Pirate Brothers (2011)

Hawa perfilman Indonesia di tahun ini bisa dibilang belum cukup beragam karena kebanyakan hanya bergenre drama saja. Bumbu action dan baku hantam hingga berdarah-darah di perfilman Indonesia selama 2 tahun terakhir bisa dibilang sangatlah sedikit. Sebut saja, Merantau, Darah Garuda, Merah Putih, dan Serigala Terakhir. Untunglah di tahun ini disegarkan dengan film yang berbau action, yaitu Pirate Brothers. Dilihat dari trailer, bisa dilihat film ini kurang menjanjikan karena takut tidak menghasilkan yang terbaik. Akan tetapi ketika saya mendapatkan kesempatan menonton film ini secara pertama kali sebelum penayangan regular, ternyata semua ketakutan saya 75% sudah hilang setelah menonton film ini. Daripada penasaran, simak curhatan josep berikut ini tentang Pirate Brothers.

Cerita bermula ketika adanya 2 lelaki yang sedang bertarung di sebuah tempat. Cerita pun berlanjut dengan memflash back cerita ke masa kecil seorang anak yang bernama Sunny. Sunny tinggal bersama kakaknya. Mereka adalah kedua anak kecil yang hidup tanpa kedua orang tua. Suatu hari kemalangan pun menimpa Sunny dan kakaknya, mereka dikejar oleh gank Tatto hingga membuat kakak Sunny tewas seketika di tempat kejadian. Sunny pada akhirnya ditempatkan di sebuah panti asuhan “MAWAR”. Disana dia mendapatkan teman baru yang dianggapnya sebagai sodara yang bernama Verdy. Kebersamaan mereka tidak berlangsung lama ketika Verdy diadopsi oleh seorang keluarga kaya raya. Hubungan mereka pun putus hingga pada akhirnya mereka beranjak dewasa. Verdy, menjadi pewaris tunggal perusahaan milik ayah angkatnya. Verdy memiliki seorang pacar yang bernama Melani dan berencana akan ke jenjang yang lebih serius. Di sisi lain, Sunny ternyata menjadi seorang bajak laut yang ternyata menjadi musuhnya perusahaan Verdy. Pertarungan sengit untuk mendapatkan Melani yang diculik para bajak laut pun dimulai. Lalu apakah Verdy masih dapat mengenal serta memaafkan Sunny ketika waktu kecilnya dibuang begitu saja oleh Sunny?

Produksi dari Creative Motion Pictures kali ini bisa dibilang cukup sukses membuat warna perfilman Indonesia hingga pertengahan tahun 2011 ini. Film yang dibuat oleh Asun Mawardi kali ini walaupun dibuat agak terlalu dramatisir di 10 menit awal, akan tetapi berhasil membuat saya tetap bertahan dari tempat duduk hingga credit title film ini selesai ditayangkan. Dari segi scoring yang bisa dibilang aman dalam penyajiannya dan juga yang paling mantap adalah baku hantam antar para pemain yang terlihat seperti nyata. Akan tetapi kalau boleh jujur gue merasa terganggu dengar sinematografi setelah masa flashback kehidupan Sunny waktu kecil dan di pati asuhan, sampai adegan Verdy sedang melakukan perjalanan liburan bersama Melani di tengah lautan. IMO sinematigrafi yang terlihat seperti film-film jadul dan tidak kekinian.

Film Pirate Brothers bukanlah karya film Indonesia yang pertama yang didalamnya terdapat para pemain atau crew asing. Sebut saja Gareth Evans dan Conor Allyn yang pernah duduk dibangku sutradara perfilman Indonesia. Kalau para pemain rasanya sudah banyak banget di perfilman Indonesia, dari Terra Patrick hingga yang baru-baru ini Sasha Grey pernah terlibat di produksi perfilman Indonesia. Nah di film Pirate Brothers ini dihadirkan oleh pemain yang cukup terkenal di masanya ketika bermain di Mortal Kombat. Yak dia adalah Robin Shou. Pemain Mortal Kombat sebagai Liu Kang beraksi di Pirate Brothers dengan begitu meyakinkan aksi laganya. Dari deretan crew pun juga ada dari luar negri yang terlibat di film ini. Matthew Ryan yang pernah menulis skenario di film The King Of Fighter di tahun 2010 silam, disini berkesempatan menjadi penulis skenario film ini. Jika anda melihat backgroundnya pasti beranggapan sesuatu terburuk akan terjadi di film ini. Eitt, tunggu dulu ternyata Matthew Ryan mampu menghadirkan skenario seperti layaknya sinetron yang didramatisir namun tetap fokus pada action dengan baku hantam yang keren!

Dari jajaran para pemain lainnya selain Robin Shou, bisa dibilang tampil dengan aman saja tanpa adanya keistimewaan tersendiri. Sebut saja Verdy Bhawantha alias Galo De Arou yang notabene seorang capoeira di pulau Dewata bermain dengan baik baku hantamnya di Pirate Brothers. Muka Verdy mengingatkan gue dengan aktor lawas yang pernah ngetop di dunia sinteron tapi gue lupa namanya *hiks. Karina Nadila aktris cantik yang pernah bermain di Gaby dan Lagunya dan beberapa sinetron serta FTV ini terlihat begitu mampu mengendalikan emosi di film ini. Walaupun dirinya adalah salah satu pemain yang paling cantik di film ini, akan tetapi bagian untuk dirinya terlihat hanya sedikit. Yang paling gue tidak suka adalah make-up Nadila di film ini, entah kenapa gue merasa ada yang aneh pada make-upnya.

Overall, Pirate Brothers film karya Asun Mawardi dengan produksi dari Creative Motion Pictures berhasil membuat gue secara pribadi terhibur dengan aksi laga baku hantam para pemainnya. Walaupun cerita yang didramatisir dan gampang sekali ditebak endingnya dan siapa serta apa konflik dibalik cerita film ini, akan tetapi buat sebuah karya yang berani mengambil tema tentang baku hantam dan berdarah-darah bisa dibilang suatu tontonan yang layak ditonton kalian di bioskop kesayangan anda mulai tanggal 26 Mei 2011 besok! Walaupun Pirates of the carribean 4 tidak dapat lo tonton di Indonesia bulan ini ya setidaknya Pirate Brothers sudah hampir sama dari segi judulnya. Selamat menonton. :cheers:

3/5

Trailer:

Komentar

  1. :ngakak: blog mu header nya mirip lambang homo :ngakak: warna warni gitu :ngakak: tapi mirip alay juga :ngakak:

    BalasHapus

Posting Komentar