REVIEW KOREAN MOVIE: Death Bell 2


Film ini sudah beredar dari sejak awal bulan Februari, tapi entah kenapa gue baru memiliki rasa mood yang pas ketika akhir bulan Februari lalu. Itu juga saya sudah merasa hampa karena tidak adanya film Hollywood akhir-akhir ini. Alasan lain pun, karena saya suka film horror Korea ataupun Jepang. Okelah daripada kelamaan curcol, mendingan simak curhatan josep berikut ini tentang film tersebut.
Film ini berkisah tentang perenang handal di suatu sekolah unggulan yang ditemukan meninggal dunia di kolam renang. Polisi menduga bahwa gadis (perenang handal) itu meninggal karena bunuh diri. Setelah 2 tahun, adik tiri dari perenang tersebut merasakan sesuatu hal yang aneh dengan sekolahnya sendiri. Dia merasakan arwah kakak tirinya selalu membuntutinya. Di sekolah tersebut, bisa dibilang kumpulan anak-anak pintar dan cerdas, bahkan ketika liburan musim panas pun diadakannya suatu kelas tambahan. Kelas tambahan tersebut berisi 30 murid yang bisa dibilang berprestasi atau yang merasa kurang pembahasan di kelas regulernya. Ketika tiba musim panas, 30 murid tersebut memulai kelas tambahannya bersama 2 guru mereka dan ditambah 1 guru baru. Siang-malam, pagi-sore mereka selalu mempergunakan waktu mereka untuk belajar dan belajar (aje gile belajar terus, kagak panas tuh kepalanya?). Dan anehnya, alat komunikasi mereka pun sampai disita pula. Untuk info aje nih ya, pagar sekolah mereka juga digembok dengan rantai yang kuat (sungguh aneh). Kisah misterius pun dimulai ketika di awal kelas tambahan mereka. 2 teman mereka meninggal secara misterius dan membuat ngilu ketika menontonnya. Kisah pun semakin misterius ketika satu teman mereka juga mati keracunan. Murid-murid lain yang masih hidup pun resah dengan apa yang mereka alami saat ini. Mereka pun curiga dengan salah satu Guru mereka, karena dia selalu terlambat datang setelah kematian tersebut sudah berlangsung. Mereka pun berpencar di tengah gelapnya malam itu (kondisi mati lampu secara tiba-tiba). Murid-murid pun semakin stress dengan permainan ini semua, apalagi setelah kematian Gurunya yang selama ini mereka curigai. Permainan itu dapat berakhir jika mereka harus mencari kunci di aula dan memilih diantara salah teman mereka yang meninggal tergantung atau mendapatkan kunci tersebut. Kalau mereka tidak mendapatkan kunci tersebut dalam waktu yang ditentukan maka mereka semua akan mati semua. Akankah mereka berhasil keluar dari permainan misterius tersebut? Siapakah dibalik permainan misterius ini? Apakah hubungan permainan misterius ini dengan ke 30 anak-anak tersebut?
Dilihat dari curhatan singkat di atas, film ini mirip dengan SAW yang terkenal itu. Untuk info saja nih, Film SAW sudah sampai SAW 7. Cara melakukan permainan misterius tersebut dibuat begitu menakutkan dan sadis dengan banyaknya darah dimana-mana. Bisa dibilang film ini banjir darah, mungkin PMI kalau kekurangan darah bisa minta donator kali ya dari film ini (abaikan). Alur yang dihadirkan film ini bisa dibilang menarik karena adanya alur maju mundur di bagian beberapa ceritanya. Di film ini, kita juga akan melihat adanya “kejutan” di balik semua permainan misterius ini. Terbukti dengan matinya Guru yang mereka curigai pun akhirnya meninggal dunia juga, lalu siapakah dalang semua ini? Menurut khalayak banyak, jika dibandingkan dengan film Death Bell sebelumnya, film ini tidak ada hubungan apa-apa. Jadi, bisa dibilang cukup beruntung jika yang baru nonton film ini (termasuk saya sendiri). Suara dan gambar yang dihadirkan film ini juga cukup mencekam. Namun demikian, cerita di pertengahan film ini begitu membosankan sehingga dapat membuat ngantuk bahkan bisa membuat lo tertidur pulas hingga beberapa menit.
Nah, jika dibandingkan dengan film horror Indonesia, film ini ada beberapa kesamaan (entah siapa yang dapat inspirasinya). Pertama, adanya hantu misterius rambut panjang yang biasa ditemui di kamar mandi. Kedua, adanya adegan wanita di kamar mandi (mungkin mengingatkan kita dengan sutradara “handal” kita yaitu Bung Nayato). Ketiga, durasi film begitu sangat cepat (tidak sampai 85 menit). Tapi secara keseluruhan, kemasan film horror ini lebih menarik dibandingkan film horror Indonesia. Walaupun durasi film begitu sangatlah singkat, namun penyampaian maksud dari film ini bisa dibilang cukup baik tersampaikan. Overall, Death Bell 2 bisa menjadi pilihan alternatif jika lo semua bosan dengan perfilman horror Indonesia atau yang sedang gigit jari menunggu kabar hasil desas desus MPAA yang belum ada jawabannya juga hingga saat ini.
2/5


Trailer :

Komentar