Review: The Rum Diary (2011)

Paul Kempt adalah seorang wartawan nomaden yang tinggal di New York, kali ini dia ditugaskan ke Puerto Rico untuk menjalankan jobdesknya yaitu menulis untuk The Suan Star. Disana dia bertemu dengan pemimpin yang begitu perfeksionis dengan kerjaan anak buahnya. Anak buahnya pun benar-benar dipantau jika ada yang sampai mabok akibat alkohol atau sejenis rum lainnya. Ini bisa dibilang menjadi kendala bagi Paul karena dirinya begitu hobi minum rum atau alkohol lainnya. Paul juga bertemu dengan Sanderson seorang businessman yang memiliki pantai private saking tajirnya. Disana dia juga bertemu dengan Chenault, perempuan cantik yang sempat ditemuinya ketika pesta waktu malam lalu. Diary pun dimulai….

Alasan kuat untuk menonton film The Rum Diary adalah karena dari aktor utamanya Johnny Deep. Entah kenapa kalo Johnny yang main film pasti ada sesuatu yang terdapat di film tersebut. Kalau boleh jujur gue agak asing dengan judul film ini. Apalagi katanya film diambil berdasarkan novel dan untuk mengenang pengarangnya yang meninggal pada tahun 2005 silam lalu yaitu Hunter S. Thompson. Bruce Robinson sebagai penulis naskah yang menyadur novel tersebut ke sebuah film serta menyutradarainya bisa dibilang suatu tantangan tersendiri buat dirinya. Dan hasilnya adalah gue sepanjang hampir 2 jam menonton film ini begitu membosankan dan sulit menemukan apa sebenarnya maksud dari film ini.

Unsur komedi yang dibuat oleh film ini pun untungnya mematahkan rasa kebosanan gue walaupun cuma 20% sih. Disini Johnny Deep entah kenapa terlihat canggung dan kurang pol meluapkan kemampuan aktingnya. Karena setahu gue Johnny seharusnya bisa melakukan yang lebih untuk menguatkan karakternya sebagai Paul Kempt. Bisa dibilang gue cukup mengecewakan dengan penampilan Jhonny di film ini.

Karakter dari Sanderson yang diperankan oleh Aaron Eckhart disini juga sama dengan Jhonny yang terlihat kurang kuat… Penampilan Amber Heard disini bisa dibilang bener-bener cuma sebagai pemanis dari film ini. Penampilan dirinya yang bisa dibilang nyaris tidak menggunakan selembar kain pun bisa dibilang scene menarik yang membangunkan dari tidur anda.

Kenapa gue bilang The Rum Diary membingungkan? Salah satu faktornya adalah Jhonny disini kan tujuannya membuat tulisan tapi adegan dia sedang membuat tulisan cuma terlihat 2 scene saja. Selain itu, disini juga terlihat lama sekali durasinya. Kalau saja adegan-adegan tidak penting dipangkas lebih sedikit pasti film ini lebih nyaman untuk ditonton. Scoring dari film ini bisa dibilang keren apalagi pas opening diawali dengan lagu (lupa judul) yang nyaman di telinga dengan unsur blues.

Akhir kata, The Rum Diary bukanlah film yang bisa dicerna dengan baik oleh seorang penonton yang gampang bosan seperti gue. Minimnya komedi dan pengeksploran dari karakter para pemain bisa dibilang menjadi salah satu faktor film ini menjadi lebih semakin membosankan. Ya tapi itu semua kembali lagi di tangan anda apakah ingin menonton film ini atau tidak. :Salam JoXa:

2/5

Trailer:

Komentar