Review Film Indonesia: Eiffel I'm in Love 2 (2018)

Setelah 15 tahun, sekuel Eiffel I'm in Love dibuat juga. Eiffel Im In Love 2 diisi oleh kedua pemain utama yang sama, beberapa pemain yang di film terdahulu serta pemain baru untuk menambah bumbu romantika di film ini. Selain itu kehadiran Rizal Mantovani di bangku penyutradaraan, harusnya membuat film ini menjadi lebih berkarakter dan hidup ya. Cerita Eiffel kali ini melanjutkan kisah percintaan Tita dan Adit. Dan ternyata mereka masih menjalin kisah romantika secara LDR selama 15 tahun. Terkadang Adit mengunjungi Tita ke Indonesia begitu juga sebaliknya. Namun karena kesibukan masing-masing, jadinya lebih sering LDR-an. Walaupun sudah menjabat sebagai dokter hewan, Tita masih dianggap sebagai anak-anak oleh kedua orang tuanya. Tidak boleh pulang malam dan keluar tidak boleh sendirian, menjadi problematika Tita dengan kedua orang tuanya. Untungnya kehadiran kedua sahabatnya Uni yang kini menjadi kakak iparnya, dan Adam, sahabat dari masa kuliah, membuat Tita tidak sendirian dan jenuh dengan kehidupannya.

Romantika di Eiffel I'm In Love 2 lebih berasa dibandingkan pertama, selain romantika bumbu-bumbu pertengkaran ala Tita dan Adit seperti di film pertama masih membuat tertawa para penonton. Selain bumbu romantika, yang patut diancungi jempol adalah bentuk tubuh Shandy Aulia masih sama seperti 15 tahun lalu, bahkan karakter manja dan bodohnya masih sama. Shandy terlihat menjaga konsistensi karakter dalam sebuh film. Begitu juga dengan Samuel Rizal, yang terlihat lebih mature dan fashionable (mungkin karena faktor tinggal lama di Paris ya?) tapi masih sama pembawaan karakternya. Menariknya gambar film ini dengan perpaduan warna yang lembut menjadi ciri khas Rizal Mantovani untuk memanjakan mata penonton.


Durasi di sekuel kali ini jauh lebih singkat dibandingkan pertama, jika di film pertama berdurasi 127 menit, di film Eiffel I'm in Love 2 hanya berdurasi 97 menit. Walaupun kurang dari 100 menit, setidaknya keindahan sudut-sudut gambar yang berlokasi di Paris terlihat begitu memuaskan. Walaupun gambar yang indah namun ada yang cukup disayangkan dari film ini. Diantaranya ost di Eiffel I'm In Love 2 tidak begitu easy listening dan langsung menjadi racun di memori kepala. Jika di Eiffel I'm In Love ada lagu Tak Tahan Lagi dari Melly Goeslaw yang sangat nempel, bahkan masih notice kalau lagu tersebut soundtrack dari Eiffel I'm In Love, namun di sekuelnya kali ini tidak begitu memorable list lagunya. Begitu juga dengan mobil-mobil yang disewa untuk antar jemput, walaupun mewah tapi kenapa tidak lebih besar sih agar menyesuaikan jumlah penghuni mobilnya, terlihat sesak soalnya.

Untuk sebuah sekuel, film Eiffel I'm In Love 2 jelas tidak sia-sia dibuat sekuelnya, selain itu film ini terlihat mewah dan berkelas dengan kekuatan 2 karakter yang masih sama seperti film sebelumnya. Akan tetapi, sayangnya daya tarik ke penggemar film Indonesia saat ini tidak begitu sesuai karena tidak menjual sisi percintaan masa SMU lagi seperti di cerita film pertamanya dan lokasi pun sudah full di Paris. Jadi terlihat sekali sekuel ini segmented di kalangan mewah saja. Tidak mengherankan juga angka penonton Eiffel I'm In Love 2 agak susah payah meraih penontonnya.

3,5/5

Trailer:




Komentar