Pelet Kuntilanak (2011)


Pamela berobsesi untuk mempercantik dirinya dengan cara menggunakan ilmu hitam pelet celana dalam. Walaupun cukup beresiko tinggi yang dapat mencabut nyawanya akan tetapi niat untuk menggunakan pelet tersebut tetap dilakukannya. Pamela memiliki 2 sahabat yaitu Vega dan Tantri. Vega dan Tantri belum mengethaui kalau Pamela melakukan ilmu hitam tersebut. Akan tetapi, kecurigaan mereka semakin menguat ketika setiap cowok yang berhubungan dengan Pamela pasti selalu meninggal secara misterius. Suatu hari, Tantri semakin geram dengan perilaku Kevin cs yang selalu mengganggu dirinya. Bahkan hingga suatu malam Tantri diganggu dan diperkosa oleh Kevin cs di sebuah gedung tua. Rasa dendam pun muncul dari dalam Tantri untuk membalaskan dendamnya kepada Kevin cs. Tantri pun meminta tolong kepada orang pintar untuk meluapkan rasa dendamnya kepada Kevin cs atas rekomendasi dari Pamela. Ternyata semua itu tidak membuahkan hasil yang positif, karena Pamela dan Tantri dihantui oleh arwah penasaran. Begitu pula yang juga dirasakan Edwin, mantan kekasih Pamela yang merasakan ada penunggu di dalam rumah Pamela. Vega sebagai sahabat mereka Cuma bisa menasihati kedua sahabatnya, akan tetapi semua itu sia-sia saja karena roh arwah penasaran tersebut semakin merajalela di tubuh sahabatnya tersebut.
Sebuah karya Nayato terbaru (lagi) setelah 1 bulan lalu cuti dari perfilman indonesia. Pelet Kuntilanak bisa dibilang karya Nayato/Koya Pagayo yang ke empat setelah di tahun 2011 setelah Kalung Jailangkung, Virgin 3, dan Kuntilanak Kesurupan. Kalau dilihat dari ketiga film beliau yang telah rilis terlebih dahulu, rasanya sudah tidak asing lagi untuk mau menilai filmnya. Bisa dibilang hampir seluruh karya beliau memiliki sinematografi yang indah. Begitu pula dengan film Pelet Kuntilanak yang memiliki sinematografi yang tidaklah mengecewakan. Lalu bagaimanakah dengan isi cerita film Pelet Kuntilanak itu sendiri?
Pelet Kuntilanak bisa dibilang sebuah karya Nayato terburuk sampai karya beliau yang keempat di tahun 2011 ini. Kenapa gue bisa mengasumsikan terburuk? Karena dari segi cerita, pemain, skenario serta pelafalan dialog di film Pelet Kuntilanak kali ini sangatlah amat mengganggu! Karya produser dari Shanker (dengan nama barunya Shankr x, yang sebenarnya tidaklah penting dengan perubahan tersebut), kali ini jauh amat buruk dari Arwah Goyang Karawang beberapa bulan silam yang sempat mengguncang heboh di pasaran. Cerita yang dihadirkan pun amatlah tidak penting dan terlalu fiktif belaka dan yang paling penting jauh dari embel-embel “berdasarkan kisah nyata” yang ada di poster film ini!
Para pemain di film Pelet Kuntilanak pun sangatlah tidak menjual sama sekali. Gue bingung apa alasan tim casting director sampai memilih 3 wanita yang sudah tidak menjual namanya serta bodinya! Sebut saja Debby Ayu, Cinta Dewi, dan Angie Yulia. Kalau boleh jujur gue mulai agak muak dan risih dengan nama seorang Debby Ayu! Semenjak dirinya bermain di 13 cara memanggil setan di awal April 2011 lalu, gue melihat dirinya seperti wanita buruk rupa yang tidak memiliki apa-apa untuk dijual sama sekali di dalam sebuah perfilman Indonesia. Akting dia selalu terlihat kaku, dari film Jenglot Pantai Selatan yang di awal tahun 2011. Angie Yulia yang sempat tenar di masanya dahulu di Virgin, kini kembali dengan terlihat sangat kusam dan tidak menjual sama sekali di film terbarunya. Lain halnya dengan Cinta Dewi yang lebih sedikit menjual dibandingkan dua tadi, akan tetapi tetap saja tidak bisa sampai mencantol ke hati karena terlihat amat tanggung dan kaku. Dari semua pemain baik pemain utama maupun pemain pendukung terlihat mengalami gangguan pada pelafalan dialog! Dialog yang mereka lontarkan seperti layaknya sedang mengunyah permen karet atau kumur-kumur.
Skenario film Pelet Kuntilanak bisa dibilang amatlah maksa dan terlalu penuh fiktif belaka sekali. Tidak adanya poin penting sama sekali di sepanjang film ini! Dengan editan yang terlihat terpotong disana-sini terlihat sekali skenario yang dihasilkan menjadi tidak sebuah karya film yang utuh untuk dinikmati saat ini. Belum lagi dengan suara-suara sok menakutkan dan menegangkan dihadirkan sepanjang film ini. Dan yang paling sangatlah tidak menjual dari film Pelet Kuntilanak adalah Poster! Dengan balutan artistik yang kasar, terlihat sekali poster film Pelet Kuntilanak dibuat tidak sematang mungkin dan hanya sekedar buat poster saja tanpa adanya maksud dari poster tersebut. Dan yang paling penting, poster ini merupakan poster terburuk di sepanjang filmography dari seorang Nayato Fio Naula atau Koya Pagayo.
Overall, film indoenesia Pelet Kuntilanak yang sempat diganti namanya dari Pelet Celana Dalam merupakan sebuah film terburuk hingga pertengahan tahun 2011 dari seorang Koya Pagayo. Cerita, skenario, pemain, pelafalan dialog dan poster yang tidak menjual membuat film ini terlihat seperti film numpang lewat saja dengan embel-embel sensasi “berdasarkan kisah nyata”. Jika lo tidak mau merasakan apa yang gue rasakan, lebih baik mengurungkan niat untuk menonton film ini. Akan tetapi jika lo tidak percaya dan tetap penasaran, ya silahkan saja menikmati film ini dari awal hingga credit title film ini muncul. Selamat menonton. :waks:

Trailer:

Komentar

  1. oooooh akang josep jangan pelet aku... i still lop uuuuuuuuuuuuu

    BalasHapus
  2. Masa seh ??
    Tapi kalo pas liat trailer'a lumyan juga.
    Tapi udah bosen sama film horor. Pengen liat film sains aja biar nambah penhtahuan.

    BalasHapus
  3. @iin_defrog trailernya lumayan??? haha ditonton aja dulu filmnya...

    BalasHapus

Posting Komentar