Review: Republik Twitter (2012)


Jaringan sosial saat ini nampaknya sudah mulai banyak, sebut saja Facebook, Twitter, Koprol, Plurk, Foursquare, Hi5, YM/MSN/Chat Messanger lainnya. Akan tetapi sekarang yang mempengaruhi lebih banyak nampaknya jatuh pada jaringan sosial Twitter. Dari jaringan sosial ini, kalau tidak salah ingat banyak kejadian-kejadian yang menggempar yang berasal dari sini. Contohnya, berbagai macam trending topic yang berasal dari Indonesia dengan kata-kata yang aneh sekalipun berhasil tembus sampai tingkat worldwide sekalipun. Setelah itu para pengguna Twitter di Indonesia sendiri pun ternyata masuk 5 terbesar sedunia, hmm sesuatu banget bukan? Pengguna jaringan sosial ini pun tidak hanya orang biasa saja, para pejabat tinggi yang setingkat dengan menteri atau anggota DPR pun memiliki akun twitter dan setia mengupdate statusnya.

Rasanya cukup sekian dahulu bagaimana penjelasan sedikit tentang jaringan sosial Twitter. Sekarang mari membahas film yang berhubungan dengan Twitter yaitu film Republik Twitter. Sukmo mahasiswa tingkat akhir di salah satu universitas di Jogja yang memutuskan untuk ikut ke Jakarta bersama sahabatnya Andre. Komitmen Sukmo ke Jakarta ini disebabkan karena ingin bertemu dengan salah satu temannya di dunia maya Twitter, Hanum. Hanum seorang reporter investigasi yang memiliki sahabat di kantornya yang tidak begitu percaya dengan namanya dunia jaringan sosial, Rika. Hanum begitu tertarik dan kagum dengan tweet-tweet dari Sukmo selama ini. Akan tetapi semuanya itu harus tertahan karena Sukmo agak kecewa ketika mau berjumpa dengan Hanum ternyata sedang bersama seorang lelaki. Setelah itu, keberuntungan langsung berpihak pada Sukmo karena dirinya mendapatkan pekerjaan di Jakarta. Pekerjaan tersebut ternyata berhubungan dengan hobinya yang selalu mengupdate status melalui jaringan sosial Twitter. Lalu bagaimanakah kelanjutan komitmen Sukmo di Jakarta?
Satu lagi film indonesia yang mengangkat jaringan sosial setelah I Know What You Did On Facebook. Setelah Facebook cukup terkenal pada waktu itu tapi sekarang masih tetap dikenal tapi nampaknya Twitter sekarang lebih mengungguli. Sebagai seorang sutradara film ini, nampaknya Kuntz Agus sendiri terlihat lebih hati-hati untuk membuat film ini tidak sama seperti film-film drama romantis komedi lainnya. Faktor dari efek visualisasi dari film Republik Twitter menjadi poin plus untuk menarik disimak. Cerita yang ditulis oleh E.S. Ito pun nampaknya memang cukup tahu bagaimana dunia Twitter sebenarnya. Walaupun tidak semua aspek dimasukkin ke dalam cerita film ini akan tetapi setidaknya cerita yang diangkat film ini menarik untuk disimak loh. Selain menarik, disini juga bisa membuat orang tersindir atau bahkan tersadar apa sih sebenarnya Twitter itu.
Ediitan dari Aline yang meraih sebagai editing terbaik di film Catatan Harian Si Boy menurut piala FFI 2011 lalu nampaknya tetap konsisten baik melakukan editannya. Para pengisi soundtrack dari film ini pun nampaknya cukup easy listening dan gampang diingat. Selain itu sinematografi dari film ini juga menarik dilihat. Para pemain yang mendukung film ini cukup beragam ya dari remaja sampai orang tua sekalipun. Jadi bias dibilang film ini memang ditujukan untuk segala usia. Sebut saja, Abimana, Laura Basuki, Ben Kasyafani, Jennifer, Enzy Storia, dan sampai aktor senior Tio Pakusadewo dan Leroy Osmani. Abimana, salah satu aktor yang