Review: Arwah Kuntilanak Duyung (2011)

Nasib sial ternyata harus dirasakan pecinta film Indonesia. Bagaimana tidak sial, setelah 1 bulan tidak dihantui oleh sang produser dan sutradara kacrut legenda tahun ini ternyata kembali dengan film terbaru mereka di akhir tahun. Siapa lagi sih kalau bukan duet gila antara KK Dheeraj dan Yoyonk Dumpring yang sampai tahun ini telah menghasilkan 5 film. Berbagai judul yang penuh sensasional dan selalu tidak masuk akal menjadi ciri kahas mereka berdua. Sekarang di penghujung pergantian tahun mereka beraksi dengan film terbarunya, Arwah Kuntilanak Duyung.

Please, jangan tanya gue itu film atau bukan. Kalau mau lebih jelas silahkan baca berita tentang film yang juga kelewatan sensasionalnya dan sangat tidak dianjurkan untuk menontonnya di bioskop. Agak pusing juga sih gue ketika tahu trailer film ini ditayangkan sebelum gala premiere Pacar Hantu Perawan sekitar awal bulan Oktober lalu. Belum lagi adanya “keterangan” yang cukup membuat otak gue berputar dan pusing layaknya mengerjakan ujian di kampus. Dengan mengambil tagline dibawah ini:

Tepat di kilometer sembilan puluh tujuh.

Jalan tol cipularang di selimuti ratapan pilu.

Tepat di tempat haus darah itu.

Arwah kuntilanak duyung menunggumu

Gue langsung tersentak dan berpikir apakah ada sebuah pantai di dekat KM 97? Atau setidaknya tidak jauh sekitar 100 m dari sana? Apakah mungkin duyung bisa hidup di jalanan atau persawahan yang tidak jauh dari km 97? Oh Come On, gue seperti orang tolol dan bodoh memikirkan hal demikian.

Jadi begini ceritanya, Ardo secara tidak sengaja bertemu dengan Linda dan kemudian akhirnya mereka saling jatuh cinta satu sama lain. Ardo dan Linda pun tanpa berpikir dua kali memutuskan untuk membina hubungan mereka ke jenjang rumah tangga. Atas nama cinta, Ardo membelikan Linda sebuah Villa di sebuah pantai yang indah dari seorang bernama Jali dan pembantunya Sule. Disana Ardo dan Linda ditemani oleh dua pembantu yaitu Olga dan Ayu. Teror pun dimulai setelah salah satu tukang ojek sepeda antik di daerah pantai tersebut membuang ari-ari anak pertamanya ke pantai. Sosok kuntilanak duyung menghantui mereka satu per satu.

Arwah Kuntilanak Duyung untungnya masih masuk diakal judulnya dengan cerita filmnya. Eits, tapi kecuali dari jalan cerita ada pantai di daerah KM 97 loh! Disamping dari tagline yang membuat gue tolol untuk menganalisanya, keseluruhan film ini juga tidak kalah kacaunya. Akan tetapi setidaknya tidak langsung membuang film ini ke posisi Juara Paling Hancur di tahun ini loh karena ternyata dibandingkan Pacar hantu Perawan, ini masih sedikit lebih baik. Rasanya Yoyonk mesti cepat-cepat mendeklarasikan dirinya sendiri dengan tanpa baying-bayang KKD di filmnya. Dari kelima filmnya yang tayang tahun ini rasanya tidak bermutu semua dan hanya mengandalkan tubuh wanita dan pria saja tanpa memikirkan jalan cerita yang baik.

Di film Arwah Kuntilanak Duyung ini kalian juga akan bertemu dengan sosok yang sudah langganan disetiap filmnya, yaitu hantu bermuka buruk rupa dengan kehadiran yang tidak diundang dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan jalan cerita. Sebut saja setan berwajah buruk rupa dan juga setan paling fenomenal tahun ini yaitu pocong. Kalau kehadiran Depe dengan sirip duyung, softlense kayak vampire dan penutup dadanya itu bisa dimaklumilah karena dirinya disini memang seorang kuntilanak duyung. Adegan awal rasanya agak tidak masuk akal ya, karena kuntilanak duyung tiba-tiba muncul makan mangsa di pinggir pantai. Padahal dijelaskan di sinopsis kalau kuntilanak duyung itu muncul dikarenakan salah satu tukang ojeg yang buang sembarangan ari-ari bayi.

Selain itu gangguan-gangguan yang biasanya di bagian musik juga akan kalian rasakan disini. Musik yang awalnya berniat menyeramkan dan menegangkan rasanya sangatlah gagal untuk dirasakan lebih dalam. Untuk editing juga tidak kalah hancurnya. Cerita yang diberikan bener-bener kayak bermain di istana boneka. Dimana ada boneka seram bisa ditonjok sesuka hati kita dan jika boneka seram hilang muncullah boneka lucu itupun tidak lucu-lucu amat. Deretan para pemain pun nampaknya tidak memberikan sesuatu di dalam film ini. Kelucuan yang diberikan Sule pun menurut gue nampaknya cukup gagal dan agak membosankan. Kehadiran sosok wanita seksi yang menjadi langganan KKD pun nampaknya tidak ada di filmnya kali ini. Kehadiran Dian pun rasanya kurang menjual.

Akhir kata, Arwah Kuntilanak Duyung sebuah film dari baginda KKD dan Yoyonk yang tidak jauh berbeda dengan film-film produksi beliau lainnya. Rasanya manipulasi keindahan pantai bisa menjadi poin plus di film ini, tapi selebihnya tidak ada unsur humor, horror sekalipun. Sebuah waktu yang sia-sia selama 77 menit di dalam bioskop jika kalian menonton film ini. Kalau memang tidak ada kepentingan apa-apa atas dasar menonton film ini rasanya kalian lebih pantas memilih film lain yang sedang tayang di bioskop. Karena kuping kalian akan sakit mendengar jeritan cempreng kuntilanak dari Dewi Perssik! :Salam JoXa:


Trailer:

Komentar