Review Film Indonesia Dreadout & Tabu: Mengusik Gerbang Iblis (2019)

Di bulan Januari 2019 terdapat 2 film bertemakan sama tentang gerbang iblis yaitu Dreadout yang tayang di 3 Januari 2019 dan Tabu Mengusik Gerbang Iblis yang tayang 24 Januari 2019. Dengan dibawah naungan PH berbeda Starvision dan Nimpuna Sinema (kolaborasi dengan Screenplay dan CJ Entertainment), hasil akhir dari film ini juga mendapatkan penonton yang berbeda. Jumlah penonton Dreadout jauh lebih banyak dibandingkan film Tabu Mengusik Gerbang Iblis. Apakah faktor pemain lebih terkenal yang menyebabkan Dreadout lebih banyak yang nonton? Kalau dari game jelas gue tidak percaya jika itu patokannya. Setahu gue belum ada film bertemakan game sukses karena fans game yang fanatik. Berikut ulasan selengkapnya.

Tabu Mengusik Gerbang Iblis menceritakan tentang Diaz, Keyla, Adis, Muti, dan Mahir yang tidak sengaja memasuki hutan terlarang di Leuweung Hejo. Setelah memasuki hutan terlarang tersebut, Diaz menjadi aneh dan seperti orang kerasukan. Lain halnya dengan Dreadout yang menceritakan tentang anak-anak muda yang haus popularitas dan ingin membuat sesuatu yang bisa bikin popular di dunia maya. Jessica, Erik, Dian, Beni, Alex, dan Linda memasuki gedung tua untuk melakukan perekaman ala-ala reality show horror. Mereka memasuki kamar terlarang dan membuat mereka berpisah satu sama lain. Dengan bantuan kamera lash melalui handphone Linda, Linda mencoba membantu Erick dan teman-temannya.


Dari segi konsep sebenarnya paling unggul mengusik gerbang iblisnya itu film Dreadout, terasa banget penonton diajak seperti bermain game. Namun sangat disayangkan sekali naskahnya terlalu dangkal dan cenderung mudah ditertawakan begitu saja. Kedangkalan jelas terlihat dari Linda yang selalu menggunakan handphonenya untuk flash kamera ketika melawan musuh. Walaupun handphone dimasukkin ke dalam kantong rok sekolah Linda tetap saja sangat tidak mungkin bisa tetap hidup setelah berendam di dalam kolam air. Emang sih di gamenya seperti itu, ya harusnya diakalin dong dengan dikasih sarung anti air kek. Minimal jangan melupakan logika kecil yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Lain halnya dengan Tabu Mengusik Gerbang Iblis, ya walaupun bukan materi horror asal-asalan tapi konsep mengusik gerbang iblis dan membuat twist di ending cerita rasanya sangatlah cetek sekali. Jika mau membandingkan dengan Sajen dan Kafir nampaknya Tabu ini berada di urutan terbawah.


Dreadout bisa dibilang cukup beruntung menggandeng para pemain terkenal saat ini di Indonesia. Siapa pula tidak mengenal Jefri Nichol, Caitlin Halderman, Irsyad, Susan Sameh, Ciccio, hingga Marsha Aruan? Dibandingkan dengan deretan pemain Tabu Mengusik Gerbang Iblis yang kurang menjual sama sekali. Walaupun kedua film ini memiliki tema yang sama dalam hal mengusik gerbang iblis, namun masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri hingga akhirnya jumlah penonton menjadi jawaban film mana yang jauh lebih tinggi daya tarik penontonnya.

DREADOUT: 2/5

TABU: MENGUSIK GERBANG IBLIS: 1/5

Trailer DREADOUT:



Trailer TABU: Mengusik Gerbang Iblis:


Komentar