Review: Architecture 101 (건축학개론) (2012)

Seung Min, seorang arsitek yang tidak pantang menyerah dalam mengerjakan setiap pekerjaan dari kliennya. Setiap pekerjaan pasti selalu berhasil dan tidak mengecewakan. Sampai pada suatu hari, dirinya mendapatkan pekerjaan yang pertama kali dia dapatkan, yaitu membangun rumah. Seorang wanita bernama Seo-Yeon, meminta dirinya untuk membangun sebuah rumah di pinggir pantai. Seung pun merasa tertantang dengan pekerjaan tersebut. Siapakah sebenarnya Seo-Yeon? Mengapa dia begitu percaya memberikan pekerjaan tersebut kepada Seung Min disaat masih banyak arsitek diluar sana?

Setelah beberapa minggu lalu dimanjakan dengan film Thailand berjudul Seven Something, kali ini dari perfilman Korea ambil ahli untuk melemparkan karya terbaru mereka. Yak judul filmnya adalah Architecture 101 (건축학개론). Film Korea sudah dikenal dengan film-film yang menguras air mata disetiap filmnya. Cerita dan konflik yang diberikan di setiap filmnya pasti bisa membuat penonton menguras air mata atau minimal sekedar terenyuh hatinya. Lalu apakah film Architecture mampu berhasil seperti background posternya yang terlihat agak kelam?



Karya sutradara dan sekaligus hasil skenario dari Lee Yong-Ju ini lumayan menyentuh secara keseluruhan. Walaupun beberapa bagian ada yang lambat dan terlalu bertele-tele untuk sampai ke konflik dari film ini. Dengan cara flashback dan melanjutkan cerita kembali adalah metode yang digunakan beliau untuk membagi cerita apa saja yang terjadi pada setiap tokoh di film ini. Disini bisa dilihat bagaimana sebuah cinta pertama tidak akan pernah terlupakan walaupun waktu silih berganti dan sudah lama tidak berjumpa. Kenangan di waktu dahulu pasti akan selalu membekas dan ada keinginan untuk kembali ke masa dahulu untuk mengulang dan memperbaiki kebodohan yang dilakukan pada saat itu..

Permainan flashback yang diberikan cukup nyaman untuk ditonton dan membuat penonton mengerti isi cerita dari film ini. Namun sayang sekali di film ini kebanyakan waktu masa flashback daripada menjelaskan kelanjutan dari film ini. Sedikit menjelaskan bahwa beberapa tokoh nampaknya susah untuk move on dan menerima kenyataan sesugguhnya.


Yang membawa arus emosi film ini semakin meningkat yaitu dari sisi musiknya. Musik dari film Architecture terdengar begitu indah alunan musiknya. Ah sungguh membangkitkan rasa galau penonton. Setidaknya alur flashback yang bertele-tele mampu tertutupi dengan balutan musik yang lembut dan enak didengar walaupun sudah selesai menonton film ini. Dari sisi artistik, film ini cukup menarik. Apalagi desain eksterior dan interior rumah di film ini bisa menajdi bahan inspirasi untuk membangun rumah kelak.

Deretan para pemain di film Architecture 101 diantaranya ada Uhm Tae-Woong / Eom Tae-Woong (엄태웅), Han Ga-In (한가인), Lee Je-Hoon (이제훈), Bae Suzy / Bae Su-Ji (배수지), dan Yoo Yeon-Seok (유연석). Semua pemain cukup berhasil memberikan penjiwaan karakter yang galau, dan sesuai dengan jalan cerita yang ada. Akhir kata, Architecture 101 film yang dapat mengingatkan kita pada cinta pertama dan perjuangan orang tua untuk membiayai kita sampai saat ini. Sebuah film Korea yang lumayan bagus untuk ditonton. :Salam JoXa:


7,5/10


Trailer:

Komentar

  1. Wah, pelem pertamanya Bae Suzy, moga dia maen pelem bioskop lagi

    BalasHapus

Posting Komentar