Review film Indonesia Gasing Tengkorak (2017)

Gasing tengkorak, film horor perdana Nikita Willy yang sedikit mencuri perhatian publik di awal November. Film horor yang diproduseri oleh DEE Company yang bekerja sama dengan MD Pictures ini, menggandeng sutradara horor kondang Jose Poernomo untuk mempercantik scene demi scene film ini. Gasing Tengkorak ini bercerita tentang seorang diva bernama Veronica yang ingin menikmati kesendiriannya dari publik di sebuah villa. Kehadiran sosok misterius ketika malam pertama Veronica di villa tersebut membuat dirinya ketakutan. Siapakah sosok misterius? Mengapa Veronica diteror?

Gasing Tengkorak itu ternyata kisah mistis dari budaya Minang. Di film ini diceritakan bagaimana ayah Veronica ternyata seorang paranormal yang sedang menggunakan Gasing Tengkorak untuk pengobatan mental atau sakit jiwa. Dan di ending ada flashback lagi kalau Ayah Veronica telah mati tenggelam di sungai yang entah di mana kejadiannya. Film Gasing Tengkorak ini ingin mceritakan bagaimana dua karakter yang dimainkan oleh Nikita Willy. Bagaimana 2 karakter tersebut sudah jelas baik dan jahat. Jadi apapun perasaan teror yang dirasakan Veronica hanya sebatas halusinasi dia saja.


Di film Gasing Tengkorak, Jose Poernomo benar-benar tidak membuat jelek bentuk tubuh dan wajah Nikita Willy. Bahkan desahan demi desahan Nikita bisa kamu dengar di beberapa adegan film ini. Desahan tersebut pun kedengarannya cenderung ke arah negatif. Untuk sisi sinematografi dan artistik film ini memang patut diancungi jempol niatnya. Tapi sayang sekali lagi lagi melupakan cerita untuk enak ditonton. Prestasi 300 ribu penonton yang sudah didapatkan film Gasing Tengkorak bukan lantas berarti film enak ditonton ya, bisa aja itu emang fans Nikita Willy yang penasaran dengan idolanya seperti apa.

1/5

Trailer

Komentar