Review: The Darkest Hour 3D (2011)

Sean dan Bean berangkat ke Moscow untuk presentasi kerjaannya kali ini. Namun apa dikata ternyata Skyler mengkhianati mereka. Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke klub malam sembari melepas penat dan kekesalan yang ada. Disana mereka berjumpa dengan 2 gadis, Anne dan Natalie, yang sama-sama berasal dari Amerika seperti mereka berdua. Ketika mereka berempat sedang melewati masa bahagia dan keakraban tiba-tiba sesuatu misterius melanda kota tersebut. Hubungan arus listrik terputus secara tiba-tiba. Semua panik dan serba misterius. Akankah semua selamat dari bahaya yang menimpa mereka?

Cerita yang ditulis oleh Jon Sphaits di debut skenario filmnya terlihat biasa dan tidak ada yang istimewa di dalamnya. Kalaupun mereka niat untuk menceritakan sebuah alien yang tak berwujud itu juga sudah gagal kalau menurut gue ya. Wujud mereka saja sudah terlihat tidak menarik dan efek visual yang diberikan ketika menonton 2D pun terlihat biasa sekali. Kalaupun ada yang seperti 3D palsu itu cuma beberapa saja (sekitar 2-3 scene). Semoga aja di proyek kedua Jon nanti di Prometheus yang akan tayang di Summer nanti tidak mengecewakan ceritanya seperti di film ini.

Dari unsur ketegangan sendiri nampaknya juga tidak memberikan apa-apa. Malah film ini terlihat sekali bertele-tele serta berputar-putar penyelesaiannya. Kalau saja waktu 89 menit lebih diefektifkan lagi untuk membuat penonton tegang dan penasaran, pasti film ini jauh lebih menghibur walaupun efek visualisasinya tidak memberikan kesan apa-apa. Untungnya sinematografi dari film ini bisa memberikan sisi indahnya kota Moscow sendiri di malam hari ataupun siang hari.

Dari deretan para pemain nampaknya tidak terlalu asing banget jika kalian sudah menonton Into The Wild, The Social Network, No String Attached, Shutter ataupun The Girl With The Dragon Tattoo. Kelima bintang utama di film The Darkest Hour pernah bermain di film-film yang disebutkan di atas. Mereka itu adalah, Emile Hirsch, Olivia Thirlby, Rachael Taylor, Max Minghella, Joel Kinnaman. Kualitas akting mereka disini nampaknya cukup baik tapi tidak terlalu istimewa juga. Setidaknya beberapa ekspresi yang seharusnya mereka lakukan disini cukup pas mereka bawakan. Oh iya ada satu peran yang cukup menarik dan kalau dilihat bakalan melejit karirnya setelah di debut filmnya ini, yaitu Veronika Ozerova.

Akhir kata, The Darkest Hour sebuah film alien yang tidak begitu istimewa namun jika dibandingkan dengan Skyline rasanya film ini jauh lebih baik walaupun wujud aliennya tidak ada. Sebagai info saja, film ini ternyata menggunakan kamera 3D jadi kalau yang memang penasaran dengan efek 3Dnya ya silahkan saja untuk menonton film ini. Akan tetapi jika memang tidak suka dengan kacamata 3D ya rasanya untuk mengabaikan atau tidak memasukkan film ini ke list tontonan anda di bulan Januari di bioskop rasanya wajar-wajar saja kok. :Salam JoXa:

1,5/5

Trailer:

Komentar