Review Film Pintu Merah (2019)


Film Indonesia low budget mulai banyak tayang di bioskop. Namun sering kali film Indonesia yang low budget beneran berasa low banget kualitas filmnya. Pintu Merah, film horror Indonesia terbaru di bulan Juli ini bisa dibilang tergolong film low budget. Walaupun di awal menggunakan 3 lokasi yaitu kantor, hutan pinus dan rumah Andini namun setelah itu hanya berada di gedung tua yang disebut sebagai rumah sakit tua, Pintu Merah bisa dikatakan salah satu film low budget. Lantas bagaimana dengan Pintu Merah secara keseluruhan?

Film Pintu Merah menceritakan tentang seorang wartawati, Aya, yang ditugaskan mengangkat pemberitaan kriminal, Aya sebenarnya tidak menyukai topik kriminal karena bertolak belakang dengan dirinya. Suatu hari boss Aya menyuruh Aya untuk menginvestigasi kasus pembunuhan di sebuah hutan pinus. Aya yang dibantu dengan teman kantornya, Leo, melakukan investigasi tersebut. Aya menemukan keganjilan dari kasus tersebut dan semakin penasaran hingga mendatangi sebuah gedung yang kabarnya merupakan rumah sakit lama dan ada kaitannya dengan kasus pembunuhan di hutan pinus tersebut.


PH dari film Pintu Merah ini sebenarnya bukan PH baru, sudah banyak sekitar 70an film telah diproduksi oleh Kanta Indah Film. Seperti film God Babe,The (2010), Istri Bo'ongan (2010), Pengantin Pantai Biru (2010), Mafia Insyaf (2010), Perjaka Terakhir (2009) dan Cintaku Forever (2007). Untuk film di tahun 80-90an juga ada film Bayi Tabung (1988), Pertarungan Iblis Merah (1988), Lukisan Berlumur Darah (1988), Dia Bukan Bayiku (1988), Sesepuh Majapahit (1995), Tutur Tinular II (Naga Puspa Kresna) (1991), Si Rawing (1991), Kamandaka (1991). Setelah vakum kurang lebih 9 tahun dari industri perfilman Indonesia, Kanta Indah Film merekrut sutradara baru bernama Noviandra Santosa untuk menyutradarai Pintu Merah. Karir Noviandra sendiri di perfilman memang tergolong baru tapi sebenarnya Noviandra pernah memenangkan sebuah penghargaan film pendek di Los Angeles Film Festival melalui karyanya yang berjudul Tortoise.

Film Pintu Merah sebenarnya bukan sesuatu yang wow, namun singkat kata filmnya masih bermain aman untuk sebuah film horror. Buat beberapa penonton mungkin akan kelelahan dengan apa yang dialami Aya yang diperankan Aura Kasih di film ini. Kelelahan keluar masuk dari sebuah akibat kecerobohannya masuk ke sebuah pintu merah. Musik dari Aghi Narottama di film Pintu Merah bisa dibilang penyelamat ya karena tidak terlalu berisik dan enak pas munculnya. Terkadang musiknya beberapa adegan mengingatkan pada film Joko Anwar. Pengambilan hantu di film ini juga tergolong aman. Walaupun bukan sosok hantu yang baru lagi, apalagi kalau kamu penggemar film horror. Pengambilan sosok hantunya lebih gelap dan semakin gelap sehingga bikin penasaran penonton apa yang akan terjadi selanjutnya dengan Aya. 2 pemain utama di film Pintu Merah, menampilkan penampilan terbaik mereka diantara film-film mereka selama ini, sebut saja Aura Kasih dan Miller Khan. Seriusan Miller disini terlihat lebih baik pelafalan dialognya. Bagi kamu yang penasaran ya silahkan saja tonton film Pintu Merah di bioskop, tapi tenang aja bagi kamu yang memang penggemar horror dan pengen ditakutin kayaknya jangan berharap lebih akan ditakutin sama Pintu Merah.

2,5/5

Trailer:



Komentar