Review Danur 2: Maddah (2018)

Kesuksesan Danur: I Can See Ghosts dilanjutkan dalam sekuel dengan judul Danur 2: Maddah. Walaupun belum merasa puas dengan sisi horor yang diberikan Awi Suryadi dalam penyutradaraannya, namun ketika menonton trailer Danur 2 Maddah sebelum nonton Bayi Gaib di bioskop langsung tertarik untuk menontonnya di hari pertama rilis. Trailer yang diputar tersebut terasa creepy sekali dan enak alurnya dari awal. Hmmm apakah trailer tersebut mampu menyamakan moodnya ketika menonton versi panjangnya?

Ketika awal adegan, berpikir film ini kenapa harus seperti ala-ala Insidious atau film-film Paranormal Activity ya. Namun setelah itu gambar yang gelap hingga akhir akan disajikan ke penonton. Gambar yang gelap ini bukan berarti filmnya gelap ya, ini maksudnya konsistensi menggunakan warna gelap sekalipun warna pink pun yang warna gelap. Selain konsistensi gambar yang apik, ada satu adegan yang long shotnya cantik dan menarik banget. Asli sampe speechless saya dibuatnya. Bravo lah buat Awi Suryadi dan kameramennya. Dari segi teknis, Danur 2 Maddah ini harus diakui sedikit lebih baik jika dibandingkan yang pertama.


Tata Kamera memang asik, tapi sayangnya pace jump scare yang disajikan Danur 2 Maddah tidak secreppy trailer yang saya saksikan di bioskop sebelum Bayi Gaib. Sangat disayangkan beberapa adegan yang harusnya bisa creepy muncul seperti slide show tanpa ritme yang enak. Dan momen bangsat di trailer terlalu dini ditampilkan di versi filmnya. Dari sisi peran 3 sisi menarik perhatian yaitu yang jadi Ivana (Elena Viktoria Holovcsak), Bucek, dan pemain utama Prilly Latuconsina. Elena, pemain bule yang dibantu tampilan make-up menyeramkan berakting dengan baik apalagi ketika harus berakting teriak, demikian juga dengan Bucek yang pelan-pelan dari pendiam hingga memberontak. Untuk Prilly di film Danur 2 Maddah, saya respect dia ada kemajuan dibandingkan pertama. Walaupun akting terbaiknya masih di Hangout tapi di Danur 2 Maddah ini sedikit kemajuan lah. Selain Prilly, Bucek, Elena, juga ada Sophia Latjuba, Sandrinna M Skornicki, Shawn Adrian dan para pemain hantu anak lainnya, Gamaharitz, Kevin Bzezovski, Alexander Bain, Matt White, dan Justin Rossi.

Bagi penggemar film horor, Danur 2 Maddah mungkin bukanlah sempurna, tapi diantara deretan film horor Indonesia, film ini layak diapresiasi dengan menontonnya di bioskop. Segala sisi kekurangan dari film ini bisa dimaafkan dengan konsistensi warna gelap sepanjang film bahkan ada 1 long shoot yang menarik. Selain itu atmospherenya lumayan terasa walaupun penonton tidak dibuat aware sama hadirnya aroma bunga sedap malam ataupun bau danur sekalipun.

3/5

Trailer:



Komentar