kebetulan pernah menjadi lawan main saya di debut film saya di tahun 2011 (narsis) nampaknya tetap terlihat prima bermain sebagai anak muda yang mencari cinta lewat jaringan sosial, walaupun aslinya sendiri sudah memiliki 4 anak (buka rahasia #eh). Akan tetapi hemistry dengan Laura Basuki nampaknya kurang begitu menggigit gue rasakan ketika menonton film ini. Entah faktor apa yang membuat mereka terlihat kaku satu sama lain. Apa karena mereka masing-masing sudah bekeluarga jadi agak sungkan untuk membangun chemistry cinta diantara mereka berdua?
Laura Basuki setelah di film terakhirnya 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta di tahun 2010, akhirnya dirinya kembali di dunia perfilman di tahun 2012. Kemampuan aktingnya disini sebenarnya aman-aman saja tapi tidak sesuatu istimewa nampaknya. Jennifer Arnelita sebagai teman Laura Basuki sayangnya terlalu sedikit bagiannya, padahal akting dan penampilannya lumayan baik di film ini. Ben Kasyafani dengan Enzy Storia malah lebih baik chemistrynya sebagai pasangan ababil saat ini. Gaya pacaran mereka bisa dibilang asik, lucu dan menarik. Debut aksi dari Enzy nampaknya baik dan menggemaskan dengan gaya suaranya tersebut. Penampilan Edi Oglek nampaknya pas dengan logat batak. Aktor senior Tio Pakusadewo disini nampaknya tidak begitu bermain jahat seperti biasanya, penampilan om Tio disini malah cenderung aman dan biasa saja.
Eitsss, dari tadi pujian-pujian aja nih. Jangan kesenangan dulu ya, di film ini juga ada kekurangannya loh. Walaupun cerita dan alurnya baik tapi semua terasa begitu hambar dan flat. Faktor minimnya alunan musik atau bagian-bagian yang kosong di beberapa scene membuat film ini jadi terkesan krik krik krik. Beberapa lawakan dari dialog pemain terkadang ada yang membosankan, dan itu juga karena pemain pendukungnya yang terlihat datar begitu saja penampilannya. Jadi tanpa adanya saling membangun satu sama lain. Efek visual dari film ini memang sudah ada yang ditampilkan, tapi sayangnya kurang banyak. Andai saja diberikan pada ruang-ruang kosong yang menjemu tadi pasti terlihat lebih seru dan menarik. Applikasi twitter yang ditampilkan dari film ini cukup update lah setidaknya, selain dari web sendiri juga ada tampilan tweetdeck, dan dari mobile di film ini.
Akhir kata, film Republik Twitter adalah film bagian dari fenomena jaringan sosial Twitter saat ini yang begitu menggila sampai dunia. Dimana di dalamnya ada romantika dari dua insan baik dewasa ataupun remaja ababil yang dihadapkan problematika dan mempertaruhkan namanya sebuah kepercayaan dan persahabatan di dalamnya. Walaupun film ini cenderung datar dan kurang hidup tapi setidaknya ide cerita yang diangkat di film ini menarik untuk ditonton karena siapa tahu bisa membuat anda tersindir jika kalian pernah melakukan hal demikian atau malah tersadar untuk merubah apa yang kalian lakukan selama ini dengan Twitter? :Salam JoXa:
3/5

Trailer:

Komentar

  1. permisi min, saya ada yg penasaran dengan dialog di film ini, yaitu di bagian awal waktu sukmo sama andre lagi cuci mobil :

    andre:bayar kost lagi ya?
    sukmo:ngga, buat ke jakarta
    andre:rencana lu tuh mo udah ngga masuk akal
    sukmo:tapi masuk ke hati kan?
    andre:gua udah ngga ada duit lagi, kerjaan .......

    nah di titik2 itu andre ngomongnya ngga jelas ngomong apaan sih min? kedenger ngga ? soalnya penasaran nih ..hhe

    BalasHapus

Posting Komentar