Review Film Indonesia Bukaan 8 (2017)


Dengan premis menarik yang menceritakan tentang seorang istri yang ingin melahirkan anak pertama dengan munculnya berbagai masalah, nampaknya menjadi kunci keunggulan dari Bukaan 8. Proses melahirkan anak bagi seorang ibu memang suatu hal yang wajib dipersiapkan secara matang apalagi untuk anak pertama. Dari proses tersebut Angga Sasongko sebagai sutradara film ini mencoba membuat ada konflik demi konflik yang logis bisa terjadi ketika sebelum masa persalinan. Konflik yang diambil pun dari kisah keseharian saat ini seperti tweetwar (istilah perang adu tweet di Twitter atau Media Sosial) dan buzzer. 

Walaupun cerita memang seperti kekinian, namun beberapa adegan ada yang kurang menyentuh penonton. Salah satunya kurang chemistrynya antara Bapak Mertua dengan menantu di film ini, walaupun memang diceritakan sedang bermusuhan tapi rasa mereka sebagai karakter di film ini tidak begitu terasa. Lain halnya ketika chemistry Chicco dan Lala Karmela terlihat bagus dan menyakinkan penonton kalau mereka sepasang suami istri. Para pemain pendukung tampil menarik di film ini sebut saja Sarah Sechan, Maruli Tampubolon, Melissa Karim hingga Dayu Wijayanto. Bukaan 8 bukan belum mampu menggeser Hari Untuk Amanda sebagai film terbaik Angga Sasongko, dari segi menghibur juga cukup saja bukan istimewa dibandingkan dengan Filosofi Kopi.

3/5

Komentar