Review: TITANIC 3D (2012)


Tidak terasa sudah 15 tahun lalu film Titanic. Film yang sangat sensasional di tahun rilisnya tersebut, bisa dibilang mengundang banyak sensasi dan penghargaan yang diraih film ini. Di tahun 2012, Titanic merilis kembali filmnya dengan format 3D. Ini dilakukan untuk wujud apresiasi kepada pecinta film Titanic dan sekaligus merayakan 100 tahun terjadinya tragedi kapal Titanic yang terhantam gunung es di Antartika waktu tahun 1912 silam. Hmm apakah hasil kovertan 3D yang dilakukan James Cameron sebagai sutradara film ini berhasil dengan maksimal?
Kalau masalah sinopsis rasanya tidak usah gue berikan di review postingan kali ini, karena pasti sebagian besar visitors blog ini sudah menonton film ini. Jadi sekarang lebih fokus membahas hasil konvertan 3D saja ya. Oke secara keseluruhan hasil konvertan 3D dari TITANIC kali ini bisa dibilang biasa saja tanpa adanya unsur istimewa yang lebih. Apa mungkin ekspetasi gue terlalu lebih terhadap film ini? Atau susah mengkoverter film yang dulunya belum digital dan sekarang dipaksakan menjadi sebuah film 3D? Beberapa bagian yang gue harapkan lebih dari TITANIC 3D rasanya buyar atau tinggal gigit jari semata saja.

 

Belum lagi ada bagian yang dipangkas pihak LSF (para penonton pasti sudah tahu bagian apakah itu). Walaupun film berdurasi 3 jam (aslinya lebih lama 14 menit, namun karena faktor "sensor", jadi berkurang separah ini), rasa bosan nampaknya tidak akan dirasakan penonton yang memang rindu atau malah belum menonton film TITANIC di bioskop. Keindahan balutan musik yang diberikan film ini bisa dibilang "nyawa" dari film ini. Kalau saja James Horner tidak memberikan musik yang indah, pasti penonton sudah tertidur lelap karena lambatnya film ini berjalan sampai akhir.

Akhir kata, TITANIC 3D memberikan 3D yang biasa saja tanpa adanya sesuatu yang istimewa di dalamnya. Agak cukup disayangkan sih sebenarnya, tapi bagi penonton yang ingin bernostalgia menonton film ini, rasanya tidak ada salahnya meluangkan waktu kurang lebih 3 jam untuk duduk di bioskop. Luapkan saja emosi nostalgia kalian ketika menonton film ini. Jika mau menangis, menangislah atau tersenyum sendiri karena ketika pertama kali menonton film ini masih anak-anak atau bau kencur, sekarang nikmatilah film ini tanpa harus mengendap-ngendap dari orang tua #curhat. Sekali lagi selamat buat TITANIC yang mampu bertahan euphorianya sampai di tahun ke-15 dan memperingati 100 tahun tragedi kapal TITANIC sendiri. :Salam JoXa:

2,5/5

Trailer:
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="http://www.youtube.com/embed/Aaj1M5wDigg?fs=1" width="480"></iframe>

Komentar