Review: Rayya, Cahaya Di Atas Cahaya (2012)

Rayya seorang artis ternama di tanah air yang begitu dikagumi banyak orang. Dibalik wajah cantiknya dan kesuksesan sebagai artis di tanah air, ternyata kehidupan pribadinya tidak semulus itu. Percintaan dia bersama pria yang ternyata sudah bersuami pun harus putus di tengah jalan. Keputusan tersebut semakin membuat Rayya depresi dan ingin mencari udara segar. Disaat bersamaan pula proyek buku pertamanya pun akan segera diterbitkan. Akan tetapi Rayya memutuskan untuk pergi hanya dengan seorang fotografer saja.

Rayya, Cahaya Di Atas Cahaya.... Sebuah film dari sutradara yang pernah membuat film May, Suster N, dan Pocong Keliling, Viva Westi. Walaupun beliau berpengalaman di dua film horror dengan judul seperti itu, akan tetapi bukan berarti langsung menurunkan pencitraan beliau terhadap film nuansa drama seperti Rayya, Cahaya Di Atas Cahaya. Yang menarik dari film ini adalah sinematografi yang terlihat begitu indah di setiap pengambilan gambar, selain gaya teater dari dialog yang diucapkan Titi Sjuman terlihat begitu menarik untuk didengar dan dapat dijadikan qoute.

Penulis film ini ternyata ada sosok Emha Ainun Najib didalamnya. Sosok beliau pasti sudah tidak asing lagi bagi yang memang pecinta karya-karya puisi atau syair-syair. Beberapa qoute dari dialog di film ini dapat kalian dibawah ini:
  • Orang yang alim itu tidak akan mempertunjukkan atau mendemonstrasikannya di muka umum.
  • Menjadi orang baik bukan berarti selalu menunjukkan kealimannya, yang terpenting itu kebaikannya sampai.  
  • Agama itu seperti kamu memasak nasi di rice cooker. 
  • Dengan cinta, engkau mulai mengenal dirimu. Biarkan cinta membawa dirimu pada ketiadaan.
  • Jangan pernah bilang kalau kebohongan adalah hal yang sepele! 



Dari segi cerita, sebenarnya film Rayya, Cahaya Di Atas Cahaya, tidaklah begitu terlalu istimewa. Namun 2 keunggulan yang disebutkan diataslah yang membuat film ini terlihat istimewa. Genre film ini bisa dibilang sebuah movie-trip atau movie-road. Penonton akan diajak untuk menyaksikan keindahan kota-kota dimana saja yang begitu indah dan tanpa perlu ke luar negri untuk melakukan semua ini. Kostum yang digunakan Titi Sjuman terlihat elegan dan seksi dengan warna kulit wanita satu ini.

Selain Titi Sjuman, para pemain yang beradu akting di film ini adalah Alex Abbad, Arie Dagienkz, Bobby Rachman, Christine Hakim, Fanny Fabriana, Masayu Anastasia, Tio Pakusadewo, Vedie Bellamy dan Verdi Solaiman. Deretan pemain yang cukup terkenal dan tidak perlu diragukan lagi bukan? Akhir kata, film Rayya, Cahaya Di Atas Cahaya memberikan kata-kata yang bisa dijadikan qoute dan keindahan dari sinematografi dengan dibalik kota-kota di sepanjang Jawa, walaupun cerita bertipe movie-road akan tetapi terlihat standart saja. :Salam JoXa:

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jumlah penonton film Rayya sungguh memprihatinkan. Selama 4 hari ternyata hanya bisa menghasilkan belasan ribu penonton saja. Entah siapa yang salah, promo kurangkah? Atau artisnya tidak mempublikasikan secara komunikatif dengan penggemarnya melalui akun milik mereka di social media?

Bahkan di hari ketujuh, film Rayya hanya bertahan di Pondok Indah Mall 1 saja, kemudian hilang di hari kedelapan. Sungguh memprihatinkan! Dimana yang dahulu menuntut film bagus dan hanya mengecap jelek film Indonesia karena banyak film horror dewasanya?!! Dimanakah kalian semua??!!

Akhirnya setelah pernyataan resmi dari akun social media @filmrayya yang mengatakan kalau film Rayya akan tayang kembali di Gading 21, Blok M Square dan Studio Jogja mulai hari ini. Semoga saja para penonton yang belum sempat menonton film Rayya, secepatnya ke bioskop untuk menonton film ini. Setelah menonton film ini, semoga aja ada yang sadar kalau ternyata ada film indonesia yang layak ditonton di bioskop. :Salam JoXa:

7,5/10

Trailer:

Komentar