin karena faktor pemain utamanya Oabnithi Wiwattanawarang (โอบนิธิ วิวรรธนวรางค์) yang memang terkenal di Thailand. Oab pernah terlibat dalam serial Project The Series S sebagai Puent dan Hormones sebagai Jack. Kalau saja durasi filmnya lebih disingkat atau penuturan ceritanya lebih enak, Inhuman Kiss sebenarnya bisa dinikmati lho. Namun sayangnya tidak.

1/5

Trailer:

Komentar