Review Film Seven Sundays (2017)

Apa jadinya jika kamu kehilangan namanya kehangatan keluarga di rumah? Bagi setiap orang rumah adalah tempat dimana untuk canda tawa dan bercerita dengan anggota keluarganya. Namun lain halnya dengan keluarga Manuel Bonifacio, yang merasa kehilangan namanya kehangatan keluarga setelah meninggalnya istri tercinta dan seluruh anak-anaknya, Allan, Bryan, Cha dan Dexter sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan memilih tidak tinggal dengan ayahnya. Ayahnya hanya tinggal dengan seorang sanak saudara saja. Suatu hari, sang ayah, Manuel mendapat berita mengejutkan bahwa dirinya menghidap kanker, dan nyawanya hanya tersisa 7 minggu saja. Rasa panik dan gelisah pun berasa ke anak-anaknya setelah diberitahukan lewat pesan tulisan yang dikirimkan ayahnya. Keempat anaknya pun memutuskan untuk menggunakan waktu tersisa masa hidup Bapaknya selama 7 minggu di rumah mereka dibesarkan.


Film karya dari Cathy Garcia-Molina sungguh memilukan dan bikin tertampar ketika menontonnya. Film ini jelas mengenai sebuah keluarga. Namanya sebuah keluarga pasti ada saja konflik satu anggota keluarga dengan anggota keluarga lainnya. Untungnya konflik yang diberikan film ini terasa begitu padat dan pas selama 2 jam. Dengan kehadiran 4 orang anak bisa diulik konflik satu per satu yang terjadi selama ini. Konflik yang diberikan film ini begitu terasa sekali dengan musik yang luar biasa pas dengan adegannya. Bagi beberapa penonton, film Seven Sundays adalah film personal, mungkin kamu akan tersentil dengan yang terjadi di film ini atau memang kamu merasakan juga apa yang dirasakan di film ini?


Para pemain di film Seven Sundays produksi dari Star Cinema ini terasa kuat chemistrynya satu sama lain sebagai anggota keluarga. Cara mereka menuturkan dari perkataan dan ekspresi terasa begitu seperti keluarga utuh yang berkisah nyata bukan fiktif belaka. Sebut saja Ronaldo Valdez sebagai bapak terasa begitu wibawa, Aga Muhlach sebagai anak tertua begitu egois namun bisa bijaksana untuk mengayomi adik-adiknya, Dingdong Dantes, sebagai anak kedua yang paling sukses diantara lainnya, Christine Ryes sebagai anak cewek satu-satunya dan memiliki problematika di keluarganya sendiri, serta si bontot Enrique Gil yang merasa dijauhkan dari anggota keluarga setelah kematian ibunya sehingga menjadi anak semi broken home.

Akhir kata, film Seven Sundays adalah film yang wajib ditonton untuk perefleksian diri bagi kamu yang memiliki keluarga, adik, dan kakak. Kamu bisa sedikit menyadari atau malah tersentil dengan apa yang diberikan di film filipin ini. Persiapkanlah tissue atau sapu tangan ketika menonton film Seven Sundays.

4,5/5

Trailer:

Komentar