Review: The Witness (2012)



Angel Williams baru saja 3 bulan menetap di Jakarta karena dipindahkan kerjaannya sebagai manager hotel. Baru saja tinggal beberapa hari, dirinya dihadapkan masalah di tempat kerjanya yaitua danya pembunuhan disana. Belum masalah di kantor kelar, sepulang dirinya dari kantor pun msalah bertubi-tubi dihadapinya. Nyawa satu per satu keluarganya menjadi taruhan malam itu dan dirinya sampai tertembak dan tidak tersadarkan diri. Setelah siuman, Angel merasakan sesuatu hal yang aneh, bayangan adiknya Safara menghantui dirinya, seakan ingin memberikan petunjuk. Di sisi lain Angel diinterogasi oleh Indra untuk mengetahui siapa yang membunuh seluruh anggota keluarganya tersebut.


The Witness.... Berita film ini sudah terdengar sejak awal tahun 2012. Konon kabarnya film ini bakal diputar gitu di Filipina. Buat perfilman Indonesia, sesuatu banget kalau sampai film tanah air bergerilya di luar negeri. Film ini tayang di Filipina lebih dahulu daripada Indonesia yaitu sekitar tgl 23 Maret 2012. Rasa penasaran pun dari benak diri langsung terlintas di pikiran gue. Dengan sistem kepo dari jaringan sosial media, akhirnya gue menemukan banyak respon-respon positif terhadap film ini.Waaah semakin penasaranlah awak untuk menahan diri film ini tayang pada tgl 26 April akan datang. Rejeki pun datang menghampiri gue karena beruntung bisa menonton film ini lebih dahulu 5 hari dari tayang regulernya. Hasilnya? Silahkan simak paragraf berikutnya.



Suasana ketegangan demi ketegangan sudah menyelimuti film ini dari awal. Entah apa karena scoring musik yang baik dengan balutan tembakan yang kencang, sehingga terlihat film ini sungguh menegangkan dan memiliki misteri didalamnya. Satu per satu karakter pun muncul untuk diperkenalkan kepada penonton. Namun tidak sejelas yang diharapkan penonton, karena hanya sekedar perkenalan sekilas saja dan tiba-tiba terjadilah pembunuhan satu per satu terhadap keluarga Angel. Bisa dibilang ketika ada peristiwa pembunuhan itu, dipastikan banyak penonton bingung dengan apa yang terjadinya sama keluarga ini. Bahkan peran utama saja tertembak begitu. Otomatis celutukan penonton untuk mengatakan film ini habis begitu saja rasanya wajar saja sih.

Akan tetapi tidak seperti itu ceritanya, karena namanya juga film tidak mungkin karakter utama dibuat mati cepat begitu saja apalagi itu terjadi di 15 menit pertama film. Sungguh tidak masuk akal bukan? Beby Hasibuan sebagai penata skrip film ini yang pernah sebelumnya menggarap skrip Surat Kecil Untuk Tuhan dan Tebus nampaknya di The Witness kali ini menggabungkan beberapa bagian yang ada di kedua filmnya tersebut. Jadi kesimpulannya, The Witness itu 30% Surat Kecil Untuk Tuhan dan 70% Tebus. Dimana Gwen Zamora yang merupakan aktris asli dari Filipina tersebut diharuskan berakting nangis dan teriak sejerit mungkin di film ini. Awal-awal tidak masalah sih, tapi apakah dirinya harus melakukan selebay itu sampai akhir film? Gue rasa tidak, karena mengekspresikan sesuatu tidak harus menjerit atau teriak kan?


Terlepas dari jeritan yang dilakukan Gwen, akan tetapi suasana suasana intens ketegangan dari film ini bisa dibilang terjaga dengan baik dari awal sampai akhir. Teka-teki tersebut perlahan demi perlahan terpecahkan juga sampai akhir film. Bisa dibilang agak sedikit twist terdapat di film ini. Cara menyutradarai nampaknya Muhammad Yusuf agak sedikit perubahan di film ini, setidaknya dia melakukan lebih baik daripada Tebus yang terlalu biasa saja secara keseluruhan. Para pemain yang menghiasi film ini bisa dibilang yang mendominasi hanyalah 6 tokoh di dalamnya. Untungnya semua mendapat ruang lingkup yang pas di sepanjang film. Sebut saja Agung Saga, Febby Febiola, Kimberly Ryder, Marcelino Lefrandt, dan aktor senior Pierre Gruno. Kelima karakter selain Gwen bisa dibilang saling menutupi kekurangan satu sama lain para pemain lainnya.

Akhir kata, The Witness karya keempat dari Muhammad Yusuf yang lumayan baik penggarapannya. Walaupun ada beberapa bagian yang agak sedikit mengganggu tapi setidaknya twist dari film ini cukup menarik untuk ditunggu dan tentunya ditonton di bioskop kesayangan anda mulai tanggal 26 April 2012 akan datang. Ya semoga saja ada lagi film-film Indonesia lainnya yang bergenre thriller tapi tetap asyik untuk ditonton sampai akhir film ini. Diusahakan sih kalau bisa jangan menggunakkan karakter pemain dari negara lain atau asing karena gue yakin masih jauh lebih banyak aktris atau aktor dari tanah air kita jauh lebih potensial dari aktris/aktor luar sekalipun. :Salam JoXa:

7,5/10

Trailer:

Komentar

  1. Wow, bagus nich industri perfilman kita bergerak kearah yg lebih baik...

    Makin beragam aja nich genre film-nya...

    BalasHapus

Posting Komentar