Insidious (2011)

Josh Lambert beserta Renai, dan ketiga anaknya Dalton, Foster, dan si kecil sister, baru saja pindah ke rumah baru. Rumah yang awalnya kelihatan nyaman dan tenang berubah secara misterius, sampai hingga suatu hari Renai merasakan sesuatu yang aneh. Kejadian aneh semakin berlanjut hingga terjadi pada anak pertamanya Dalton, yang tidak bangun-bangun di pagi hari hari. Josh dan Renai akhirnya membawa Dalton ke Rumah Sakit, dan dokter mengatakan bahwa anaknya dinyatakan koma, namun sejujurnya dia tidak menemukan adanya gangguan otak dari Dalton. 3 bulan berlalu kondisi Dalton pun tetap seperti itu saja, tidak ada reaksi apapun dari dirinya. Yang lebih aneh dan misterius lagi, Foster adik Dalton mengatakan bahwa abangnya suka jalan sendiri dengan ekspresi muka yang menyeramkan.

Kehidupan Josh dan keluarga sepertinya sudah tidak nyaman lagi walaupun mereka sudah pindah rumah. Makhluk-makhluk misterius itu semakin merajalela di rumah barunya tersebut. Akhirnya, Lorraine, Ibu dari Josh, yang sebenarnya merasakan hal yang sama dengan mereka membantu mereka inuntuk menyelesaikan masalahnya. Lorraine memanggil Elise, yang sudah dia kenal sejak Josh masih kecil, seorang wanita yang bisa mengetahui keberadaan makhluk-makhluk misterius tersebut. Elise dengan dibantu 2 orang lelaki anak buahnya, memulai pencarian makhluk-makhluk halus tersebut. Nasib Dalton pun kini diantara selamat atau bahkan terancam tidak akan kembali lagi ke dunia nyata.

Baru kali ini gue menonton film horror sampai 2x saking penasarannya, pertama kebelet nonton DVDnya karena belum tahu kapan tayang di bioskop, eh ternyata setelah gue menonton film ini seminggu kemudian ada kabar film ini bakal tayang di bioskop juga. Damn! Kalau boleh jujur gue lebih memilih menonton film horror di bioskop dari pada di rumah, apapun dan bagaimanapun situasinya. Yah, alhasil ketika gue menonton untuk kedua kalinya di bioskop gue jadi gak merasa bumbu-bumbu ketakutan lagi di sepanjang film karena sudah tahu plot film ini dari awal seperti apa. Ditambah lagi ketika menonton di bioskop gue sial banget 2 bangku kosong dari bangku gue adalah 3 bocah cilik bersama nyokapnya. Dan asal lo tahu, mereka bisa dijadikan faktor hilangnya bumbu “gila”nya film ini. Gue bukannya lebai ya, tapi blog gue ini namanya curhatanjosep jadi gue disini bukan tujuannya menulis panjang bla bla bla tentang filmnya saja, tapi juga bisa curhatakan tentang situasi gue ketika menonton juga bisa disini. Jadi, kalau ada yang bilang lebai, kayaknya lo yang harus baca kamus dulu arti dari kata curhatan itu apa. Okei, yuk mari simak curhatan josep tentang Insidious yang nota bene mengagetkan dan bisa melontarkan kata-kata kebun binatang ketika menonton film ini. :p

Dengan 3 orang “gila” dibalik film Insidious rasanya agak wajar kalau film ini cukup membuat penonton menjerit, merinding, dan berharap credit title akhir film ini pun muncul di depan layar bioskop. Berikut pengalaman 3 orang “gila” tersebut yaitu James Wan dan Leigh Whannel yang nota bene pernah menjadi sutradara, produser, dan penulis SAW, serta Oren Peli dengan pengalamannya sebagai sutradara dan penulis skenario film Paranormal Activity. Kalau lo mengatakan film ini biasa saja setelah menonton film ini, berarti ada beberapa faktor yaitu pertama situasi ketika lo menonton tidak mendukung (seperti pengalaman gue), kedua lo memang sudah kebal dengan film-film sejenis ini, ketiga lo sudah menjadi bagian dari “makhluk-makhluk” halus yang ada di film ini.

Dari cerita, sebenarnya Insidious bukan sebuah cerita yang WOW atau KEREN banget karena yang dihadirkan sebenarnya simple dan sederhana saja. Nah apa sebenarnya membuat cerita yang biasa saja menjadi sebuah tontonan yang menarik secara keseluruhan? Mungkin untuk film ini, bisa diancungi jempol kepada bagian musik dan efek visualnya yang mampu membuat bulu kuduk merinding. Bayangkan saja sendiri bagaimana suara-suara aneh digabungkan dengan efek visual yang membuat jantung lo bisa copot dan mungkin bisa berteriak “bangs*a*”!

Dari deretan para pemain, sebenarnya bisa dibilang cukup menakutkan mukanya. Kalau boleh jujur, gue lebih seram melihat Lin Shaye (Elise) dan Barbara Hershey (Lorraine) dibandingkan nenek gerondong dibalik jendela ataupun hantu pembawa senapan. Patrick Wilson, Rose Byrne, Ty Simpkins disini bisa dibilang cukup baik memerankan karakternya. Sepertinya gue kehabisan kata-kata untuk mereview film ini yang sudah membuat “gila” sendiri. Daripada lo mengeluh gak ada film-film blockbusters yang tayang disini, lebih baik lo sekarang beranjak ke bioskop dan memilih film Insidious untuk lo tonton! Selamat menonton. :cheers:

GILA!

3,5/5

Trailer:

Komentar

Posting Komentar