Review: Ada Hantu di Vietnam (2012)


Bianca mengajak Nayya, Guntur, Ramon dan Aziz ke Vietnam untuk bertemu kakaknya yang baru saja melahirkan disana. Akan tetapi Ramon dan Aziz tidak ikut dengan mereka karena Ramon takut naik Pesawat Terbang dan Aziz berhalangan karena sibuk. Alhasil mereka berdua pun di Indonesia saja. Setiba di Vietnam, Bianca susah sekali menghubungi kakaknya disana, sampai pada akhirnya dia bertemu dengan WNI yang kebetulan tinggal di Vietnam yang bernama Ruben. Ruben akhirnya mau membantu mereka untuk mencari alamat kakaknya Bianca. Malam pun sudah larut yang mengharuskan mereka mencari tempat penginapan. Tanpa basa basi dari Ruben untuk mengizinkan mereka tinggal di rumahnya, mereka pun akhirnya mencari tempat penginapan sementara. Teror pun terjadi ketika mereka memasuki rumah ini.

Film Ada Hantu di Vietnam sekaligus sebagai ajang penutupan produksi film Nayato atau Koya Pagayo di tahun 2012. Sebagai film kesembilan, film Ada Hantu di Vietnam tidak berbeda jauh buruknya dengan ketujuh filmnya (kecuali Kuntilanak Kuntilanak yang memiliki feel paling berbeda tahun ini). Nampakya penulis tidak akan banyak membahas film ini karena film ini pun tidak laku di pasaran. Menyentuh angka 100ribu penonton aja tidak sanggup jadi buat apa dibahas panjang-panjang. Jadi inti film ini yaitu si Bianca pada akhirnya mendapatkan kabar dari kakaknya kalau sebenarnya kakaknya sudah pulang ke Indonesia. Dan itu semua baru diketahui setelah Bianca harus mengalami teror hantu di rumah itu. Lebih ngeselin lagi, eh ternyata ini semua cuma mimpi belaka dari Guntur sebelum Bianca datang ke rumahnya dan mengajak pergi. Tapi anehnya lagi pocong dan kuntilanak yang ada di Vietnam, yang sebetulnya ada di mimpi eh datang ke rumah Guntur lagi dan filmnya pun selesai begitu saja.



Dari setting lokasi, film ini memang kelihatan banget berada di Vietnam, namun sayang sekali hanya menggunakan kamera handy. Dari segi hantu sebenarnya sudah niat sih untuk menakuti penonton. Kenapa? Karena rambut panjang dan indah bakal kalian temui di film ini, belum lagi si hantu tersebut menggunakkan dress panjang putih mengkilap seperti habis dicuci. Sorotan mata hantunya juga cukup menakutkan sih. Ya tapi namanya juga bukan Nayato kalau tidak menghancurkan itu semua dengan hadirnya sosok pocong kuntilanak yang seharusnya tidak ada lagi di film ini. Belum lagi dubbing yang sangat mengganggu menjadi poin membuat buruknya film ini. FYI pemain lokal pun didubbing loh di film ini. Kalau pemain luar masih gue maklumilah ya, kalau pemain lokal didubbing juga duh I'm sorry goodbye deh. Sudah jelas kan betapa buruknya film ini? Yasudahlah ya masukkin ke 10 film Indonesia terburuk aja yuk! :Salam JoXa:


Trailer:

Komentar