Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 (2011)

Setelah 1 dekade, akhirnya film Harry Potter berakhir tahun ini dengan arahan sutradara David Yates. Di awal-awal filmnya, film ini sangat begitu memukau banyak penonton dan pecinta film berbau sihir mengakibatkan banyaknya penggemar di seluruh dunia. Antusiasme penonton pun selalu membludak di setiap penayangan film ini. Bahkan saking ngefans banget dengan film ini, ada yang mengoleksi semua novel terbitan JK Rowling ini, bahkan pernak-pernik yang dipergunakan Harry Potter dan kawan-kawan pun tidak kalah ketinggalan untuk dikoleksi, dan menjadi trend fashion. Ah untungnya saya tidak begitu terlalu tergila-gila dengan Harry Potter, karena kalau sampai tergila-gila pasti saya akan melebihi para penggemar tersebut karena saking ngefans terhadap sesuatu.

Ngomong-ngomong soal filmnya, pendapatan dari film Harry Potter sendiri pun bisa dibilang laris manis di setiap serinya. Setiap filmnya menurut data yang saya ambil katanya memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri. Dan ternyata, yang paling banyak digemari itu seri Harry Potter keempat yaitu Harry Potter and The Prisoner of Azkaban (2004). Nah daripada kelamaan curhat mendingan simak curhatan josep berikut ini tentang seri terakhir dari Harry dan kawan-kawan yaitu Harry Potter and the Deathly Hallows – Part 2.

Cerita dilanjutkan setelah kematian Dumbledore sebelumnya, kini Voldemort semakin berkuasa karena telah berhasil mengambil Tongkat Elder dari peti mati Dumbledore. Di sisi lain Harry, Hermione dan Ron sedang mencari ketiga jenis Horcrux yang masih menyebar tidak jelas dimana tempatnya. Perjalanan mencari ketiga Horcrux tersebut tidak segampang itu karena mereka bertiga harus melewati berbagai macam tantangan demi tantangan. Belum lagi usaha Voldemort yang selalu mengintai kemanapun mereka bertiga berada. Akan tetapi semuanya ini pun harus berakhir….

Okei gue disini akan berusaha mencoba mereview bukan berdasarkan karena penggila dari harry potter akan tetapi mencoba berusaha mereview atas dasar apa yang gue tonton dan saksikan sendiri dengan mata kepala gue sendiri. IMO, akhir dari cerita Harry dan kawan-kawan dalam Harry Potter and the Deathly Hallows – Part 2 kali ini bukanlah sesuatu yang greget dan membuat gue berkata “WTH! Filmnya keren dan menyentuh banget!”.

Kalau cerita rasanya gue tidak berhak menjudge Steve Kolves sebagai penulis skenario film ini karena gue sendiri tidak membaca novel dari JK Rowling tersebut. Akan tetapi, jika gue membandingkan sebuah film yang baru-baru ini juga mengakhiri sekuelnya, rasanya gue lebih suka dan tersentuh dengan keseluruhan film tersebut. Walaupun dari segi genre memang agak berbeda, tapi setidaknya gue yang tidak juga mengikuti film tersebut dari awal bisa mengerti maksud dari sekuel terakhir film tersebut.

Nah, akan tetapi Harry Potter and the Deathly Hallows – Part 2 kali ini jika gue bandingkan dengan seri part 1 disini jauh lebih baik dan matang pembuatannya. Bisa dilihat sendiri dari segi scoring yang sudah terlihat sekali rasa ditinggalnya film ini dari para fansnya.

Belum lagi efek visualisasi yang ditampilkan ciamik banget dan gue yakin pasti membutuhkan biaya yang cukup besar untuk membiayai produksi ini *ya iyalah*. Dari deretan para pemain (Daniel Radcilffe, Emma Watson dan Rupert Grint) menurut gue biasa aja penampilannya, dan yang cukup disayangkan disini adalah karakter villian tidak terlalu banyak digali lebih dalam lagi penampilannya. Sebut saja karakter Voldemort menurut gue harus lebih kejam dari ini dan karakter Bellatrix malah seperti tenggelam ditelan ombak samudera antlantik.

Daripada kelamaan curhat, alangkah lebih baik gue akhiri saja curhatan ini. :cheers:

3,5/5

Trailer:

Komentar

  1. 3.5/5 ah, berarti masih jelek. *kabur*

    BalasHapus
  2. ho oh, kemaren nonton...
    jadi ilfil ma karakter voldemont yg ketawa aneh kegirangan gitu -__-a
    ga ada efek yg seharusnya serem sampe namanya aja ga boleh disebut, kesan yg cuma aye bisa dapat dari baca bukunya
    sama adegan si hermione yg tiba2 nge-kiss ron setelah ngancurin horcrux pertama... ehm.... what that for?? -__-
    tapi efek-nya emang te.o.pe ga heran jadi film terlaris...
    ga nyesel nontonnya, apalagi kemaren dapetnya traktiran wkwkwkwk... =))

    BalasHapus
  3. @TarumaSakti hahaha #nocomment
    @MissU hahaha gue ga baca jadi kurang paham juga..

    BalasHapus

Posting Komentar