Review: Sampai Ujung Dunia (2012)

Gilang, Anisa dan Daud bertemu ketika mereka masih sama-sama berusia belia. Pertemuan itu membuat mereka mempererat persahabatan satu sama lain, walaupun kehidupan latar belakang kehidupan mereka satu sama lain berbeda. Semakin berjalannya waktu Gilang dan Daud pun menyadari ada rasa suka terhadap Anisa. Ini mungkin sulit bagi Anisa karena dirinya tidak mau menyakiti perasaan satu sama lain dan sisi lain Anisa juga menganggap keduanya hanya sebatas sahabat saja. Akan tetapi Gilang dan Daud semakin menjadi-jadi sampai pada akhirnya Anisa memutuskan untuk membuat perjanjian. Siapa yang pertama kali bisa menyanggupi perjanjian tersebut, maka dialah yang berhak mendapatkan cintanya. Akhirnya Gilang dan Daud bertarung dengan jantan, di sisi lain Anisa tetap merahasiakan sesuatu dari antara mereka berdua.

Monty Tiwa... Bisa dibilang salah satu sineas ini adalah sineas film yang kadang serius membuat karya dan kadang sangatlah garing bin jayus membuat karyanya. Ya bisa dibilang tidak stabil lah pokoknya. Karya beliau yang berbau drama serius itu bisa dibilang tidak banyak, dari sisi beliau sebagai seorang penulis skenario Dunia Mereka, Biarkan Bintang Menari dan Vina Bilang Cinta (Drama ada unsur Musical), Denias dan Kalau Cinta Jangan Cengeng. Kalau dari sisi sutradara sendiri yang bener-bener serius penggarapannya itu ada Kalau Cinta Jangan Cengeng, dan terakhir Maaf, Saya Menghamili Istri Anda. Yang berbau komedi yang bagus cuma satu yaitu Mengejar Mas-Mas dimana beliau sebagai penata skrip.

Kini di tahun 2012, Monty Tiwa kembali mengepakkan sayapnya di film dengan genre drama serius dengan bumbu komedi di dalamnya. Dengan film berjudul Sampai Di Ujung Dunia yang dibintangi pemain yang pas di dalam film tersebut ketika melakoni perannya. Walaupun tipe film seperti ini bukanlah yang baru lagi di dunia perfilman tapi setidaknya secara keseluruhan film ini begitu nikmat dan nyaman untuk ditonton sepanjang 92 menit. Kalau boleh jujur ketika melihat berbagai macam trailer yang diberikan film ini gue sudah bisa menebak bagaimana kisah akhir film ini. Belum lagi ceritanya seperti FTV banget dan gitu-gitu aja, bagaimana tentang persahabatan terus ada penyakit terus ada pengorbanan dan lain-lain.

Untungnya secara keseluruhan film ini memberikan kesegaran tersendiri di bidang sinematografi, musikalitas, gaya cerita yang unik dan tidak kalah penting akting dari ketiga pemain yang klop. Gaya cerita yang uniklah membuat film ini menjadi film favorit saya kedua setelah Negeri 5 Menara di sepanjang tahun 2012. Okei silahkan bilang gue lebai karena bilang film ini favorit kedua saya sampai saat film ini ditayangkan di bioskop sepanjang tahun 2012. Tapi memang itulah kenyataannya, bahwa film ini tanpa harus memberikan air mata dimana-mana karena suatu penyakit yang diderita Anisa. Disini yang diutamakan adalah pengorbanan dan keikhlasan satu sama lain. Berikut adalah deretan para pemainnya:

  • Dwi Sasono - Daud
  • Gading Marten - Gilang
  • Renata Kusmanto - Anisa
  • Chintami Atmanegara - Ibu Gilang
  • Roy Marten - Ayah Gilang
  • Sita Nursanti - Ibu Panti
  • Sudjiwo Tejo - Ayah Daud
  • Deddy Mahendra Desta
  • Tutie Kirana
  • Iwa K
  • Dimas Projosujadi
  • Diaz Ardiawan
Chemistry diantara Renata, Dwi dan Gading bisa dibilang klop satu sama lain. Renata di film keduanya kali ini setelah "Nazar", bisa dibilang agak lebih dan total bermainnya di film ini. Permainan emosinya cukup terjaga dengan baik. Soal masalah usia nampaknya memang tidak muda lagi bagi Dwi Sasono dan Gading Marten, apalagi kalau mereka harus mengenakan pakaian SMU. Untungnya semua itu bisa teratasi dengan baik karena make-upnya yang natural. Penampilan Gading Marten yang suka nyablak sebagai MC di salah satu TV swasta nampaknya terlihat alami sekali nyablaknya disini. Begitu pula dengan Dwi Sasono yang tidak perlu diragukan lagi kemampuan aktingnya.

Akhir kata, Sampai Ujung Dunia memberikan warna tersendiri yang baik di dunia perfilman indonesia khususnya genre drama percintaan yang dari remaja sampai dewasa. Dengan adanya pengorbanan satu sama lain dan adanya penyakit di dalamnya film ini tidak terlihat menye-menye atau cengeng kok karena adanya banyolan-banyolan dari dialog para pemain di sepanjang film ini. Jika kalian memang suka tipe-tipe film drama romantis dan seperti FTV di televisi nampaknya tidak ada salahnya menonton film ini di bioskop mulai tanggal 8 Maret 2012!

3/5

Trailer:

Komentar

  1. hmmm..dari rievewnya tertarik buat nonton...tapi mau nonton 5 menara dulu ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf baru balas.. Btw sudah nonton belum? :)

      Hapus
    2. Cerita film ini bgus..
      Gw suka bgt sama film ini
      Monty top beud..

      Hapus
  2. Aku udah nonton, filmnya ttg perjuangan, pengorbanan, ikhlas dan mengikhlaskan . Good lah .

    BalasHapus
  3. Aku udah nonton, dan isi filmnya ttg perjuangan, pengorbanan, ikhlas dan mengikhlaskan. Good lah ,

    BalasHapus

Posting Komentar