slice / เฉือน (2009)

Negeri Gajah Putih alias Thailand diresahkan dengan hadirnya koper merah di setiap pelabuhan atau perairan-perairan di negeri tersebut. Koper tersebut berisikan potongan-potongan dari tubuh manusia yang telah dimutilasi dengan sadis. Seorang detektif yang bernama Shin memerintahkan seorang napi yang berprofesi sebagai pembunuh bayaran yang bernama Tai untuk mengamati kasus tersebut. Tai merasakan adanya sesuatu yang ganjal dalam kasus ini. Dia merasakan semua ini ada hubungannya dengan teman masa kecilnya yang bernama Nut. Berbagai macam kenangan masa kecil dan persahabatan akan membantu Tai dalam menjawab teka-teki siapa sesungguhnya dalang dibalik semua ini yang konon kabarnya selalu menggunakan jubah merah dan memotong dengan sadis alat kelamin korban dan dimasukkan ke dalam koper merah.

Di tahun 2011 ini, bisa dibilang film Thailand bergenre slasher atau thriller ataupun horror bisa dibilang cukup minim masuk ke Indonesia. Kebanyakan genre drama romantis yang dibumbui komedi didalamnya menjadi trend beberapa bulan akhir ini. Slice alias เฉือน bisa dibilang film slasher Thailand yang sudah lama produksinya yaitu tahun 2009 silam. Berbagai macam penghargaan dari film ini cukup banyak dan bisa dibilang sebagai daya tarik untuk menonton film ini. Salah satu penghargaannya yaitu menjadi pengisi Puchon International Fantastic Film Festival 2010. Daripada penasaran filmnya seperti apa, simak curhatan josep berikut ini.

Film besutan sutradara Kongkiat Khomsiri kali ini yang berjudul Slice alias เฉือน bisa dibilang suatu sajian yang lumayanlah untuk ditonton. Cerita yang dihadirkan oleh Wisit Sasanatieng yang memberikan suasana flashback di pertengahan hingga akhir film ini, bisa cukup membantu gue secara pribadi untuk mengerti maksud dari film ini. Akan tetapi sayangnya beliau tidak begitu fokus dengan genre sebenarnya film ini yaitu slasher, dimana film ini terasa sekali dramanya dibandingkan slashernya.

Kemudian alur cerita yang diberikan beliau tidak berhasil membuat gue betah menyaksikan film ini, walaupun akhir film ini menyajikan sesuatu yang twist menarik di dalamnya. Sound design film ini bisa dibilang cukuplah untuk menyeimbangkan genre film ini yaitu slasher. Scoring music film ini memang tidak begitu banyak mungkin mau menekankan kepada sound design biar mendalami slasher dramanya film ini.

Para pemain bisa dibilang cukup baik berperan disini. Arak Amornsupasiri / อารักษ์ อมรศุภศิริ / Pae (เป้) bisa aktor yang cukup banyak filmnya saya tonton tahun ini (Best Of Times, Loser Lover, Slice). Walaupun Best Of Times dan Loser Lover tayang lebih dahulu di Indonesia lebih dahulu dibandingkan Slice, akan tetapi sebenarnya Slice adalah film keempat dari 7 film yang telah dilakoninya. Produksi Best Of Times memang lebih dahulu dibandingkan Slice, akan tetapi gue secara pribadi melihat adanya perkembangan yang positif dari segi akting untuk seorang Arak Amornsupasiri. Emosi yang baik berhasil dibawakannya dengan baik. Sebagai detektif, Chatchai Plengpanich atau ฉัตรชัย เปล่งพานิช tidak jauh berbeda dengan Pae yang cukup baik memainkan karakternya dengan baik di Slice.

Sinematografi dari film ini cukup baiklah hanya di saat waktu keadaan gelap terasa kurang jelas. Efek-efek slasher yang dihadirkan film ini cukup sadislah walaupun sepertinya masih ada sih film yang lebih jauh sadis dibandingkan film ini. Salah satunya kalian akan melihat kepala dibelek dengan pisau dengan darah kemana-mana, alat kelamin pria dipotong begitu sadis, pemutilasian tubuh-tubuh dan dimasukkan ke dalam koper. Pesan yang diberikan film ini bisa dibilang cukup simple tapi sangatlah mendalam sekali, yaitu janganlah dendam. Hmm daripada gue kebanyakan spoiler, lebih baik kalian menyaksikan sendiri film ini. Ingat! Menonton DVD gue sangat anjurkan jauh lebih baik dibandingkan di bioskop karena gue yakin akan ada sensor dimana-mana karena kesadisan film ini. Selamat menonton. :cheers:

3/5

Trailer:

Komentar