Milli and Nathan (2011)

Milli adalah gadis remaja yang ceria, cantik dan lucu. Dia tidak memiliki rasa semangat tinggi dalam hal pendidikan. Berbeda terbalik dengan remaja cowok blesteran dengan tampang seriusnya yaitu Nathan. Nathan memiliki rasa semangat yang tinggi meraih pendidikan setinggi-tingginya demi keluarganya tercinta. Nathan dengan senangnya membantu kesulitan Milli dalam belajar. Kedekatan mereka pun akhirnya membuahi hubungan pacaran. Ketika kelulusan SMU sudah berlangsung dan Nathan diterima Universitas di Jakarta, hubungan mereka pun harus berakhir karena Milli memilih menetap di Bandung. Nathan pun fokus terhadap kuliahnya hingga mendapatkan sebagai mahasiswa terbaik, akan tetapi berbeda dengan Milli yang tidak suka dengan kuliah, memilih memutuskan berhenti dari bangku perkuliahan dan memilih fokus menjadi penulis novel.

Di suatu kesempatan, Milli menyempatkan diri untuk ke Jakarta bertemu dengan Nathan lagi. Mereka pun akhirnya melepaskan kerinduan seperti layaknya orang pacaran. Akan tetapi setelah itu, ternyata Nathan tetap menganggap Milli cuma sebatas teman biasa saja. Milli pun kecewa dengan sikap Nathan seperti itu. Menjelang peluncuran novel pertamanya, Milli dikenali cowok oleh sahabatnya Asti yaitu Oscar. Hubungan mereka pun semakin dekat satu sama lain. Setelah peluncuran novel pertamanya, Nathan pun tiba-tiba datang di tengah kumpulan Milli bersama sahabatnya dan Oscar. Nathan pun menyesal bahwa dirinya telah memutuskan Milli, dan berharap Miili menjadi pacarnya kembali. Milli menolak Nathan karena dia merasa Nathan terlalu abu-abu bagi dirinya. Lalu bagaimanakah nasib Nathan selanjutnya dan apakah Milli dan Nathan akan selalu bersama?

Sebelum mereview film ini gue ketika melihat trailernya, merasa film ini sama saja dengan FTV-FTV di stasiun televisi. Apalagi dengan hadirnya 2 bintang pemain cowonya yang cukup akrab di dunia sinetron dan penampilan mereka di film adalah pertama kali. Akan tetapi ternyata ekspetasi gue yang tidak spesial terhadap film ini telah diobati ketika gue menonton secara keseluruhan film ini. Apalagi kesempatan menontonnya belum dipotong oleh LSF, jadi bisa dibilang gue cukup beruntung untuk hal ini. Akan tetapi, gue memang sudah berniat menonton film ini karena faktor pemain cewenya yang cantik yaitu Olivia Lubis Jensen. Kalau boleh jujur, gue sudah jatuh hati dengan aktingnya sejak cinta 2 hati dan dilanjutkan dengan Bukan Cinta Biasa. Oke oke daripada kelamaan memuja-muji secara objektif mari simak curhatan josep berikut ini.

Milli and Nathan bisa dibilang bukan karya terbaru drama romantis dari seorang Hanny R Saputra. Beliau dahulu pernah membuat Heart yang menuai kesuksesan. Kali ini beliau hadir kembali dengan citra rasa drama romantis dengan memilih Olivia Lubis Jensen sebagai pemeran utama wanitanya. Di pemeran utama cowoknya, Christ Laurent sebagai pendatang baru bisa dibilang cukup beruntung bisa kerja bareng dengan orang-orang hebat di balik film Milli and Nathan ini. Yang membedakan Milli and Nathan yang merupakan karya dari Hanny R Saputra kali ini adalah beliau lebih mengutamakan unsur pendewasaan dalam suatu hubungan asmara. Unsur pendewasaan tersebut pun bukan langsung di usia dewasa tapi diceritakannya dari kisah remaja. Jadi terkesan ada suatu proses menuju kedewasaan setiap para pemain di film ini.

Cerita Milli and Nathan sendiri ditulis oleh seorang penulis ternama yaitu Titien Wattimena. Filmography beliau tidak usah diragukan lagi karena beliau selain lebih banyak terjun di dunia penulis skenario, beliau juga pernah terjun di bidang Sutradara Pedamping dan Asisten Sutradara. Beliau di film Milli and Nathan terlihat lebih puitis dalam menciptakan dialog antar pemain. Kata-kata dialog yang diucapkan itu bisa dijadikan sebuah quotes anda setelah credit title film ini muncul atau bahkan setelah anda tiba di rumah pulang dari bioskop. Selain adanya quotes yang menarik, cerita yang dihadirkan film ini pun tidak kalah menarik. Oh iya, selain cerita dengan quote yang menarik, Milli and Nathan menyajikan sinematografi yang menarik dan indah dipandang mata.

