Sanctum (2011)

Setelah terkurung sekitar kurang lebih 3,5 bulan, akhirnya film Sanctum dilepaskan juga dari “penjara”. Sanctum adalah sebuah kisah para peneliti yang melakukan suatu penelitian di dalam suatu goa di Negara Papua New Guinea. Suatu karya yang konon dengan embel-embel nama seorang “besar” di trailer dan poster filmnya menunjukkan film ini memiliki daya tarik yang khusus. Nama “besar” tersebut adalah James Cameron. Akankah film Sanctum sebesar karya beliau sebelumnya “Titanic” dan “Avatar” ? Mari simak curhatan josep tentang film ini.

Josh adalah seorang anak dari ahli ekspedisi ternama yang sudah banyak melakukan banyak ekspedisi yang berhubungan dengan alam, yaitu Frank. Frank, Jude, George, Josh, Carl, Victoria,Liz, dan tim ekspedisi lainnya melakukan suatu ekspedisi yang dikenal dengan sebutan Cave Diving Expedition di dalam gua wilayah Papua New Guinea. Roger, Frank dan Judes melakukan observasi ke dasar laut dalam gua tersebut. Tapi permasalahan mereka hadapi ketika tabung pernapasan milik Judes terlepas sehingga dia harus kehilangan nyawanya. Josh menilai apa yang dilakukan ayahnya kepada Judes sangatlah tidak manusiawi karna membiarkan Judes hingga mati kehilangan pernapasan. Permasalahan pun tidak berhenti di situ saja. Di luar gua cuaca sangat buruk, badai menghadang dan operatornya telah memerintahkan untuk keluar dari gua tersebut dengan segera. Namun demikian sinyal komunikasi yang mereka pergunakan mengalami gangguan sehingga tidak adanya lagi komunikasi diantara mereka. Peristiwa demi peristiwa pun mereka harus demi hadapi demi tercapainya visi dan misi mereka di goa tersebut. Walaupun mereka harus merelakan satu per satu anggota tim mereka yang kehilangan nyawanya karna alam yang sebenarnya dapat mengancam kehidupan mereka.

Kekecewaan yang gue rasakan ketika melihat keseluruhan isi film ini. Bagaimana tidak gue kalau boleh jujur memiliki ekspetasi lebih terhadap film dari karya seorang James Cameron. Walaupun dirinya hanya sebagai eksekutif produser, namun sangatlah disayangkan kreatifitas beliau sepertinya kurang tergali di film Sanctum kali ini. Sangatlah jauh dari Titanic dan Avatar. Walaupun sebenarnya Avatar hanya menang di efek saja dan cupu di ceritanya tapi efek dari Avatar adalah poin plus plus dari film tersebut. Sedangkan Titanic baik dari cerita maupun efeknya terlihat begitu menyentuh dan matang pembuatannya. Sanctum? -____________________-“ Silahkan anda mengartikannya sendiri. Walaupun sebenarnya gue nyaman-nyaman saja sampai akhir film akan tetapi rasanya ada yang “hilang” dari film ini.

Cerita yang diangkat begitulah sederhana, yaitu tentang sekumpulan peneliti yang sedang melakukan observasi. Kalau dari setting sebenarnya film Sanctum mirip dengan 127 Hours, yaitu tentang seorang yang berada di dalam suatu goa/tempat. Akan tetapi di Sanctum terdiri dari beberapa orang. Konflik yang diambil dari cerita ini juga tidaklah istimewa karena sudah sangatlah terlihat gampang ketebak apa jadinya ending film ini. Lalu bagaimanakah dari pengambilan gambar yang dihasilkan film ini dan apakah para pemainnya berhasil bermain dengan karakter mereka secara baik?

Pengambilan gambar dasar yang dari dasar goa, terlihat begitu biasa saja alias sama seklai tidak ada yang spesial sama sekali. Kalau desas desus mengatakan karena faktor tempat kayaknya itu bukanlah sebuah alasan, karena pasti seorang crew Hollywood bisa mengakali dengan begitu rupa agar terlihat indah dipandang mata gambar yang dihasilkan. Apalagi konon kabarnya, film Sanctum sendiri dibuatkan dalam bentuk format 3D, sepertinya itu hanya sebuah trend sesaat saja tanpa efek yang dihasilkan lebih dari film ini. Para pemain disini overall tidak buruk alias aman saja. Tapi kalau boleh jujur gue tidak suka dengan karakter Rhys Wakefield sebagai Josh. Gue melihat jiwa dari seorang pendaki atau sejenisnya tidak ada dalam dirinya. Alangkah sebaiknya dia melakukan pelatihan dahulu secara pribadi biar terlihat maksimal. Richard Oxburgh disini yang berperan sebagai seorang yang ambisius bisa terlihat baik walaupun terkadang ekspresi yang dihasilkan terlalu flat.

Overall, film Sanctum suatu karya dari sentuhan tangan James Cameron yang bukanlah buruk akan tetapi biasa banget. Sebelum menonton film ini, alangkah lebih buang jauh-jauh nama dari seorang James Cameron dari pikiran anda, maka anda akan begitu menikmati karya beliau satu ini. Walaupun filmnya terlambat tayangnya di Indonesia, akan tetapi jika anda ingin merasakan sesuatu film baru di tahun 2011 yang masih segar, film Sanctum cukup layak untuk dinikmati. Selamat menonton. :cheers:

2,5/5

Trailer:

Komentar

Posting Komentar