Review Thai Movie Love And Run มิสเตอร์ดื้อ กันท่าเหรียญทอง (2019)


Setelah vakum 8 tahun tidak menyutradarai film Thailand, akhirnya sutradara film Love Julinsee, Chainarong Tampong, kembali dengan karya terbaru berjudul Love and Run atau มิสเตอร์ดื้อ กันท่าเหรียญทอง. Dengan menggandeng 3 pemain utama yang sudah tidak asing lagi bagi kalian pengikut film-film Thailand, seperti Chanon Santinatornkul (Bad Genius), Supassra Thanachat (The Swimmer, Hormones Series, O-Negative) dan Gornpop Janjaroen (ATM, Suck Seed, Love Julinsee, I Fine Thank You... Love You...) rasanya tidak perlu diragukan lagi untuk menonton Love and Run. Love and Run menceritakan tentang Due, seorang anak kedai restaurant, Keing yang tinggal bersama tantenya bernama Lin, Walaupun berstatus tante keponakan, namun jarak usia mereka sebenarnya tidak terlalu begitu jauh. Lin memiliki mimpi suatu hari bertemu dengan seorang pangeran seperti dengan komik-komik Jepang yang menjadi kesukaannya. Due di sisi lain memiliki rasa kepada Lin sejak SMP, namun itu semua dipendam dirinya hingga mereka berpisah karena kesibukan masing-masing. Suatu hari Due dan Lin tidak sengaja bertemu dengan kondisi Due masih belum tamat kuliah dan Lin sudah bekerja. Akankah Due menyatakan keberaniannya yang dipendam selama ini kepada Lin? Atau apa karena status hubungan keluarga diantara mereka justru tidak akan mungkin bisa menyatukan mereka selamanya?


Setelah tayang di Thailand 17 September 2019, Love and Run akhirnya bisa ditonton oleh masyarakat Indonesia di tahun 2020. Jika kalian menonton trailer, rasanya tidak perlu diragukan lagi bagaimana humor yang diberikan film ini, sungguh lucu dan menghibur sekali untuk melepas kepenatan. Chemistry Nonkul dengan Supassra di film Love and Run begitu enak tektokan komedinya satu sama lain. Film Love and Run memang seperti judulnya bagaimana Due di film ini berperan sebagai pelari dan di sisi lain dia harus berlari dan berjuang meraih cinta Lin hingga titik penghabisan. Walaupun menjelang akhir film terlihat terburu-buru untuk penyelesaiannya namun masih bisa sedikit dimaafkan ketika lagu tema atau soundtrack ini muncul di credit film. Asli lagunya bikin goyang dan dijamin bakal ngebrainwash para penonton untuk ikutan nyanyi. Bagi yang penasaran soundtracknya seperti silahkan didengar dahulu di bawah review ini sebelum menonton filmnya.

Kembalinya Chainarong Tampong sebagai sutradara setelah Love Julinsee dalam film Love and Run ini patut diapresiasilah karena bisa menghadirkan film dengan genre komedi, romantis dengan bumbu olahraga lari di dalamnya. Melalui film Love and Run, ingin disampaikan bagaimana keseimbangan hidup antara cinta dan kehidupan hari-hari. Jangan sampai kita melupakan prioritas utama seperti sekolah atau kuliah kemudian melanjutkan target selanjutnya yaitu cinta hingga akhir perjuangan, sama halnya dengan kisah seorang pelari bukan?

3,5/5

Trailer


Soundtrack




Komentar