Review: The Tree Of Life (2011)

Dalam suatu kehidupan pastilah memiliki asal muasalnya terbentuknya kehidupan tersebut, baik hewan, manusia, tumbuhan ataupun bumi ini sendiri. Dari terbentuknya kehidupan tersebut pastilah akan timbul suatu harapan dan impian-impian kelak. Kesalahan-kesalahan di masa lalu rasanya ingin sekali diperbaiki kembali dengan memutar kembali waktu dan memperbaiki semuanya itu agar tidak terulangi lagi. Namun terkadang untuk menggapai semua itu tidak segampang membalikkan tangan begitu saja. Begitu pula apa yang sedang dialami oleh Jack yang memiliki suatu impian untuk mengulang kembali kehidupannya dahulu. Walaupun kehidupannya bisa dibilang selalu bertengkar dengan ayahnya, Mr. O. Brien, bahkan sampai membencinya sekalipun, akan tetapi Jack mau agar semua itu bisa terjalin dengan baik.

Yak berikut curhatan josep tentang film The Tree Of Life. Karya Terrence Malick sendiri gue belum sama sekali melihatnya, jadi disini gue berusaha menjadi seorang yang belum mengetahui sosok dia sesungguhnya. Dan sepanjang film pun gue begitu menikmati dengan karya beliau satu ini. Dengan menempatkan visualisasi yang memanjakan mata di tengah-tengah film menjadi kelebihan dari film ini. Kalau dilihat, cerita The Tree Of Life sendiri tidaklah begitu berat ya, karena hanya tentang kehidupan sehari-hari. Lebih tepatnya kehidupan Jack dahulu ketika dia masih bayi, kanak-kanak hingga tumbuh remaja dengan problematika dirinya bersama orangtua terutama ayahnya dan kedua saudaranya.

Walaupun film ini sedikit menyinggung soal Tuhan kenapa menciptakan manusia dan sebagainya yang berhubungan dengan Tuhan akan tetapi tingkat kadar beratnya film ini tidak begitu kelihatan sekali. Mungkin faktor visualisasi tadi yang menjadi tertutupnya kisah tersebut. Malahan menurut gue secara pribadi, dengan menonton The Tree Of Life gue diajak lebih dekat kepada Sang Pencipta. Gak usah banyak tanya darimana kalian berasal dari mana atau dimanakah Tuhan itu berada sekarang atau sampai mengapa Tuhan menciptakan kita ke dunia ini. Karena semua itu sebenarnya bisa terjawab dengan mudah asal bersandar kepadaNya saja.

Nah kalaupun mau mengulang kisah lama untuk tidak mengulang perbuatan jahat atau semacam tidak berkenan. Alangkah lebih baik diperbaikinya di masa sekarang saja, sebagai contoh dengan menurunkan kebaikan kita kepada anak cucu kita selanjutnya mungkin jauh lebih baik dibandingkan memiliki suatu impian untuk kembali ke masa lalu. Tidak salah sih, tapi agak tidak masuk akal aja ya kalau menurut gue secara pribadi. Scoring film ini juga tidak kalah menarik dan bisa menyatu dengan suasana yang sedang dialami setiap adegannya.

Para pemain disini bisa dilihat tampil senatural mungkin dan bergaya vintage ala tahun 50an. Sebut saja, Brad Pitt, Sean Peann, Jessica Chastain, dan Hunter McCracken. Sudah ah kayaknya film ini terlalu berat untuk gue ulas lebih lanjut lagi secara film Malick sendiri gue belum pernah menontonnya sama sekali sebelum ini. Sebagai info saja ya, film The Tree Of Life sendiri berhasil meraih penghargaan sebagai film terbaik di ajang festival Cannes 2011 beberapa bulan lalu. Sebagai modal memenangkan penghargaan bergengsi seperti Cannes rasanya agak kurang pas kalau anda melewatkan film ini di bioskop kesayangan anda. Selamat menonton. :cheers:


4/5


Trailer:

Komentar

  1. gw sempet tersenyum kecil saat melihat scene dinosaurus itu, Malick emang bener2 gila. Adegan penciptaan dunia juga jadi adegan yang bener2 menakjubkan, dan ternyata adegan yang selama 20 menit itu sengaja disisipkan hanya untuk menjelaskan awal atau darimana asal Jack O' Brien itu. Bener2 sesuai judulnya, The Tree of Life!

    BalasHapus
  2. @Akmal Fahrurizal: terima kasih sudah berkunjung ke blog saya ya Mal, Salam kenal! Yup setuju visualisasinya pun dibuat begitu memanjakan mata saya juga.

    BalasHapus

Posting Komentar