Review: Mr. Popper's Penguins (2011)

Dylan atau Popper adalah salah satu anak yang jarang berkomunikasi dengan ayahnya. Itu disebabkan karena ayahnya sering mendapatkan tugas di pekerjaannya sampai ke benua antartika. Hingga dirinya dewasa dan memiliki dua anak, Janie dan Billy, dirinya belum mendapatkan kabar apapun dari ayahnya. Sampai pada suatu hari, dirinya mendapatkan kiriman paket. Dan ternyata paket itu berisikan seekor penguin. Popper pun langsung panik dan bingung harus berbuat apa. Keesokan harinya ternyata dirinya mendapati kiriman paket yang sama dan kini berjumlah penguinnya menjadi 6 ekor. Billy yang kebetulan akan berulang tahun pun pada akhirnya mengira kalau 6 ekor penguin tersebut adalah kado dari ayahnya. Amanda, mantan istri dari Dylan pun tidak menyangka suaminya bakal melakukan ini semua. Namun apakah kebahagiaan ini semua akan terjalin selamanya? Apa sebenarnya maksud pengiriman paket penguin ini?

Jika Happy Feet menghadirkan animasi dari hewan penguin kini film Mr Popper’s Penguins yang tetap mengambil jalur animasi dari hewan penguin kini melakukan kolaborasi dengan manusia. Kolaborasi antara penguin dan manusia ini bisa dibilang sebuah film yang tidak lah baru untuk disimak. Tapi yang membuat film ini sedikit menarik adalah adanya karakter penguin yang berbeda-beda dengan nama yang unik pula. Sebut saja karakter penguin tersebut antara lain, Captain, kepala suku dari keenam penguin, Loudy, penguin yang memiliki suara yang bising di telinga, Lovely, penguin yang dikenal dengan keramahtamahannya dengan suka memeluk para penguin lainnya. Selain itu juga ada Nimrod, penguin yang suka bingung sendiri dengan apa yang akan dilakukannya, Stinky, penguin yang suka menggerakkan ekornya sendiri, dan terakhir Bitey, penguin yang suka menggunakan pelatuknya untuk membuat kegaduhan.

Dari keenam karakter tersebut, bisa dibilang semua memiliki porsi yang pas ala kadarnya. Tapi yang cukup menarik perhatian disini adalah loudy yang cukup bising dan gaduh dengan suaranya tersebut. Rasa kebersamaan keenam karakter pun bisa di pelajari satu per satu untuk di kehidupan manusia. Rasa kebersamaan dan kekompakkan mereka bisa dibilang yang patut diancungi jempol dari seekor penguin. Akan tetapi sayangnya kadar humor dari cerita Mr Pooper’s Penguins kurang berhasil dibuat dengan sebaik mungkin. Andai saja unsur drama lebih sedikit dikurangin dengan adanya sisi humor yang menarik dari dialog dan pergerakan tubuh para pemain pasti film ini jauh lebih menghibur.

Kehadiran Jim Carrey di film ini nampaknya tidak sia-sia atau sekedar numpang nama besar saja sebagai aktor komedi yang cukup handal. Balik lagi ke sisi skenario dan dialog dari film ini yang sekali lagi sayang sekali kurang baik secara keseluruhan, sehingga pada akhirnya Jim sendiri pun terlihat kurang lepas untuk memainkan karakternya disini. Kehadiran Madaline Carol yang pernah main di The Sy Next Door dan baru beberapa waktu lalu bermain di film Machine Gun Preacher, nampaknya memberikan kesegaran tersendiri di film ini. Aktris cilik yang wajahnya sedikit mirip dengan Liana Liberarto (Trust and Trespass) ini cukup baik memerankan karakternya sebagai anak perempuan yang selalu berbeda pendapat dengan ayahnya.

Selain mereka juga ada Carla Gugino, Maxwell Perry Cotton, Angela Lansbury, dan Ophelia Lovibond. Sinematografi dari film ini bisa dibilang cukup menarik karena hampir 85% dengan suasana salju dimana-mana. Scoring dari film ini juga tidak kalah lumayan enak didengar dan membuat penonton sedikit terhibur. Efek animasi yang ditunjukkan film ini untungnya tidak buruk-buruk amat ya, karena setidaknya gue sepanjang film ini bisa merasakan keaslian penguin-penguin yang sebenarnya hanya tipuan belaka saja. Akhir kata, Mr. Pooper’s Penguins sebuah film keluarga yang mengandung sedikit humor di dalamnya dengan balutan animasi beberapa hewan penguin di dalamnya. Kalau memang kalian ingin merasa sedikit terhibur dari film ini ya buanglah jauh-jauh ekspetasi anda terhadap aktor kawakan sekelas Jim Carrey. Selamat menonton! :Salam JoXa:

2/5

Trailer:

Komentar