Dari jajaran para pemain, gue disini melihat casting director dan sutradaranya cukup jeli mengambil keputusan untuk menentukan Olivia Lubis Jensen, Christ Laurent dan Fendy Chow sebagai 3 pemain utamanya. Mungkin untuk Oliv bukan hal yang baru lagi bermain di film drama romantis, tapi yang membedakan kali ini adalah dia bermain dengan karakter yang lebih dewasa dan mandiri. Bisa dibilang nyawa film ini adalah di Olivnya sendiri. Bagaimana suatu chemistry yang terjalin diantara kedua para pemain cowok sebagai kekasihnya bisa dibilang terbawa dengan baik. Christ Laurent dan Fendy Chow merupakan pendatang baru di dunia perfilman Indonesia. Sebelumnya mereka berdua lebih dikenal di dunia persinetronan stripping tanah air. Untungnya mereka berdua bermain disini tidak seperti layaknya sinetron, jadi bisa dibilang mereka bermain aman sebagai sebagai pendatang baru. Akan tetapi di beberapa scene mata Christ ada yang terlihat kosong ketika menatap Olive, semoga di film selanjutnya lebih fokus. Selain itu, kehadiran Fendy Chow disini gue merasa seperti tempelan saja, tanpa adanya kekuatan di jalan cerita. Jadi bisa dibilang tanpa hadirnya Fendy pun disini, tidak akan mengalami perubahan apapun di jalan cerita.

Selain ketiga pemain utama, disini juga ada Sabai Morcheck, Chacha Rasyidi Ariefiansyah, Him Damsyik, Frans Tumbuan, Minati Atmanagara, Mario Lawalata dan Dimas Beck. Yang cukup menyita perhatian gue adalah akting dari Sabai Morcheck yang terlihat sekali agak berbeda bila dibandingkan dengan film-filmnya dahulu yang cenderung berbau seks komersil. Disini dia terlihat lebih matang dan dewasa dalam pembawaan karakter Asti. Dari segi tempat lokasi, Milli and Nathan membawa suasana yang baru dan cukup berbeda di dunia perfilman. Tempat yang begitu indah dan mempesona dengan diiringi sinematografi yang apik, hingga pada akhirnya membuat film ini menjadi sebuah film yang nyaman untuk dinikmati. Dari segi artistik pun terlihat cukup modern dan anak muda banget. Scoring film ini sebenarnya bagus dan catchy di telinga, akan tetapi ada penempatan lagu yang menurut gue kurang pas dengan situasi scene tersebut. Entah mungkin ini cuma perasaan gue saja.

Okei sepertinya sudah cukup banyak curhatan gue tentang film Milli and Nathan yang diproduksi oleh Falcon Music ini. Jadi, pada intinya film ini merupakan film Indonesia drama romantis di tahun 2011 yang bisa dibilang terbaik hingga bulan keenam ini. Daripada lo penasaran dan mau membuktikannya, mendingan jadwalkan untuk menonton film ini di bioskop kesayangan lo mulai tanggal 23 Juni nanti! Gue cuma mengingatkan untuk mencatat bahkan mengingat setiap kata-kata yang diucapkan para pemain karena makna yang diutarakan sangatlah mendalam. Selamat menonton. :cheers:

3,5/5

Trailer:

Komentar

  1. Biasanya,filmnya Hanny r saputra enak buat ditonton. Apalagi kini dia gabung ma titien wattimena. Makin layak tonton deh. Kayaknya bisa deh 300rb penonton.

    Sabai tuh dah nunjukin potensi akting di Sweetheart yg jg diarahkan hanny.

    Eh,drmu liat cinta 2 hati dulu baru bukan cinta biasa ya?

    BalasHapus
  2. Posting ini telah dihapus oleh penulisnya.

    BalasHapus
  3. @soeby eh kebalik ya ?? hahaha *malu* ingetnya sabai di film esek-esek sih... *malu lagi*

    BalasHapus
  4. @Amir pas d sweetheart iya memang sdh dewasa tapi tetep dibayangi aktingnya di film2 "dewasa" *malu* ditunggu 23 juni!

    BalasHapus
  5. Sabai Morschek sepertinya sudah semakin dewasa dalam berakting setelah penampilannya dalam 'Sweetheart.' Gak melulu tampil dalam film-film beraroma dewasa.

    Can't wait to see this!

    BalasHapus

Posting Komentar