Review: Rectoverso (film) (2013)

Selain film Kata Hati yang tayang di tanggal 14 Februari 2013, ada satu lagi film Indonesia bertemakan cinta yang layak kamu tonton di bioskop, yaitu film Rectoverso. Film yang berdasarkan novel dari seorang Dewi Lestari atau Dee ini dipilih 5 cerita dari 10 pilihan cerita yang terdapat di novel tersebut. Kelima cerita tersebut pun disutradarai oleh kelima aktris cantik yang sudah tidak asing lagi. Deretan para pemain dan pengisi soundtrack di film ini pun tidak kalah menarik dan diragukan lagi. Dipastikan kalian tidak akan kecewa melihat akting mereka di film Rectoverso. Kelim cerita tersebut ada Malaikat Juga Tahu (Angel Knows), Firasat (Premonition), Cicak di Dinding (Lizard on the Wall), Curhat Untuk Sahabat (Stories for My Best Friend), dan Hanya Isyarat (It's Only a Sign).

Cerita Malaikat Juga Tahu yang disutradarai oleh Marcella Zalianty nampaknya tertolong dengan kepiawaian pemain Lukman Sardi yang bermain dengan baik dan mampu mencampuraduk emosi penonton sampai menitikkan air mata ketika melihat aktingnya di film ini. Selain Lukman Sardi, Prisia Nasution, Dewi Irawan, Marcell Domits dan Rangga Djoned pun ikut serta bermain di film ini. Dari segi cerita yang ditulis oleh Ve Handojo ini bisa dibilang memang seperti akting Lukman Sardi yang mencampuradukkan emosi penonton. Dari segi teknis film ini memberikan nuansa old school dari segi artistik dan tidak lupa juga dengan pengisi soundtrack yang indah dari Glenn Fredly.

Cerita Firasat yang disutradarai oleh Rachel Maryam memiliki keunggulan dari teknis pengambilan gambar yang indah di setiap adegannya. Asmirandah di film ini terlihat lepas dan berhasil bermain dengan baik dengan Dwi Sasono dan tante Widyawati. Dari cerita yang ditulis oleh MC kondang Indra Herlambang, nampaknya cukup baik dan tidak terlalu maksa konklusinya untuk sebuah film pendek. Suara Raisa yang menyanyikan lagu Firasat cukup enak didengar dan memberi sentuhan yang pas di segmen ini.


Cerita Curhat Untuk Sahabat yang disutradarai oleh Olga Lydia adalah segmen yang sederhana dengan satu pengambilan adegan antara Acha Septriasa dengan Indra Birowo saja. Dari pengambilan adegan yang menjelaskan curhatan dari Acha kepada sahabatnya Indra membawa lagi masa lalu Acha seperti apa. Sentuhan akustik Tohpati dengan Acha Septriasa semakin membuat film ini terlihat sederhana namun dalam maknanya. Aktris senior Tetty Liz Indriati juga turut ikut serta di film ini.

Cerita Cicak di Dinding yang disutradarai oleh Cathy Sharon bisa dibilang segmen yang paling banyak pemainnya. Selain Yama Carlos dan Sophia Latjuba yang dituntut sebagai sepasang kekasih di tempat tidur, ada juga Tio Pakusadewo, Marcella Zalianty, Rachel Maryam, Olga Lydia, Happy Salma dan deretan artis lainnya yang ikut serta di film ini. Untuk dari segi cerita pendek, kejelasannya agak sedikit kurang. Darimana dan berapa waktu jarak sebelum dan pada akhirnya ketemu lagi pun tidak diketahui di film ini. Ibaratnya ya pokoknya pemain berakting saja sesuai porsinya tanpa memikirkan kedalaman makna ceritanya. Harusnya segmen bisa jauh lebih dalam lagi maknanya kalau poin minus tadi diperbaiki.

Cerita Hanya Isyarat yang disutradarai oleh Happy Salma adalah segmen paling sederhana diantara keempat segmen lainnya. Dengan satu setting yaitu bar di tepi pantai, permainan akting para pemain untuk menghidupkan yang justru diperhitungkan di segmen ini. Selain Amanda Soekasah dan Hamish Daud, di film ini juga ada Fauzi Baadilah dan Rangga Djoned. Kekuatan masing-masing cerita yang diangkat dari para tokoh disini cukup sedikit berhasil menghidupkan segmen Hanya Isyarat walaupun sampai saat ini cara pengucapan Amanda Soekasah masih sama kakunya ketika di film Loe, Gue, End. Karakter Fauzi nampaknya yang paling mendominasi di segmen ini.


Itulah ulasan singkat kelima cerita dari film Rectoverso. Yang masih tanda tanya dari film ini adalah keterkaitan satu sama lain cerita di film ini apa? Dari kelima segmen yang benar-benar ada keterikatan cerita yaitu segmen Firasat, Malaikat Juga Tahu, dan Hanya Isyarat. Curhat Untuk Sahabat dan Cicak di Dinding berdiri sendiri tanpa adanya ikatan sedikit pun dengan 3 segmen lainnya. Kalau saja dibuat ide yang membuat kelima cerita ini ada sinkronisasi pasti akan jauh lebih menarik film ini untuk ditonton. Disamping kepiawaian para pemain di film ini yang tidak perlu diragukan lagi pastinya. Kalau memang tidak ada maksud sinkronisasi cerita dari kelima segmen, untuk ketiga segmen tersebut ada keterikatan satu sama lain?

Untuk sebuah debut film dari kelima aktris cantik berbakat seperti Olga Lydia, Marcella Zalianty, Cathy Sharon, Rachel Maryam dan Happy Salma, nampaknya film Rectoverso dari segi teknis secara keseluruhan dikemas cukup baik dan patut ditonton di bioskop kesayangan anda sebelum turun layar hari Kamis minggu depannya. Memang sih film ini tidak luput dari namanya kesalahan seperti yang sudah dijelaskan diatas, akan tetapi setidaknya kepiawaian para pemain berakting dan pengisi soundtrack di film ini mampu mengobati tanda tanya besar dari film ini. Semoga dengan menonton film ini bagi yang suka menggantungkan perasaan kepada orang lain, kiranya sadar dan segera bertobat. Bahwa sesungguhnya menggantungkan perasaan kepada orang lain adalah hal yang paling tidak mengenakkan dalam hidup. :Salam JoXa:

7,5/10

Trailer:


Komentar