Review Pengabdi Setan (2017)

Setelah menonton sebanyak 7 kali film Pengabdi Setan dan meraih angka 3 juta penonton selama 20 hari, akhirnya review Pengabdi Setan dibuat. Alasan menonton sampai 7 kali bukan semata-mata bisa kamu baca di artikel ini. Setelah sukses membuat takut para penggemar film horor di tahun 1980 bahkan hingga di kancah internasional, kini Pengabdi Setan dibuat kembali namun tidak milenials atau kekinian dari campur tangan sutradara dan naskah dari Joko Anwar. Sebagai info saja, kalau Pengabdi Setan (Internasional: Satan's Slave) adalah film horor favorit dari sutradara berbadan tinggi dan besar ini.

Cerita Pengabdi Setan bermula dari Rini (Tara Basro) yang ingin meminta royalti dari label musik tempat ibunya bekerja untuk biaya pengobatan. Ibu Rini yang menderita sakit selama 2 tahun terakhir, akhirnya meninggal dunia secara misterius di tengah malam. Setelah kematian ibu, Rini bersama ketiga adiknya Toni, Ian dan Bondi dihantui Ibu.


Warna satu jenis

Jika kalian sadari, pemilihan warna-warna di film Pengabdi Setan hanya 1 warna saja, jarang ditemukan campuran warna dalam kostum ataupun dinding rumah di film Pengabdi Setan. Tujuan pemilihan warna yang sejenis membuat film Pengabdi Setan terlihat kuat berada di sisi horornya walaupun beberapa dialog ada sisi komedinya.

Kostum dan Tata rias

Kostum-kostum yang digunakan para pemain Pengabdi Setan bisa dibilang sesuai eranya yaitu 1980/1981. Selain itu tata rias dan rambut di film ini pun terlihat oke dan sesuai serta mendukung ke karakter pemainnya. Sebut saja wig yang digunakan Joko Anwar di awal film, hair extension terhadap rambut pendek Tara Basro, bentuk rambut dari Bondi yang terlihat begitu horor dan creepy ketika dia berdiri menghadap Ian, adiknya serta rambut palsu yang digunakan oleh Dimas Aditya khusu film ini.

Artistik + Bunga

Artistik di film Pengabdi Setan terlihat detail dan mau menyelaraskan dari sisi kostum dan tata rias yang sudah dibangun. Sebut saja piringan hitam, lonceng, payung hitam, serta pemilihan kamar ibu agar terlihat lebih logis (maafkan jika salah alias bukan artistik) ketika naik ke atas. Jika kalian sadari juga bunga alias kembang menjadi ikon dari film Pengabdi Setan, bagaimana tidak dari 90% kostum yang digunakan pemain ada unsur bunganya, bahkan seprai serta dinding kamar Ibu juga ada unsur tersebut.

Musik

Tidak usahlah mengelak jika kalian merasa musik dari Pengabdi Setan hal yang biasa dan setelah menonton film ini jika mendengar musik atau lagu yang berhubungan dengan film ini pasti langsung responsif. Yak benar musik dari film Pengabdi Setan rasanya seperti jimat yang sudah ditanamkan ke setiap penonton setelah menyaksikan film ini di bioskop (ini hanya diperuntukkan penonton yang tidak menggunakan headset selama nonton film Pengabdi Setan di bioskop). Kalau nantinya ada polling musik dari film apa di tahun 2017 yang masih diingat, pastilah tidak ragu saya akan memilih film Pengabdi Setan.

Film ini memanglah unggul dari aspek-aspek yang di atas, namun plot hole dari film Pengabdi Setan tidak akan saya lupakan begitu saja. Sebagai contoh sebaiknya ada semacam adegan flashback ketika ibu di masa gemilang, sebaiknya ada visualnya ketika Toni menceritakan kepada Rini, kakaknya. Selain itu ketika Rini dan Hendra sedang bercakap-cakap, mereka awalnya turun ke bawah entah kenapa Rini harus kembali ke atas. Mungkinkah Rini ngambek setelah berdebat dengan Hendra atau salah take? Walaupun masih memiliki plot hole namun berbagai aspek diatas yang didukung keberadaan sosok hitam di depan kaca di kamar ibu atau kaca ibu bergoyang sendiri, adegan seprai putih berlari hingga sosok munculnya nenek yang sudah meninggal dunia di meja makan seakan-akan bisa melupakan kekurangan dari film ini. 

Nikmatilah gaya bercerita dari Joko Anwar kali ini yang akan membuat anda ketagihan atau kapok nonton film horor Indonesia karena dibuat ketakutan selama 24 jam selama seminggu? Ajaklah teman-temanmu untuk menonton Pengabdi Setan dan rasakan suasana ketakutan yang dirasakan teman-temanmu atau penonton lainnya, maka kamu sendiri pun tidak akan merasakan ketakutan berkepanjangan.

3,5/5

Komentar