Review: Langit Biru (2011)

Langit Biru bercerita tentang kisah tiga anak yang baru saja menginjak masa pubertasnya yaitu Biru, Amanda dan TomTim. Mereka bertiga telah bersahabat sejak kecil, bahkan orangtua mereka satu sama lain sudah cukup akrab juga satu sama lain walaupun dipenuhi kesibukan masing-masing. Biru adalah anak yang berani, mandiri, tidak takut namanya dengan lelaki, dan juga agak emosional. Kehidupan masa pubertas Biru sayangnya tidak begitu terlalu diperhatikan kedua orang tuanya. Itu dikarenakan ibunya sudah meninggal ketika dirinya berusia 7 tahun dan kesibukan ayahnya sebagai seorang pilot yang jarang bertatap muka.

Lain halnya dengan Amanda, yang bisa dibilang memiliki keluarga mini yang bahagia dan unik. Itu dikarenakan adanya adiknya Brandon yang begitu interaktif, dan ibunya Julie yang kental sekali dengan logat Tegalnya. Lain pula halnya lagi dengan TomTim yang memiliki badan paling besar diantara mereka berdua namun memiliki keterbatasan dalam mempelajari sesuatu. Karena keterbatasan itulah TomTim selalu menjadi korban bullying di sekolahnya oleh Bruno bersama teman ganknya Jason, Samuel dan Erlangga. Petualangan dan persahabatan diantara anak-anak ini pun dimulai dan diselipi adanya kisah drama yang tidak terduga sebelumnya.

Coba sebut deh film Indonesia apa saja yang menampilkan unsur musikal anak-anak atau pemainnya bernyanyi di film tersebut? Rasanya tidak begitu banyak ya, sebut saja Si Badung, Petualangan Sherina, Joshua oh Joshua, Melodi, Rumah Tanpa Jendela, Simfoni Luar Biasa. Bisa dibilang film-film seperti ini yang gue suka karena disamping gue melihat akting mereka, gue juga ditambahin plus dari kemampuan suara mereka juga. Dan biasanya suara mereka ketika bernyanyi tidak buruk-buruk amat dan bisa kangenin juga setelah menonton filmnya. Kini produksi dari Blue Caterpillar Films dan Kalyana Shira Films menghadirkan sebuah film drama musikal anak-anak yang berjudul Langit Biru.

Arahan sutradara dari Lasja Fauzia Susatyo yang merupakan karya ke lima bisa dibilang terlihat menarik, mewah, elegan, namun sayangnya memiliki kelemahan di cerita. Bisa dibilang film Langit Biru adalah film paling jernih dari pengambilan gambar, keren secara artistik dan lokasi shooting serta paling penting begitu mewah sekali untuk katagori film anak-anak. Demikian juga plothole dan banyaknya konflik cerita yang diangkat akan kalian saksikan di film ini. Film ini memang ada unsur memprakarsai untuk STOP BULLYING di lingkungan anak-anak yang sedang marak saat ini. Tapi unsur tersebut kok kurang greget ya disampaikan dengan baik. Kalau saja lebih padat dan fokus pasti film ini akan jauh lebih baik lagi.

Seperti yang gue bilang tadi, kalau film Langit Biru terlihat keren secara artistik itu terbukti dengan lokasi-lokasi yang diambil untuk shooting film ini bisa dibilang nyaris 90% belum pernah digunakan film lain. Pengambilan gambar film ini bisa dibilang memberikan kesegaran mata tersendiri buat para penontonnya. Saking artistiknya yang begitu mencuri perhatian bahkan kostum para pemainnya pun terlihat bersih sekali walaupun habis berantem sekalipun. Oh iya opening scene film yang disuguhkan dengan gaya berantem kedua belah pihak sekilas mengingatkan kita pada Petualangan Sherina, namun disini terlihat lebih adanya permainan kamera saja.

Oh iya scoring film ini bisa dibilang kece sekali loh, ya walaupun musik Rap belum begitu bisa menyatu dengan telinga masyarakat Indonesia tapi ya gak masalah lah. Dengan adanya tarian dan gerakan dari pemain ketika bermain bisa dibilang menjadi poin menarik dan plus dari film ini. Kehadiran Saykoji dan Brandon yang juga tampil menyanyi dan menari dengan gaya breakdancenya juga tidak kalah jauh menarik. Oh iya di film ini juga ada unsur budaya Jawanya loh dari segi tari. Siapa yang akan menari dengan menggunakan kostum Jawa tersebut? Silahkan tonton sendiri ya..

Deretan para pemain Langit Biru bisa dibilang banyak juga pemain senior-seniornya ataupun yang sedang terkenal saat ini. Sebut saja, Joko Anwar, Nayzirra C Noer atau yang akrab dengan panggilan Bubu, Becky Tumewu, Tika Panggabean, Ari Wibowo, Donna Harun, Ary Kirana, Ayu Sita, Yossi Panggabean, dan terakhir Alim Sudio. Dari pemain anak-anaknya sih ada Ratnakanya Anissa Pinandita, Jeje Soekarno, Baby Natalie, Cody McClendon, Patton idola Cilik, Brandon, Jonathan Prasetyo dan Samuel Nathanael Carol. Sebenarnya penulis film Langit Biru sendiri adalah juga aktris loh, Melissa Karim juga pernah main di Berbagi Suami dan film terbarunya nanti Arisan 2!.

Sebagai flm drama musikal anak-anak rasanya Langit Biru perlu diapresiasi sekali untuk menonton film ini di bioskop kesayangan anda bersama keluarga dan anak-anak anda tentunya! Karena Langit Biru memang terlihat disajikan untuk anak-anak namun sayangnya memiliki banyak permasalahan yang seharusnya bisa lebih diapdatakan lagi bair lebih enak ditontonnya. Walaupun memiliki kekurangan, namun Langit Biru memiliki deretan para pemain yang menarik untuk ditonton karena bakat mereka masing-masing. Selamat menonton! :Salam JoXa:

3/5

Trailer:

Komentar