Review Film Abigail (2019)

Setelah menonton film Rusia Quiet Comes The Dawn minggu lalu, minggu ini ada lagi film Rusia yang tayang di bioskop. Dengan judul Abigail dan poster yang cukup menarik perhatian, menjadi alasan kuat kenapa gue mau nonton Abigail di bioskop. Abigail menceritakan tentang sebuah kota yang ditinggali, Abigail menutup diri selama bertahun-tahun karena wabah penyakit misterius. Abigail masih kecil saat ayahnya dibawa pergi karena terjangkit penyakit. Namun, suatu hari, Abigail mengetahui kalau ternyata dia punya kekuatan spesial dan kota yang dia tinggali ternyata penuh dengan sihir. Akhirnya, dia paham kalau wabah penyakit yang ada di kota itu hanyalah kebohongan. Itu hanyalah kedok yang dibuat-buat oleh pemerintah kota agar bisa memenjarakan orang-orang yang memiliki kekuatan sihir. Abby menduga ayahnya masih hidup. Jadi, dia berniat untuk mencarinya. Perjalanan Abigail akan membuatnya mengetahui hal-hal baru tentang diri nya sendiri dan dunia sihir.


Nonton film Abigail sungguh tanpa ekspetasi apa-apa. Masalah Abigail dengan Quiet Comes The Dawn persoalannya sama, yaitu dari sisi dubbing. Entah kenapa sih harus didubbing kembali ke dalam bahasa Inggris dialog asli mereka yang berbahasa Rusia. Walaupun tidak 100% dubbing terkesan banget mimik muka dengan ekspresi yang harus dikeluarkan tidak sinkron satu sama lain. Dari segi penceritaan sebenarnya menarik tapi alurnya lambat sekali untuk sebuah film fantasy. Justru sisi dramanya lebih banyak di awal, dan cenderung membuat penonton ngantuk di awal kemudian dibangunkan oleh action dari pertengahan hingga akhir film. Dari sisi visual, cukup oke untuk sebuah film bergenre fantasy dan membawa ilmu-ilmu sihir di dalamnya. Film yang disutradarai oleh  Aleksandr Boguslavskiy dan dibintangi oleh Tinatin Dalakishvili, Eddie Marsan dan Rinal Mukhametov ini memiliki cerita dan visual yang menarik namun sayangnya alur terlalu lambat sekali untuk sebuah film fantasy.

2/5

Trailer:

Komentar